Senin, 30 Maret 2015

FF Seokyu - Between Love Chapter 2



BETWEEN LOVE
Chapter II

Tittle : Seokyu
Genre : Romance
Cast : Seo joo hyun, Cho Kyuhyun, Im Yoona, Lee Donghae, etc

Mian for typo..
Dont plagiat!!
Happy reading ^^

***

Disebuah Coffe Shop,
“Nona aku pesan ice coffe mocacino less sugar 1 saja.” ucap seorang salah satu pembeli coffe shop tersebut.
“Ne, tunggu sebentar.” Seohyun sibuk mengetik pesanan wanita itu pada komputer yang ada dihadapannya, “Totalnya 1000 won” ucap Seohyun tersenyum.
Pembeli tersebut mengambil uang disaku celananya dan segera memberikannya pada Seohyun, setelah memberikan kembalian uang pengunjung tersebut Seohyun kemudian memberikan pesanannya dan tersenyum, “Kamsahamida. Kami tunggu kunjungannya kembali.”
“Hah, panas sekali hari ini. Dari kampus aku belum sempat minum. Tiba disini sudah banyak pembeli.” eluh Seohyun sembari menghela nafasnya pelan.
“Nona, aku pesan Black Coffe 1” ucap seorang namja.
Seohyun sedikit terkejut, “Ah Ne, tunggu tuan.. Black Coffe ya..” Seohyun sibuk mencari data menu Black Coffe tersebut tanpa melihat wajah si pembeli, tapi tidak ada dilayar komputer. Seohyun langsung berbalik badan mencari seniornya, “Eouni, bisa bantu aku sebentar, ada pembeli memesan black coffe, tapi aku tidak menemukan kode menunya dikomputer?” tanyanya ketika ia bertemu seniornya.
“Ah, kajja.” ucap Seniornya itu dan menunjukkan kode menu dari pesanan black coffe tersebut pada komputer miliknya. “Hmmm sepertinya datanya ada yang menghapus atau tidak sengaja terhapus.” ucapnya.
“Ottokhe?” tanya Seohyun sedikit panik.
“Kau tulis saja pesanan orang tersebut lalu kau buatkan saja pesanannya.”
“Aku tidak tau harganya.”
“Resiko.”
“Maksudnya?”
“Kau yang akan membayarnya nanti.”
“Mwo? Bagaimana bisa? Aku baru bekerja beberapa hari disini. Sudah harus mengganti rugi?”
“Sudah resiko Seohyun-ah.”
Seohyun mendengus kesal dan kembali ke meja kasirnya untuk menemui pembeli tersebut. Namun sebelumnya ia telah membuat black coffe untuk namja yang sudah menunggu sejak tadi.
“Mian tuan sudah lama menunggu, hari ini pesananmu gratis.” ucap Seohyun yang kemudian melihat wajah pembeli tersebut, “Mwo?” Seohyun terperangah.
“Akhhh..” tidak sengaja black coffe panas tersebut terlepas dari kedua tangan Seohyun sebelum diraih oleh namja itu dan terkena kemejanya.
Seohyun kaget dan keluar dari sisi meja kasirnya, “Haaahhh... mianhae tuan.. kau tidak apa – apa?” tanya Seohyun sembari membersihkan baju namja itu dengan celemeknya. Namja itu sedikit kesal dengan tingkah Seohyun, “Sudah nona, aku tidak apa – apa.”
“Tidak bisa begitu tuan, maafkan saya.” Seohyun membungkuk 90 derajat menghadap namja itu.
“Sudahlah. Beberapa hari kemarin kau menabrakku. Sekarang kau membuat bajuku kotor.” ucap namja itu dingin.
Seohyun membelakak dan merasa malu dengan ekspresi wajahnya yang lucu antara malu dan bingung ia mengangkat tubuhnya, “Mianhae.”
Namja itu mendengus kesal, “Kau!” serunya. Kemudian dia terdiam sebentar, sedetik kemudian dia membuka kancing kemejanya didepan Seohyun. Seohyun yang melihatnya menjadi sedikit salah tingkah, “Yak! Jangan buka baju disini.” Seohyun menutup mata dengan kedua tangannya.
Namja itu hanya tersenyum mengejek, “Jangan berpikir macam – macam. Ini!” serunya.
Seohyun membuka matanya dan melihat namja itu memberikan bajunya, “Hmm?”
“Ambil, kau harus mencucinya hingga bersih dan kembali seperti semula.” ucap namja itu, ternyata dia pakai baju dalam.
Seohyun mengambil baju tersebut dengan lesu, “Ne, aku akan mencucinya.”
“Hmm..” namja tersebut segera pergi dari coffe shop meninggalkan Seohyun yang masih berdiri disana.
Seohyun menatap punggung namja itu, “Haisshhh.. sial sekali aku hari ini.” eluh Seohyun dan kembali ke meja kasirnya. “Pabo Seohyun-ya! Bagaimana aku bisa menghubungi namja itu jika baju ini sudah selesai dicuci. Kenapa aku tidak meminta nomor ponselnya tadi. Pabo!” seru Seohyun membodohi dirinya sendiri.
Dari luar, namja itu terhenti karena teriakan Seohyun didalam dan sedikit menoleh. Terlihat senyum tipis dari bibir namja itu dan berlalu pergi.

***
“Im Yonna!” teriak seorang namja dihadapan Yoona.
Bahu Yoona naik turun menahan emosinya, wajahnya merah padam dan mulutnya sedikit terbuka.
“Dengarkan aku dulu.” namja itu perlahan mengecilkan suaranya menghampiri Yoona dan memegang kedua bahu Yoona. Perlahan Yoona mulai melemah, wajahnya menunduk. Tak terasa ada air yang mengalir dari sudut kedua matanya yang indah.
Sang namja perlahan mengambil bahu belakang Yoona mengajak kedalam pelukannya, “Uljima.” ucap lembut namja yang tak lain adalah namjachingu Yoona, Lee Donghae. Donghae kembali mengelus lembut rambut Yoona yang masih dalam pelukannya.
Yoona menangis didalam pelukan Donghae, “Oppa, apa yang kau lakukan itu membuat hatiku terluka. Hiks hiks.” ucap Yoona terbata – bata.
“Dengarkan aku dulu Yoona-ah...” ucap Donghae kemudian merenggangkan pelukannya, menatap kedua mata kekasihnya itu sendu, “Yoona-ah, aku dengan Sica tidak ada hubungan apa – apa. Kami hanya sekedar teman bisnis. Wanita yang ada dimata, hati dan jiwaku adalah kau seorang.”
“Tapi...”
“Sudahlah, apa yang kau lihat itu semuanya hanya salah paham. Dia hampir terjatuh ditangga dan aku hanya menolongnya. Bersamaan kau datang dan semuanya jadi salah paham.” terang Donghae membelai pipi kanan Yoona lembut.
Yoona mengerucutkan bibirnya, “Mianhae.”
“Gwaenchana.” ucap Donghae tersenyum. “Ngomong – ngomong, kau kesini ada perlu apa?”
“Hmm.. aku membawakan bekal makan siangmu.” Yoona kembali tersenyum dan memberikan sekotak bekal.
Donghae menerimanya dan tersenyum, “Gomawo. Kau memang kekasihku yang terbaik.” ucap Donghae dan lagi membelai pelan pipi kanan Yoona. Yoona tersenyum lebar.
“Oppa, aku ingin bicara denganmu masalah Seohyun.” ucap Yoona teringat tujuan utamanya kesini.
“Ada apa dengan Seohyun?” ucap Donghae mengajak duduk Yoona diruang kerjanya. Kebetulan saat ini sedang waktunya makan siang.
“Kau bukalah dulu Oppa, bekal yang ku bawa.”
Donghae mengalihkan tatapannya pada bekal yang dibawa Yoona, “Wah keliatannya enak. Kajja aku makan.” Donghae mengambil sebagian makanan itu dan memasukkannya kedalam mulutnya. “Ohhh... daebak. Makananmu enak chagi.” puji Donghae.
“Benarkah?” tanya Yoona senang. Donghae hanya mengangguk – angguk.
“Kau tidak ikut makan?” tanya Donghae dengan mulut yang penuh dengan makanan.
“Tidak Oppa, aku sudah makan siang tadi. Kebetulan hari ini aku mengambil cuti dikantor. Belakangan aku merasa lelah karena seminggu kemarin aku harus lembur.” ucap Yoona.
“Kau jangan terlalu chagi, bisa – bisa kau sakit nanti.”
“Iya Oppa.”
“Lalu ada apa dengan Seohyun?”
“Itu Oppa, belakangan ini juga Seohyun sering pulang larut malam. Biasanya setelah pulang kuliah dia selalu pulang kerumah. Aku tanya alasannya, dia bilang mengerjakan tugas bersama temannya atau ada kelas tambahan. Aku jadi khawatir. Aku harus bagaimana Oppa?
“Kau sudah tanyakan baik – baik kepadanya?”
“Sudah Oppa, tapi jawabannya tetap sama. Aku khawatir kalau – kalau memang dirinya bekerja part time.”
“Bekerja part time?”
“Ne Oppa, Seohyun pernah mengatakan kepadaku mengenai hal itu.”
“Hmm.. kau mau aku mencari tau kegiatannya?”
“Ahni Oppa, bukan itu.” tepis Yoona dengan ucapan Donghae.
“Lalu?”
“Hmm.. kau kan tau Oppa, betapa kerasnya sifatku pada Seohyun. Aku tidak bisa mengendalikan emosiku jika dia membantah perintahku. Tapi aku sangat menyayanginya Oppa. Aku tidak ingin sesuatu terjadi padanya.” ucap Yoona sendu.
Donghae tengah menyelesaikan makannya, “Biar temanku yang menyelediki kegiatan Seohyun. Aku minta foto Seohyun apakah ada?”
“Hmm.. ada Oppa. Chankaman.” Yoona merogoh tasnya, mengambil dompet dan ada sebuah foto dirinya dengan Seohyun. “Ini Oppa”
“Hmm.. oke. Aku akan minta tolong temanku untuk terus mengikuti kemana  Seohyun pergi.”
“Gomawo Oppa.” ucap Yoona bergelayut manja dilengan Donghae.
“Ne.” ucap Donghae mengacak pelan rambut Yoona.

***
Malam hari,
“Apa yang bisa kulakukan Hyung?” tanya namja dingin itu sembari duduk diberanda rumah Donghae.
“Aku ingin meminta tolong padamu Kyu.” Donghae memberikan sebuah foto pada Kyuhyun. Cho Kyuhyun, namja dingin dan cuek yang ditemui Seohyun beberapa hari lalu. “Ini”
“Hmm. Siapa dia?”
“Ini adik dari yeojachinguku. Dia meminta tolong padaku agar dapat menyelidiki kegiatan adiknya itu.”
“Memangnya ada apa dengan adiknya.” Kyuhyun seperti familiar dengan wajah gadis yang ada difoto itu.
“Tidak ada masalah apa – apa Kyu, hanya saja yeojaku terlalu khawatir dengan kondisi tubuh adiknya itu. Namanya Seohyun, dia kuliah di Kyunghae University. Seohyun pernah mengalami kecelakan hebat yang mengakibatkan dirinya koma. Setelah siuman dari koma, dokter menyarankan Seohyun untuk tinggal dirumah selama beberapa waktu hingga kondisinya stabil.”
“Hmm.. sepertinya aku pernah melihat gadis ini.”
“Mwo?”
“Dia bekerja diCoffe shop dekat kampusku Hyung.”
“Apa? Dia bekerja?”
“Ne.”
“Hmm, kalau begitu aku mohon padamu Kyu. Aku mohon kau harus mengikutinya hingga ia tiba dirumah.”
“Hmm.” Kyuhyun tampak berpikir, jika bukan atas jasa Donghae dia sekarang tidak akan bisa berkuliah dan terlantar. Kyuhyun adalah seorang namja yang cerdas selain tampan, ia juga sering memenangkan kompetisi matematika antar kampus di Seoul. “Baik, Hyung aku akan melakukannya untukmu.”
Donghae tersenyum, “Gomawo Kyu.”
“Ne.” ucap datar Kyuhyun dan kembali menatap wajah gadis yang bernama Seohyun itu pada sebuah foto yang berada digenggamnya.

***

Jumat, 27 Maret 2015

FF Seokyu - Between Love Chapter 1



BETWEEN LOVE
Chapter I

Tittle : Seokyu
Genre : Romance
Cast : Seo joo hyun, Cho Kyuhyun, Im Yoona, Lee Donghae, etc

Mian for typo..
Dont plagiat!!
Happy reading ^^

***

“Cukup! Sudah aku tidak mau minum obat itu lagi.” seru Seohyun sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
“Kajja, minumlah Seohyun-ah.” Bujuk Yoona masih setia memegang sebuah sendok berisikan sirup obat untuk adik tersayangnya itu.
Seohyun tetap menggelengkan kepalanya pelan, “Aku tidak mau Eouni. Itu rasanya tidak enak.”
“Tapi ini akan membuat kau sembuh.”
“Andwae Eouni!”
“Huft.. yasudah kalau kau tidak mau minum.” ucap Yoona menyerah dan kembali membereskan sendok dan obatnya. “Tapi kalau kau kesakitan lagi, eouni tidak mau peduli.”
“Mwo? Maksud Eouni?”
“Kau tidak mau meminum obatnya, jadi sebentar lagi kau akan merasakan sakit.” ucap Yoona berlalu meninggalkan dongsaengnya itu dikamar.
Seohyun mendengus kesal, ia sangat tidak menyukai obat – obatan. Sejak beberapa minggu lalu ia sudah kecanduan semua obat bertujuan untuk menyembuhkan penyakitnya itu, tapi sudah berminggu - minggu ia tak kunjung  sembuh. Sekilas ia menoleh keatas meja tidurnya, melihat kalender disana, ada sebuah tanggal yang dilingkarinya. Ya itu adalah jadwal medical check upnya sesudah ia sadar dari koma atas kecelakaannya bulan lalu.
“Dua hari lagi aku harus check up.” ucapnya sambil mengambil kalender dimejanya. Seohyun lagi – lagi mendengus pelan.
“Ah aku ini sudah membuat eouniku susah. Bagaimana bisa aku sebesar ini masih menyusahkan eouniku. Seharusnya aku sudah bekerja dan tidak bergantung pada eouni.” Seohyun menghela nafas dan menundukkan kepalanya.
Sedetik kemudian ia mendongak dan seulas senyum tipis terukir dibibirnya, “Mulai hari ini aku akan mencari pekerjaan!” serunya semangat.

***
Dilain tempat,
Yoona sibuk mencuci piring yang dipakainya bersama Seohyun pada makan malam tadi, dia tak habis pikir kenapa donsaengnya itu susah sekali untuk minum obat.
“Nappeun Yeoja!” serunya pelan masih membilas piring berbusa yang baru dicucinya.
“Dia pikir siapa yang mau mengurusnya dari kecil sampai sekarang? Kalau bukan aku, Kakaknya! Selalu saja membuat aku khawatir.” Yoona mendengus kesal dan menggembungkan pipinya.
“Andwae Eouni.” teriak Seohyun dari balik pintu dapur rumahnya.
Yoona menoleh kaget, “Kau!”
Seohyun tersenyum menghampiri kakaknya dan memeluknya dari depan seperti anak kecil, “Aku tidak akan membuat Eouni susah lagi, aku janji.”
“Yak, Seohyun-ah apa yang kau lakukan lepaskan pelukanmu. Nanti bajumu kotor.”
Seohyun kemudian melepaskan pelukkannya dan tersenyum geje. “Mian”
“Pabo!” seru Yoona sambil membersihkan kedua tangannya dan kemudian berbalik menghadap Seohyun. “Maksudmu apa?”
“Hmmm, aku akan mencari pekerjaan Eouni. Agar tidak menyusahkan Eouni lagi.”
“Mwo?? cari pekerjaan? Pekerjaan jenis apa yang kau cari?”
“Apa saja.” jawabnya.
“Kau kan masih sakit Seohyun-ah, tubuhmu belum begitu pulih.” khawatir Yoona.
“Tidak Eouni, aku sudah sehat. Lihatlah.” ucap Seohyun bersemangat.
Yoona mengernyit dahinya dan menyipitkan kedua matanya melihat Seohyun, dengan mengumpulkan kepercayaan dan menghilangkan kekhawatirannya, ia menghela nafasnya. “Paboya! Tidak boleh!” seru Yoona yang langsung meninggalkan Seohyun didapur.
Seohyun terkejut atas ucapan kakaknya, bibirnya mengerucut dan melipat kedua tangan didadanya pertanda sebal. “Bagaimanapun juga aku harus cari kerja, walaupun tidak diijinkan oleh Eouni! Hwating!” semangat Seohyun seraya ia berlari kecil menuju kamar tidurnya.

***

“Hmm, nona kau diterima di tempat ini. Mulai besok kau sudah bisa bekerja, jam kerjamu dari jam 2 siang hingga jam 10 malam.” ucap seorang Manager coffee shop tersebut pada Seohyun.
“Nde, Kamsahamida.” ucap Seohyun tersenyum.
“Kuharap kau bisa bekerja dengan baik.” ucap Manager coffee shop tersebut sambil menjabat tangan Seohyun.
“Ne, aku akan berusaha sebaik mungkin. Terima kasih atas kepercayaannya.” ucap Seohyun dan kemudian menunduk pamit.
Seohyun keluar dari ruangan itu dengan wajah berbinar – binar sampai keluar restoran tersebut hingga ia tak sadar bahwa ada orang yang ingin berjalan masuk kedalam coffee shop.
  • Bukk -
“Appo.” eluh Seohyun terjatuh menyanggah badannya dengan tangan kanannya.
“Gwaenchana?” tanya orang yang ditabrak Seohyun.
Seohyun mengangkat wajahnya yang meringis menghadap orang itu, “Sssttt..” lirihnya sakit. Matanya tiba – tiba membulat, “Aigo, tampan sekali.” ucapnya dalam hati.
Dengan dinginnya orang itu menatap Seohyun, “Hmm, sepertinya kau baik – baik saja. Kajja bangunlah.” tangannya terulur dihadapan Seohyun.
Seohyun diam dan hanya menatap sebuah tangan kekar orang itu, ragu – ragu ia meraih tangan orang itu hingga, “Aaaahh..” Seohyun terkejut saat orang itu dengan cepat mengangkat tubuh Seohyun untuk berdiri.
“Mianhae, telah menabrakmu tadi, aku ta..” Seohyun berhenti bicara, “Eh, kemana orang itu?” ucapnya sembari menengok kesegala arah. “Mwo? Dia ada didalam!” seru Seohyun ketika melihat orang tadi sudah berada didalam coffe shop dengan begitu cepat dan menghiraukan Seohyun.

Seohyun berjalan sendirian menyelusuri kota Seoul, tatapannya sayu menatap kedepan.
“Seohyun-ah” seseorang memanggil Seohyun dari arah belakang, Seohyun merasa dirinya terpanggil akhirnya dia menoleh.
“Hosh hosh hosh..” yeoja itu terengah – engah ketika sudah berada dihadapan Seohyun. “Kau.. hosh hosh.. dicari... Yoona Eouni!” serunya ketika dia mencoba mengatur nafasnya.
“Hmmm.. dia tidak menelponku hari ini.” ucap Seohyun dengan wajah polosnya.
“Aigo, kau ini.” ucap yeoja itu yang tak lain adalah sahabat Seohyun sejak bangku SMP, Choi Sulli.
“Hmm, kajja kau aku traktir minum dikedai kopi sana.” ucap Seohyun riang dan segera menarik lengan Sulli.
“Yak, kau ini!” seru Sulli yang ditarik oleh Seohyun.
***

At Cafe,
Secangkir Cappucino hangat dan segelas Orange jus dihidangkan oleh waiters dimeja dimana Seohyun dan Sulli duduk.
“Silahkan dinikmati minumnya.” ucap waiters itu tersenyum.
“Ne, kamsahamida.” balas Seohyun. Waiters itu membungku sebentar dan bergegas pergi dari meja Seohyun.
“Seohyun-ah, kau ini ada apa?” tanya Sulli tiba – tiba sambil mengambil jus orangenya.
“Ahni.” jawabnya singkat, “Bagaimana hubunganmu dengan Minho?” tanya Seohyun mengalihkan pembicaraan.
“Yak, kau ini selalu saja mengalihkan pembicaraan.” ucap Sulli sedikit kesal.
“Hehehe, sudah Sulli-ah aku tidak apa – apa.” ucap Seohyun terkekeh.
“Seohyun-ah, kau baru saja siuman dari koma. Eounimu sangat mengkhwatirkanmu, mengapa kau ini sulit sekali untuk diurus.”
Seohyun menatap jendela kedai itu, “Aku hanya tidak ingin menyusahkan eouniku lagi Sulli-ah. Dia sudah banyak membuang waktu untuk terus mengurusku sejak kecil.” Seohyun terdiam sejenak. “Maka dari itu aku memutuskan untuk bekerja sendiri, agar aku bisa mandiri dan tidak menyusahkan eouniku lagi.” kata Seohyun bersemangat.
“Pabo!” seru Sulli.
“Mwo? Kau mengatakan aku pabo?” Seohyun terkejut.
Sulli tidak menjawabnya, dia kembali menyeruput minumannya. “Minho, sudah memilih yeoja itu.”
“Mwo?” Seohyun terkejut kembali, “Yang benar Sulli-ah?”
Sulli hanya mengangguk pelan dan, “Huaaa,, aku harus bagaimana ini Seohyun-ah??? hiks hiks...” Sulli merengek – rengek dihadapan Seohyun.
Seohyun meringis geli melihat tingkah sahabatnya itu, “Sabar, sabarlah... mungkin memang dia bukan jodohmu.”
“Mwo? Kau berkata apa? Dulu kau bilang, Minho akan menjadi Namjachinguku.. kenapa sekarang kau bilang dia bukan jodohku. Ottokhe Seohyun-ah?”
“Kenyataan berkata lain Sulli-ah..” ucap Seohyun sedikit ragu.
Sulli mendengus kesal, “Kenapa dia memilih Krystal dibanding aku? Padahal aku sudah lama menjadi Sahabat baiknya.”
“Itu karena kau selalu menyembunyikan perasaanmu.” jawab Seohyun kemudian meminum minumanya.
Sulli mengerucutkan bibirnya, “Benar, aku terlalu pengecut.” ucap data Sulli, sedetik kemudian dia memendamkan kepalanya diantara kedua tangannya dimeja. Seohyun mengucap bahu Sulli pelan sambil tersenyum miris, bagaimana tidak Sulli telah jatuh hati pada Minho sejak 5 tahun lalu ketika mereka masih sama – sama duduk dibangku SMA.
“Kau harus tetap bersemangat Sulli-ah! Banyak hal yang belum kita gapai.” Seohyun mencoba menyemangati.
Sulli mengangkat kepalanya dan kembali tegak, “Kau benar Seohyun-ah, masih banyak hal yang perlu kita kerjakan. Mungkin suatu saat nanti aku akan menemukan cinta sejatiku.” jawabnya pelan.
Seohyun tersenyum dan menggenggam kedua tangan Sulli, “Bersemangatlah! Aku akan selalu bersamamu.” yakin Seohyun. Akhirnya membuat Sulli tenang dan menyungingkan senyumnya.
“Ne, Seohyun-ah.” Angguk Sulli.

***

Tbc

Sabtu, 14 Maret 2015

CERBUNG : IDOL SCHOOL Chapter 1

IDOL SCHOOL
Chapter 1


Genre   : School life, Romance, comedy

Happy Reading ^^

************-----------------****************

Seorang gadis diam - diam mengintip seorang laki - laki yang sedang bersenda gurau dengan temannya diujung kelas. Dengan mata berbinar, ia mengagumi sosok itu.
"Selamat pagi Rissa." ucap teman gadis yang mengintip tadi.
Rissa sedikit terkejut, "Ah, pagi."
"Sedang apa kamu?"
"Ah, tidak."
"Ayo kekelas bersama." ajak teman satu kelasnya yang bernama Sam.
Mereka berdua berjalan bersama menuju kelas.

"Rissa, Sam" panggil Inka, teman akrab mereka berdua.
"Ada apa?" jawab Sam.
"Hosh hosh.. " Inka mengambil nafas sebentar, "Lihatlah dimading sekolah. Sekolah kita akan ikut audisi menyanyi yang diselenggarakan dikota."
"Benarkah?" tanya Rissa. Rissa memiliki impian menjadi penyanyi terkenal, tetapi dia tidak tau sudah sampai mana kemampuannya.
"Sepertinya kau harus mencobanya." ucap Sam dan diiyakan oleh Inka.
Rissa mengangguk semangat dan tersenyum kepada mereka.

***

Bel sekolah berbunyi, Rissa dan kedua orang sahabatnya berjalan beriringan sambil bersenda gurau. Hingga tepat mereka turun kelantai dasar, Rissa menabrak seseorang,
"Ah." Kakinya terpeleset anak tangga dan tubuhnya berputar jatuh, Rissa menutup matanya pasrah jika dirinya harus terjatuh.
Tapi, "Hmmmm.." Rissa membuka matanya krena merasa ada yang menangkap tubuhnya.
"Kamu tidak apa-apa?" Tanyanya dingin.
Rissa membulatkan matanya, begitupun kedua sahabatnya hingga mulut mereka terbuka.
Laki - laki itu masih menatap intens mata Rissa, "Hei."
Rissa mulai tersadar dan segera bangun dari dekapan kedua tangan laki - laki itu, "Maaf dan terima kasih." Ucap Rissa tersenyum canggung.
"Hmm, lain kali hati - hati." ucapnya sambil berlalu pergi.
"Iya." Jawab Rissa tak berkedip menatap punggung laki - laki itu.
Kedua sahabatnya mendekati Rissa dan masih terpesona dengan wajah rupawan laki - laki yang menyelematkan Rissa.
"Tampan." Ucap Sam.
"Iya sungguh tampan." Susul Inka.
"Ternyata benar, Renal dari kelas 3A itu memang asli tampan." ucap kedua sahabatnya itu.
Saat ini posisi Rissa berada ditengah - tengah kedua sahabatnya, "Kalian suka pada Renal?" Tanyanya ragu.
Kedua sahabatnya melihat kearah Rissa,
"Jangan bilang kamu menyukainya?" Tanya mereka bersamaan.
"Ah, tidak tidak,, hehe tidak mungkin," ucap Rissa menggerakkan telapak tangannya kedepan menandakan tidak.
"Ah, syukurlah kalau begitu. Kalau tidak kamu akan berhadapam dengan Yuko, gadis yang selalu mengejar - ngejar Renal sejak kelas 1" ucap mereka bersamaan kembali sambil berlalu meninggalkan Rissa dibelakangnya.
Rissa terdiam dan berpikir, "Aku lupa, ada gadis cantik itu." Ucapnya dalam hati dan berlalu dari tempatnya menyusul kedua sahabatnya.

***

Rissa termenung diatas meja belajarnya, ingatannya kembali pada kejadian siang tadi. Matanya beradu dengan laki - laki pujaannya. Tapi ingatan itu buyar karena ia mengingat ucapan kedua sahabatnya mengenai Yuko, gadis cantik keturunan indo, ayahnya asli Jepang dan ibunya asli Indonesia. Yang ia tau bahwa Yuko memang sering bersama Renal dan sepertinya hubungan mereka sangat akrab, "Tetapi mengapa tidak ada rumor kalau mereka berdua pacaran." ucap Rissa sambil mengerucutkan bibirnya.
"Haisshh.. Aku ini kenapa? Rissa tetaplah menjadi penggemar rahasia.." Rissa mengangguk - anggukan kepalanya.
"Tapi sampai kapan? Waktu ujian akhir sebentar lagi. Tinggal 1 semester lagi, aku harus bagaimana? Apakah aku harus melepaskan cinta pertamaku?" tanyanya sendiri frustasi.

Tok tok
Pintu kamar Rissa terbuka sedikit, "Sepertinya kamu sedang frustasi dengan hatimu ya?" kakak sepupu dari Rissa masuk kedalam kamar Rissa.
Rissa menoleh dan menatap tajam, "Kamu lagi, jangan ganggu aku." ucap Rissa memalingkan wajahnya.
"Hahaa, sepertinya aku bisa menggodamu setiap hari." ucapnya mengejek.
Rissa merengut dan bangkit dari kursinya, "Maumu apa heh?" ungkapnya ketika sudah berhadapan dengan sepupunya itu.
Dia hanya tersenyum evil menanggapi pertanyaan dari Rissa, baginya menggoda Rissa adalah hal yang menyenangkan apalagi bila sampai menangis, namun dia tidak pernah berhasil membuat Rissa menangis.
"Kamu tunggu saja!" serunya pelan dan berlalu pergi dari kamar Rissa.
"Apa?" kaget Rissa.
Tak habis pikir akan ulah sepupunya itu. Kalau saja dia tidak tinggal dengan pamannya, dia tidak akan bertemu dengannya "Dasar perjaka tidak laku, sejak 5 tahun yang lalu gagal menikah tidak pernah bisa move on!" omel Rissa.

***

Tbc

FF SEOKYU - In Your Eyes Chapter 4 End


 

 

 

 

IN YOUR EYES

CHAPTER 4

Title     : SeoKyu
Author : Cho Hyun
Genre  : Romance
Type    : Chapter
Cast     :
-          Cho Kyuhyun
-          Seo Joo Hyun
-          Dll

Mian for typo....
Happy Reading

***


Konser SM Town Live in Seoul hari ini telah berlangsung dan berjalan dengan sukses, semua member menyanyikan lagu Hope sebagai penutup acara tersebut. Dalam ruangan yang super besar tersebut, terlihat semua member boyband dan girlband asuhan SM Entertainment menyanyi dengan kegembiraan atas fans – fansnya yang selalu setia pada mereka. Tapi siapa yang tau bahwa diantara mereka, ada beberapa orang yang merasa kesedihan yang mendalam atas apa yang terjadi belakangan ini.
Kyuhyun tengah menyanyikan bait lagunya dan dia merangkul Minho dari belakang lalu berjalan ke arah depan menghampiri member yang lain. Dibelakangnya terlihat Victoria yang berlari kecil dan menghampiri Kyuhyun – Minho dan dia berhenti ditengah-tengah mereka dan tersenyum lebar serta sama – sama menyanyikan lagunya bersama.
Disisi lain, Seohyun bergandengan tangan dengan Yoona, keduanya menyanyikan lagu itu bersama, saling berbagi keceriaan dan berpelukan sebentar sebelum Krystal menarik Yoona untuk mengikutinya. Kini Seohyun berdiri sendiri dan melihat sekeliling diberbagai stage, tatapan terpaku melihat pemadangan yang membuatnya meringis, disana dikejauhan sana orang yang dia cintai merangkul yeojanya walaupun mereka berangkulan bertiga, tapi Kyuhyun dan Victoria saling melempar senyum.

“Benda ini punya siapaaaa?” teriak sang Leader Kim Taeyoen
“Nde, punyaku Eouni.” ucap Tiffany berlari kecil menghampiri Taeyoen. “Gomawo.” ucap Tiffany dengan eye smilenya.
“Kalian ada lihat Seohyun?” tanya Yoona ketika ia sampai diruang istirahat. Semua Eouninya menggelengkan kepalanya.
“Sejak penutupan tadi aku tidak melihat Seohyun.” ucap Sooyoung.
“Hmm, kemana dia?” tanya Yoona pelan.
“Mungkin dia ada dikamar mandi.” jawab Sunny ikutan.
“Nde, mungkin saja.” Jessica bantu menyiyakan.
Yoona merasa khawatir akan dongsaengnya itu, dia melipat kedua tangan diatas dadanya dan duduk disebuah kursi dipojok sana memilih untuk menunggu Seohyun datang.

Ditoilet,
Seohyun tengah membersihkan kedua tangannya di wastafel dan sesekali membenarkan rambutnya ang sedikit berantakan. Seohyun menghembuskan nafasnya kasar, entah apa yang dipikirkan olehnya. Ia bingung dengan perasaannya, “Ahni, Kyu Oppa sudah menjadi milik orang lain. Aku tidak boleh berharap lebih dari itu. Apalagi hari ini aku melihatnya mesra dengan Vic Eouni.” ucap Seohyun menggembungkan pipinya dan kemudian sedikit menunduk.
Pintu kamar mandi terbuka dan seseorangpun masuk, “Seohyun?!” ucapnya kaget ketika melihat Seohyun sudah berdiri menunduk disana.
Seohyun menengok kearah suara, “Hmm, Luna-ah ada apa?”
Luna menghampiri Seohyun, “Kau tidak apa-apa? Kau terlihat sedang tidak baik?” ucapnya khawatir.
Seohyun tersenyum kecil, “Gwaenchanayo Luna-ah. Aku baik-baik saja kok.”
“Hmm, kalau begitu aku permisi. Aku ingin buang air kecil” ucap Luna.
“Silahkan, aku duluan ya.”
“Nde” teriak Luna dari dalam toilet.
Seohyun keluar dari toilet masih dengan wajahnya yang ditekuk dan berjalan sambil melamun, “Ottokhe? Aku tidak bisa begini terus.” Seohyun menghela nafas pelan, “Ini adalah akibatnya jika kau tidak berkata jujur dari awal.” Seohyun mulai mengacak -acak rambutnya yang tadi ditata dikamar mandi, “Bahwa aku mencintainya, sejak awal bertemu. Tapi semuanya sudah terlambat” Seohyun menunduk kembali dan masih melanjutkan langkah gontainya menuju ruang istirahatnya.
Seohyun tak menyadari bahwa sejak ia keluar dari toilet itu, ada orang yang diam – diam mengikutinya dari belakang. Awalnya orang itu ingin memanggil Seohyun, namun ketika Seohyun berkata dia enggan untuk memanggil Seohyun dan kembali mengikuti Seohyun dari belakang sampai pada titik kata yang menyentuh perasaannya.
***

Jepretan foto menghiasi ruangan gelap itu bak lampu yang terang, para wartawanpun tak enggan untuk mengambil gambar wajah para member yang satu per satu menuju mobil van mereka.
Seohyun terlihat berjalan sambil merogoh saku tasnya mencari sesuatu disana, ia nampak gusar. “Kemana benda itu?” ucapnya kemudian dia berhenti dan kembali membuka lebar tasnya, kembali dia tidak menemukan benda yang dicari.
“Seohyun, sedang apa kau?” tanya Amber yang lewat disampingnya.
Seohyun mendongak, “Amber-ah aku sedang mencari sesuatu. Sepertinya tertinggal diruang ganti.”
“Ah, mau aku temani kedalam.” tawar Amber.
“Ah, boleh. Kajja!” Mereka berdua kemudian berbalik arah dan menuju ruang ganti SNSD.

Diwaktu bersamaan,
“Kyu!” seru Victoria berlari kecil menghampiri Kyuhyun yang hendak berjalan keluar ruang ganti SUJU.
Kyuhyun menoleh kearahnya, “Ada apa?”
“Kyu aku duluan ya.” ucap Sungmin yang bersamaan Kyuhyun keluar dari ruang ganti.
“Ne, Hyung.” Kyuhyun mengangguk.
Victoria sudah berada tepat dihadapan Kyuhyun, “Kyu bisa bantu aku?” tanyanya ragu, wajahnya sedikit panik.
“Ada apa Vic-ah?”
“Kalung dari eommaku hilang tadi dibackstage. Aku memakainya saat penutupan tadi. Bisa bantu aku mencarinya.”
“Hmm..” Kyuhyun tampak berpikir sebentar.
“Aigo Kyu, ayolah bantu aku. Member f(x) yang lain sudah tidak ada diruangan tadi saat aku selesai ganti baju.”
“Ne ne.” jawab Kyuhyun yang akhirnya mengikuti Victoria dari belakang berjalan menuju tempat backstage.
Sesampainya di backstage,
“Aku ingat sekali disini, aku berdiri dan masih meraba kalung dileherku pas awal acara penutupan itu sampai berlangsungnya lagu tersebut dinyanyikan bersama”.
“Setelah itu kau ingat tidak?” tanya Kyuhyun yang masih mencari – cari disekitar tempat itu.
“Hmm.. aku tersadar ketika sudah diruang ganti.” jawab Victoria sambil menyelusup dibawah panggung.
Kyuhyun menoleh kesumber suara, “Yak! Victoria jangan masuk kedalam sana. Berbahaya!” teriak Kyuhyun.
“Ahni, tidak apa. Aku ingin mencarinya siapa tau saja kalung itu jatuh disini!” teriaknya dari bawah panggung.
“Haiiss anak itu!” seru Kyuhyun kesal dan mau tidak mau dia turun dari panggung dan menyusul Victoria. “Apa sudah ketemu?”
“Molla Kyu, tidak ada disini.” jawabnya dengan suara sedikit bergetar.
Kyuhyun menarik tangan Victoria untuk keluar dari bawah panggung itu, “Tapi Kyu, aku belum menemukannya!” seru Victoria.
“Tidak mungkin ada dibawah sana, ini tempat berbahaya!” seru Kyuhyun sesampainya ditempat yang menurut dia sudah aman.
“Tapi Kyu, kalung itu sangat berarti untukku.” ucap Victoria dengan mata sendunya.
“Aku tau, bagaimana kalau kita telepon manager kita untuk menyuruh orang – orang pembuat panggung ini untuk mencarinya.”
“Hiks hiks..” Victoria sesegukan, dia manangkup wajahnya dengan kedua tangannya.
“Haiss.. Vic-ah jangan menangis disini. Uljima.” ucap Kyuhyun sedikit kesal dengan Victoria yang menangis.
“Kau tidak tau Kyu-ah, benda itu sangat berharga bagiku. Jika hilang, aku tak tau harus bagaimana.”
Kyuhyun mengambil ponsel disakunya, menekan tombol untuk menghubungi seseorang disana. “Yobseo, Hyung bisa tolong kami....” ucap Kyuhyun dengan si penerima telepon dan sedikit menjauh dari Victoria.
Kemudian Kyuhyun kembali setelah selesai pembicaraannya by telepon tadi, “Sudahlah, aku sudah meminta tolong pada managerku. Jadi tenanglah.”
Victoria memeluk Kyuhyun dan menangis disana, “Gomawo Kyu-ah”.
Kyuhyun sedikit kaget dan mencoba untuk biasa, “Ne, Uljima.”
Mereka tidak mengetahui bahwa ada seseorang yang tidak sengaja melihat keadaan mereka yang sedang berpelukan.
***

Seohyun menatap langit hitam didalam van mobilnya, pikirannya masih teringat kejadian tadi. Saat dirinya melihat orang yang dicintainya memeluk yeojanya. “Ah, Ahni. Aku tidak boleh cemburu!” serunya pelan, menyemangati dirinya sendiri.
“Hyunie-ah, kau baik – baik saja?” tanya Yoona yang sejak tadi memperhatikan Seohyun.
“Hmm.. tidak apa – apa Eouni, aku hanya lelah.” jawab Seohyun tersenyum kecil.
“Hmm, baiklah setibanya di dorm kau harus beristirahat! Arraso!” pintanya.
“Ne Eouni.” Seohyun mengangguk pelan, kemudian kembali melihat kearah luar mobil.
Setibanyak Di Dorm, pukul 24:00 KST,
“Kau mau tidur Hyunie-ah?” tanya Hyoyeon sembari mengambil handuk untuk mandi.
“Ne, Eouni aku lelah.” jawabnya sambil merebahkan tubuhnya disisi tempat tidur.
“Tidak mau mandi dulu?”
“Tidak.”
“Hmm, Baiklah.” ujar Hyoyeon yang kemudian masuk kedalam kamar mandi.
Seohyun membalikkan tubuhnya menghadap jendela kamar, matanya menerawang jauh. “Oppa, aku... aku mencintaimu...” ucapnya pelan dan tak terasa bulir bening mengalir dipipinya.
Tok tok tok,
“Hyunie-ah, apa kau sudah tidur?” tanya Yoona dari luar kamar.
Seohyun segera menghapur air matanya yang keluar tadi, dan berbalik bangun menuju pintu kamarnya, “Belum Eouni, chankaman.”
“Ah, maaf aku menganggumu. Bagaimana dengan besok, kau ikut tidak?”
“Besok ada apa Eouni?”
“Hyoyoen Eouni belum memberitahumu?”
Seohyun menggeleng kepalanya.
“Hmm, besok kita akan pergi ke Pulau Jeju. Kau ikut?”
“Hmm.. aku dirumah saja Eouni, ada tugas kampus yang belum aku selesaikan.”
“Benar kau tidak mau ikut?” yakin Yoona.
“Iya Eouni, masalahnya waktunya sangat mendesak akan tugas itu.”
“Hmm, baiklah kalau begitu. Aku kembali kekamar ya. Bye.” ucap Yoona sambil berlalu pergi.
“Hmm” jawab Seohyun kembali menutup pintu kamarnya.

Diwaktu yang bersamaan, Dorm SUJU,
Kyuhyun terdiam didepan mejanya, memainkan ponselnya diputar – putarnya ponsel tersebut. Tatapannya kosong, entah apa yang ia pikirkan
“Kyu, kau kenapa?” tanya Sungmin menghampiri Kyuhyun.
“Aniyo Hyung.” jawab Kyuhyun tanpa memandang Sungmin.
“Masalahmu belum selesai juga?” tanya Sungmin yang sekarang mengambil kursi untuk duduk disebelah Kyuhyun. “Sepertinya masalah hatimu begitu serius?”
“Ne, Hyung.” jawab Kyuhyun kemudian menunduk frustasi.
“Aigo Kyu, kau ini.” Sungmin merasa miris melihat keadaan Kyuhyun.
“Aku bingung Hyung, otthoke??” tanya Kyuhyun frustasi sambil mengacak – acak rambutnya.
“Masalah perasaanmu pada Seohyun?”
“Ne, Hyung. Seohyun hanya menganggapku sebagai kakaknya saja Hyung.” ucap Kyuhyun menoleh kearah Sungmin.
“Tidak mungkin Kyu, para eouninya tau kalau Seohyun sebenarnya mencintaimu.”
“Aku tidak mendengar itu darinya Hyung.”
“Pabo!” ucap Sungmin mengetok kepala Kyuhyun.
“Appo Hyung! Kenapa memukul kepalaku?” ucap Kyuhyun meringis mengusap - usap kepalanya.
“Kau ini laki – laki atau bukan? Seohyun itu wanita. Apa baik seorang wanita harus berkata terlebih dahulu mengenai perasaannya. Seohyun bukan tipe seperti itu.” jelas Sungmin kesal.
Kyuhyun nampak berpikir sebentar, “Benar juga.”
“Kau harus jujur padanya Kyu, jangan sampai ada yang merebut hatinya darimu.”
“Andwae!!! tidak bisa, Seohyun harus jadi milikku, tidak boleh menjadi milik orang lain.” ucap Kyuhyun marah.
“Makanya kau harus cepat bertindak Kyu.”
Kyuhyun menganggukkan kepalanya menandakan bahwa ia mengerti. “Tapi Hyung, Seohyun telah menganggapku sudah memiliki yeojachingu.”
Sungmin lagi – lagi memukul kepala Kyuhyun, “Kau ini!”
“Appo. Hyung hentikan nanti otak cerdasku akan rusak jika kau pukul seperti ini terus.” Kyuhyun meringis mengelu – elus kepalanya kembali.
“Kau mempunyai otak cerdas, tapi kau tidak punya pemikiran yang cerdas. Kau pabo!” sindir Sungmin.
“Hyung!” teriak Kyuhyun tidak terima.
Sungmin kali ini menjitak kepala Kyuhyun, “Beraninya kau berteriak didepanku!” kesal Sungmin.
Kyuhyun sekali lagi meringis kesakitan, pasalnya sudah tiga kali dipukul oleh Sungmin, “Mianhae.”
“Nappeun Namja!” seru Sungmin sambil melipat kedua tangannya didepan dadanya. Kyuhyun terlihat kesal sendiri atas sikap Hyungnya satu itu.
“Besok, SNSD dan SUJU akan pergi ke Pulau Jeju. Kau mau ikut atau tidak?”
“Hmm..” Kyuhyun nampak berpikir, 'SNSD? Apakah Seohyun juga ikut?'
“Sunny meng-smsku barusan, Seohyun tidak ikut ke Pulau Jeju. Yoona yang menanyakan hal itu pada Seohyun sendiri.”
“Mwo? Jadi Seohyun didorm sendirian?”
“Ne, alasannya dia mau mengerjakan tugas kampusnya. Ini waktu yang tepat untuk kau menyelesaikan masalahmu berdua.”
“Apa aku harus menemuinya Hyung?” tanya Kyuhyun kembali menunduk, “Rasanya aku malu, telah membuat hati Seohyun terluka akibat rumor itu.”
“Aku yakin Seohyun mau mendengarkan penjelasanmu Kyu.” support Sungmin.
“Benarkah Hyung?” tanya Kyuhyun dengan wajah antusianya.
“Ne, Kyu. Sudahlah sekarang kau tidur. Aku harap kau besok dapat menyelesaikan masalah perasaanmu itu.” ucap Sungmin beranjak dari kursinya menuju tempat tidurnya.
“Ne, Hyung.” ucap Kyuhyun tersenyum. Kemudian terlintas dipikirannya rencana untuk besok.

***
Esok harinya,
Semua member SNSD dan SUJU telah berangkat bersama untuk pergi liburan ke Pulau Jeju. Tinggal Seohyun dan Kyuhyun yang masih di Dormnya masing-masing.
Dorm SNSD,
Kyuhyun berdiri didepan pintu dorm itu, dia bingung apakah dia harus mengetuknya atau dia pergi saja dari tempat itu. Tapi jika kata-kata Sungmin benar kalau Seohyun akan mendengarkan semua penjelasan dari Kyuhyun, maka tidak akan ada waktu lagi untuknya dalam menjelaskan masalah perasaannya pada Seohyun. Akhirnya Kyuhyun mengetuk pintu dormnya.
“Siapa?” tanya Seohyun dari balik pintu.
“Aku. Kyuhyun.” jawabnya.
Seohyun membuka pintu secara perlahan, “Oppa.”
“Ah, Hyunie-ah.” ucap Kyuhyun tersenyum.
“Ada apa Oppa kemari?” tanya Seohyun masih berdiri diujung pintu.
“Hmm, apa bisa bicara didalam.”
“Ah, ne. Silahkan masuk Oppa.” Seohyun mempersilahkan Kyuhyun untuk masuk kedalam Dormnya.
Kyuhyun mencari kursi untuk duduk, dan dia duduk pas sekali berhadapan dengan televisi. “Kau sendirian didorm Hyunie-ah?”
“Hmm, mereka pergi ke pulau Jeju. Oppa mau minum apa?” tawar Seohyun.
“Teh hangat saja.”
“Tunggu sebentar, aku buatkan teh dahulu.” ucap Seohyun kemudian berlalu menuju dapur.
Beberapa menit kemudian Seohyun sudah kembali membawa teh hangat untuk Kyuhyun.
“Gomawo.” ucap Kyuhyun tersenyum dan menyambut teh itu.
Seohyun duduk disebelah Kyuhyun, Kyuhyun terlihat menyusup teh hangat buatan Seohyun. “ Ada apa Oppa kesini?”
“Hmm.. aku rindu padamu Hyunie-ah.”
Seohyun tersentak, “Maksud Oppa?”
Kyuhyun tersenyum kecil, merubah posisi duduknya menghadap Seohyun. “Aku rindu padamu, Hyunie-ah. Sudah berapa lama kita tidak berbicara seperti ini?”
“Ah.. aku mengerti.” Seohyun tersenyum kecil.
Kyuhyun mencoba mengambil tangan Seohyun yang ada dihadapannya. “Hyunie-ah, aku ingin menjelaskan sesuatu padamu.” tatapan Kyuhyun merubah sendu menatap kedua bola mata indah milik Seohyun.
“Menjelaskan apa Oppa?” tanya Seohyun sedikit ragu.
Kyuhyun sedikit menghela nafas, “Hubunganku dengan Victoria.” Kyuhyun kembali menatap jemari Seohyun yang kini sedang dimainkan oleh ibu jari Kyuhyun, kemudian menatap Seohyun kembali “Itu hanya rumor, Victoria memintaku untuk menyatakan cinta dihadapan Nickhun. Karena dia ingin membalaskan sakit hatinya. Tapi aku tidak tau jika ada paparazi disana, dan membuat pemberitaan konyol itu. Aku juga tidak tau menau, jika sebenarnya kaupun tau masalah ini. Sampai pada akhirnya, aku mendengarkan sendiri dari Siwon Hyung.”
Seohyun hanya diam, menyimak setiap ungkapan dari namja yang dicintainya itu.
Kyuhyun melanjutkan kembali, “Maafkan aku Hyunie-ah. Sebenarnya tidak ada perasaan apapun pada Victoria. Aku hanya membantunya sebagai seorang teman tidak lebih dari itu. Ku harap kau percaya padaku.”
“Oppa....” ucap Seohyun gemetar.
“Aku minta padamu, kembalilah menjadi Hyunie-ku yang dulu yang selalu ceria setiap bertemu denganku, yang sering cemberut ketika aku goda, yang selalu menasehatiku untuk menjaga kesehatanku.” ucap Kyuhyun menyakinkan Seohyun. “Aku... aku merindukan hal itu Hyunie-ah.”
“Oppa, aku tidak marah padamu. Aku hanya...” ucapan Seohyun terhenti, kemudian dia menunduk malu.
“Hanya apa Hyunie-ah?”
“Aku hanya... hanya sedikit cemburu Oppa.” jawab Seohyun sedikit berbohong.
“Cemburu? Kau cemburu padaku?” tanya Kyuhyun memastikan.
“Sedikit” ucap Seohyun. “Aku percaya padamu Oppa, Gomawo.”
Kyuhyun tersenyum dan dia ingat sesuatu, “Ah.. ada satu lagi Hyunie-ah.”
“Apa Oppa?”
“Hmmm.. sebenarnya aku... aku” ucap Kyuhyun sedikit gugup.
“Aku apa Oppa?” tanya Seohyun semakin penasaran.
“Aku... aku rasa aku mencintaimu.” ucap Kyuhyun spontan dan melepas genggamannya dan berbalik, karena dia merasa malu dengan wajahnya yang saat ini memerah.
Seohyun terkejut, tapi tak lama kemudian dia tersadar, “Oppa, kau mencintaiku?”
Kyuhyun terlihat mengangguk pelan. Tak lama Seohyun memeluk Kyuhyun dari belakang, “Aku juga Oppa, aku juga mencintaimu.”
“Yang benar Hyunie-ah?” tanya Kyuhyun yang langsung berbalik menghadap Seohyun dan mengenggam kedua tangan Seohyun kembali. Seohyun mengangguk.
Kyuhyun memeluk Seohyun dengan erat, “Gomawo Hyunie-ah, kau membalas perasaanku.”
Seohyun mengangguk, “Sama – sama Oppa.”
Keduanya melepas pelukannya dan mereka bertatapan. Saling melempar senyum, yang dirasa senyuman ini beda dari biasanya. Kyuhyun mulai mendekati Seohyun dan – chu -. Kyuhyun mencium Seohyun tepat berada di bibirnya.
Hanya beberapa detik kemudian, “Saranghae Hyunie-ah.” ucap Kyuhyun.
“Nado saranghae Oppa.” ucap Seohyun sambil memeluk Kyuhyun kembali. Dan merekapun bahagia saat ini.
***

END
Mian kalau ceritanya gak jelas.. Tinggalkan jejak kalian.

FF V - EUNHA (BTS X GFRIEND SHIPPER) - THE HANDSOME FREAK CHAPTER 6

The Handsome freak Chapter 6 Previous  1 ,  2 ,  3 ,  4 ,  5 Title : Fanfiction Chapter Genre : Romance, Comedy Ca...