Minggu, 04 Desember 2016

FF Seokyu : Between Love Chapter 9



BETWEEN LOVE
Chapter IX

Tittle : Seokyu
Genre : Romance
Cast : Seo joo hyun, Cho Kyuhyun, Im Yoona, Lee Donghae, etc

Mian for typo..
Dont plagiat!!


Happy reading ^^

Previous Chap 1-2-3-4-5-6-7-8

Kyuhyun bersama dengan sekertaris Park memeriksa semua berkas yang telah disiapkan. Lembar per lembar Kyuhyun menelitinya. Benar adanya perkataan dari Donghae bahwa ada kejanggalan dari laporan keuangan proyek.
“Sekertaris Park, apakah sebelumnya ada informasi pembelian material untuk market item ini.” Kyuhyun menutup berkas dan menaruhnya dimeja.
"Biar ku ingat." Sekertaris Park tengah berpikir sejenak dan menjetikkan jarinya. "Ah. Manajer keuangan pernah memberitahuku bahwa ada bagian purchasing membeli material yang jumlahnya cukup besar."
"Kenapa kau tidak memeriksanya Sekertaris Park?"
"Ah, saat itu aku sedang tidak dikantor. Aku ditugaskan oleh presdir ketempat lain dalam beberapa hari."
Kyuhyun terdiam sebentar. "Kalau begitu bisakah kau memanggil manajer keuangan?"
"Ah, baiklah." Sekertaris Park segera memencet tombol pada telepon didekat meja kerjanya. "Nona Jung, tolong panggilkan manajer keuangan keruanganku.”
Kyuhyun menyeruput teh yang telah disediakan sebelumnya sambil menunggu kedatangan orang yang dimaksud.
Tok Tok Tok,
“Masuk.” Ucap Sekertaris Park.
“Sekertaris Park memanggil saya?” ucap Manajer Keuangan ketika masuk kedalam ruangannya.
“Ah, duduklah.” Sekertaris Park mempersilahkan Manajer Keuangan untuk duduk disamping Kyuhyun. “Dan perkenalkan, beliau adalah Sekertaris Cho. Beliau utusan dari presdir dikantor pusat.” Susulnya.
Kyuhyun membungkukkan kepalanya dan menjabat tangan manajer keuangan. “Langsung saja. Ada hal yang ingin aku tanyakan pada anda.”
“Ah, baiklah.”
“Terlihat dilaporan ini bahwa ada permintaan pembelian material yang jumlahnya cukup besar. Yang aku tau pembelian material ini seharusnya bisa dibeli dengan jumlah hanya setengahnya dan cukup untuk satu semester saja. Dilihat dari laporan pengeluaranmu, dalam jangka waktu satu semester kau membelinya dengan dua kali transaksi. Bisa bantu dijelaskan?”
“Pembelian material kami mendapatkan pengajuan dari bagian purchasing untuk hal tersebut. Sebelumnya kami juga merasa ada hal yang aneh. Kami kira ada kenaikan market item tersebut dipasaran. Namun setelah tutup buku, tidak ada kenaikan dalam keuntungan yang signifikan di bulan yang sama atau bulan berikutnya bahkan dalam waktu satu tahun.”
“Jadi kau sudah menyadarinya?”
“Benar. Saya sudah memeriksa semua laporan pengajuan pembelian material di bagian purchasing saat meeting bulanan. Saat itu mereka hanya mengatakan semua permintaan berasal dari bagian marketing.”
Kyuhyun terdiam. “Bisakah kau memanggil direktur marketing kesini, Sekertaris Park?”
“Ah, baiklah.”

Selang beberapa menit. Pertemuan antara mereka yang tengah membahas masalah yang ada diperusahaan telah menemukan titik temu.
“Hem.. jadi ada competitor yang bermain curang?” Tanya Kyuhyun.
“Ku dengar dari sebagian sales yang memasarkan bahwa ada sebagian produk kita yang diplagiat oleh mereka bahkan yang lebih parahnya mereka melisensikan produk tersebut keluaran dari perusahaan mereka.” Jawab Direktur Marketing.
“Jadi dengan kata lain, semua produk yang kita buat dan dipasarkan ditarik kembali untuk menghindari pencemaran nama baik perusahaan?” terka Kyuhyun.
“Benar. Kami tim marketing bersepakat untuk melakukan hal itu. Dengan memikirkan solusi bagaimana mencari inovasi baru untuk produk yang sama namun berbeda. Semua bahan yang dipakaipun komposisinya menjadi bertambah dua kali lipat. Bahkan bahan baku dari produk sebelumnya pun masih menjadi stok digudang, saat ini kami tengah berusaha untuk tetap menghabiskan sisa stok tersebut.”
Kyuhyun mengangguk mengerti, “Hem.. baiklah. Kalau begitu dengan ini aku akan membuat laporan untuk presdir. Tolong semua bagian dapat bertanggung jawab pada masalah masing – masing. Dikhawatirkan jika masalah ini terus berlanjut, perusahaan akan mengalami kerugian.”
Manager Keuangan dan Direktur Marketing menganggukkan kepalanya.
Kyuhyun dan diikuti Sekertaris Park berdiri dari duduknya untuk mengakhiri meeting singkat hari ini.
***
Taeyeon mengajak Yoona makan bersama dikantin kantornya.
“Tumben kau mengajakku Tae-ah.”
“Ah, aku hanya ingin ada yang menemani saja. Belakangan pekerjaan dikantor sangat membuatku lelah.” Keluhnya sambal menyeruput segelas cappuccino.
Yoona yang memesan segelas orange juice hanya memberikan anggukan sebagai tanggapan.
“Ah, jadi kapan kau akan menikah?” tanya Taeyeon yang tiba – tiba.
“Mwo? Kenapa kau jadi menanyakan hal itu.”
“Hey, kau ini sudah bertunangan dengannya. Berpacaran juga sudah beberapa tahun. Jadi mau sampai kapan?”
“Hemm.. ahniyo.”
“Hn? Kenapa kau tidak tau.”
“Donghae Oppa terlalu sibuk dengan urusannya dikantor. Jadi aku tidak sempat menanyakan hal itu padanya.” ada gurat kesedihan disana.
“Bagaimana jika kau menanyakannya kembali. Mungkin hanya untuk memastikan saja.” Saran Taeyeon.
Yoona mengangguk, “Akan kucoba.”
Taeyeon ikut menganggukkan kepala.
“Hem.. tapi jika aku menikah. Bagaimana dengan Seohyun?”
“Kau ini, Seohyun kan sudah dewasa. Kau harus percaya kalau ia bisa melakukan semuanya sendiri.”
“Tapi.. aku tetap mengkhawatirkannya.”
“Yoona-ah. Jika kau sudah menikah dengan presdir muda itu, maka kau akan menjadi nyonya besar diistananya. Tidak memungkinkan kau akan melakukan tindakan sesuai yang kau mau. Pikirkanlah itu.” Jelas Taeyeon. “Lagipula, ini sudah saatnya kau membiarkan Seohyun untuk memilih jalan hidupnya sendiri. Yah walaupun sekarang ia masih menyelesaikan kuliahnya.” Susulnya.
Yoona nampak berpikir. Sebenarnya hal itulah yang terus menerus melayang dipikiran Yoona, namun dalam hatinya ia tidak tega meninggalkan Seohyun dalam kondisi sendirian. Walaupun sebenarnya Seohyun bisa melakukan semuanya sendiri.
“Apa yang kau pikirkan?” Taeyeon memecahkan lamunan Yoona.
Yoona menghela nafas panjang. “Aku akan pikirkan baik – baik dan matang untuk hal itu Tae-ah.”
“Baguslah kalau begitu.”
“Tapi kenapa kau tiba – tiba menanyakan dan berbicara seperti itu padaku?”
“Aku hanya tidak ingin keegoisan yang kau miliki mengakar kuat dalam dirimu. Apalagi itu mengenai adik kesayanganmu.”
“Yak! Kau Tae-ah..” Yoona memanyunkan bibirnya. Ia tidak terima Taeyeon mengejeknya.
***
Choi Sulli berjalan dengan lunglai, sepanjang perjalanan ia tengah memikirkan apa yang baru saja Seohyun ceritakan padanya mengenai namja yang dimaksud. Namja yang sama – sama dimaksud oleh kakaknya dan sahabatnya itu.
Ia menghela nafasnya dan menghentikan langkahnya tepat didepan mesin minuman otomatis. Ia rogoh saku mantel tebalnya itu dan memasukkan koin disana. Satu kaleng kopi dingin ia genggam dan diminumnya ketika ia berada disebuah bangku taman disana.
“Haahhhh…. Aku ini benar – benar bodoh. Cuaca malam sedingin ini, aku malah membeli kopi dingin. Paboya!” serunya pada dirinya sendiri.
“Jadi kesimpulannya namja yang bernama Cho Kyuhyun itu menyukai Seohyun dan itu berarti cinta yang telah unnie pendam sejak lama akan bertepuk sebelah tangan?” Sulli meneguk kembali minumannya. “Hah.. kenapa jadi seperti ini yah. Kenapa jadi saling berkaitan seperti ini. Dia adalah masa lalu unnieku yang sampai sekarang masih dicintainya, namun aku sebagai adiknya tidak bisa berkata ataupun melakukan apa – apa untuk unnieku. Disatu sisi, Seohyun adalah sahabat baikku, tidak mungkin aku tidak mendukungnya.” Ia menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan, sengaja untuk membuat pikirannya tenang dan rileks.
“Kau, Choi Sulli?” tanya seseorang dari arah samping.
Sulli menoleh kearahnya dan saat itupun Sulli langsung membulatkan kedua matanya.


Setibanya Seohyun dirumah,
Seohyun terdiam, menopang dagunya dengan tangan kanan menghadap kejendela yang dibiarkannya terbuka.
“Kenapa namja itu tidak muncul dihadapanku belakangan ini?” tanyanya.
Seohyun tersentak, “Ahni! Kenapa aku memikirkan namja itu. Paboya Seohyun!!” ia memukul pelan wajahnya. Kemudian ia mengambil ponsel disaku tasnya dan menekan nomor sahabatnya disana.
“Haish.. kenapa Sulli tidak mengangkat teleponku. Apakah dia sudah tidur?” omel Seohyun. Ia menoleh kearah jam dinding kamarnya, “Ah sudah hampir jam sebelas malam, mungkin dia sudah tertidur. Baiklah besok saja aku bertemu dikampus.”
Seohyun menjatuhkan tubuhnya ditempat tidur, nafasnya terlihat naik turun. Kedua matanya yang indah tengah menerawang ke langit – langit. “Cho Kyuhyun. Kyuhyun hah!”
                                                                                                                                               
Wajah Sulli terlihat memerah, entah karena cuaca dingin atau karena seorang namja duduk disebelahnya. Namja yang pernah singgah didalam hati Sulli, namun perlahan ia lupakan karena perasaannya yang tak terbalas. “Jadi kenapa kau ada disini?”
Namja yang bernama Choi Minho itu tersenyum getir, “Aniyo.”
“Hah..” Sulli menghela nafasnya, “Jadi hanya kebetulan ya.”
“Ne.”
Sekilas Sulli melihat raut wajah Minho, ada guratan kekecewaan disana. “Hey, apa kau baik – baik saja?”           
Minho terdiam bahkan ia menundukkan kepalanya.
“Sudah lama kita tidak saling bertemu apalagi bicara. Jadi rasanya sangat canggung bagiku. Tapi jika kau ada masalah, mungkin aku bisa jadi pendengar yang baik atau mungkin aku bisa membantumu.”
Kali ini Minho menolehkan wajahnya dihadapan Sulli, “Memangnya aku terlihat seperti orang yang punya masalah saat ini?”
“Tentu saja. Kau diam dan wajahmu terlihat seperti orang yang sangat kecewa. Ada apa sebenarnya.”
Minho menghela nafasnya, “Mungkin aku bukanlah namja yang baik untuknya dan itu membuatnya memilih jalan lain untuk meninggalkanku.”
Dahi Sulli mengerenyit, “Maksudmu?” “Tunggu dulu, apa ini ada hubungannya dengan kekasihmu itu?”
Minho mengangguk, “Apa menurutmu aku ini bukan namja yang baik?”
“Hn?” Sulli tidak bisa menjawab, “Ah, a..aku tidak mengerti apa yang kau ucapkan. Lagipula penilaian terhadapmu tidak bisa dilihat dari satu sisi. Semua orang punya opini yang berbeda dengan yang lainnya. Jadi kurasa pendapatku bukanlah satu – satunya yang bisa dianggap benar.” Jelasnya.
Minho mengeryitkan dahinya.
“Ah, maksudku jika kau bertanya padaku, apakah kau baik atau tidak tentu dari sudut pandangku bernilai baik. Dan jika kau bertanya kepada orang lain selain aku, mungkin jawabannya akan berbeda. Apa kau mengerti apa yang ku maksud?”
Minho terdiam.
Sulli menghela nafasnya, “Mian, jika jawabanku membuatmu bingung. Hanya saja aku tidak tahu jawaban apa yang tepat atas masalahmu itu.”
Minho mengalihkan pandangannya kedepan, “Seharusnya aku yang minta maaf, karena begitu tiba – tiba aku mengatakannya padamu. Padahal kau tidak tau apa – apa.”
“Ehh.. jangan begitu. Bagaimanapun kita ini teman kan?”
Minho menyinggungkan senyumannya, “Benar, kita ini teman.”
Sulli tersenyum kaku atas jawaban Minho, “Ya benar hanya teman.” Raut wajahnya berubah sendu. Ia teringat akan pilihan Minho kepada Krystal isbanding dirinya. “Memangnya apa yang dilakukan Krystal padamu?”
Minho tersentak atas pertanyaan Sulli, “Krystal memutuskan hubungannya denganku dan ternyata dia sudah berpacaran dengan namja lain selain aku. Dia bilang aku tidak terlalu peka terhadapnya dan aku ini sangat tidak menyenangkan.”
“Hah? Jadi maksudmu dia berselingkuh? Lalu kau diam saja dan pasrah!”
“Yah mau bagaimana lagi?”
“Paboya!! Jika kau masih mencintainya coba kau kejar dia dulu. Selesaikan masalahmu dengannya dan berusahalah sebaik mungkin.”
“Tapi dia sudah punya namja lain, Sulli-ah.”
“Tidak masalah. Karena kau pacarnya pertamanya kan.”
“Sudahlah aku tidak mau memperpanjang masalah ini, aku hanya tidak ingin membuatnya tidak bahagia disampingku.”
“Oh.. jadi maksudmu. Dia tidak bahagia denganmu dan lebih bahagia dengannya. Dan kau bahagia kalau melihat dia bahagia?”
“Kurang lebih seperti itu.”
“Hah.. klasik sekali ya.”
“Sulli-ah, maaf apa kau bisa menjaga rahasia ini.?”
“Hn?”
“Aku tidak ingin citra buruk menghampiri Krytal karena masalah ini.”
“Minho-ya…”
“Please ku mohon.”
“Baiklah, aku akan jaga rahasia ini.”
“Terima kasih Sulli-ah, kau memang teman terbaik yang pernah aku miliki.”
Sulli mengangguk, ‘Minho-ah, asal kau tau kalau aku masih menyimpan rasa terhadapmu. Tapi entah apakah rasa itu akan tetap sama seperti sebelumnya. Jika saat ini kau sudah memilih untuk sendiri dan mencoba melepas kekasihmu itu.’


***

tbc

3 komentar:

FF V - EUNHA (BTS X GFRIEND SHIPPER) - THE HANDSOME FREAK CHAPTER 6

The Handsome freak Chapter 6 Previous  1 ,  2 ,  3 ,  4 ,  5 Title : Fanfiction Chapter Genre : Romance, Comedy Ca...