BETWEEN LOVE
Chapter VII
Mian for typo..
Tittle : Seokyu
Genre : Romance
Cast : Seo joo hyun, Cho Kyuhyun, Im Yoona, Lee Donghae, etc
Mian for typo..
Dont plagiat!!
Donghae tengah memeriksa berkas – berkas yang
diberikan oleh Manager Keuangannya tadi pagi. Ia sedikit memijat dahinya,
terlihat raut kekhawatiran diwajahnya.
Tok tok, suara ketukan pintu membuyarkan pikirannya. “Ah, masuk.”
Kyuhyun membuka kenop pintu ruangan Donghae perlahan, “Ada apa presdir
memanggil saya?”
“Ah Kyuhyun. Duduklah.” Donghae bangkit dari
kursi kebesarannya itu dan menghampiri Kyuhyun disofa didepan meja kerjanya.
Kyuhyun mengernyitkan dahinya, “Ada apa?
Apakah ada masalah?” tanyanya setelah melihat ada yang aneh pada diri Donghae.
“Ya. Setelah aku melihat dan memeriksa laporan
keuangan pada proyek dipulau Jeju sepertinya ada kejanggalan. Bukankah kau
pernah bilang, bahwa kau telah mendapatkan investasi dari perusahaan choi corporation
itu?”
Kyuhyun mengangguk, “Ya, benar. Aku mendapatkan
masukan dana yang cukup besar dalam penggarapan proyek dipulau Jeju dan semuanya
tertulis pada penjanjian bisnis perusahaan kita dengan mereka.”
“Hah, sudah kuduga. Pasti ada seseorang yang
melakukan penggelapan dana.” Donghae menghela nafasnya.
“Apa maksudmu hyung? Ahni, maksud saya tuan
presdir?”
“Sudahlah panggil saja aku Hyung saja.” Donghae
mengoreksi perkataan Kyuhyun.
Kyuhyun mengangguk, “Ne.”
“Dalam laporan keuangan bulan kemarin dan
bulan sebelumnya terlihat ada pengeluaran yang tidak jelas. Penjumlahan dan
pengurangannya tidak menghasilkan data yang balance. Aku bingung pekerjaan
manager keuangan, apakah dia tidak mengoreksi semua data pemasukan dan
pengeluaran perusahaan ini.” Ucap Donghae menahan kekesalannya.
“Kalau kau berpendapatan seperti itu Hyung. Aku
akan membantumu mencari tau siapa yang menggelapkan dana diperusahaan ini.”
Donghae menganggukkan kepalanya, “Lalu
bagaimana perkembangan proyek kita disana Kyu?”
“Kemarin aku sudah mendapatkan laporan dari
sekertaris Park. Dia memberikan informasi bahwa proyek berjalan sesuai rencana.
Tidak ada masalah dan semuanya lancar.”
“Begitu.” Donghae nampak berpikir. “Aku
curiga, apakah ada seseorang yang berusaha menghancurkan perusahaan kita
disini?”
“Kemungkinan itu pasti ada Hyung mengingat
penjualan market kita dalam beberapa bulan terakhir terus meningkat.”
Donghae terdiam, “Baiklah Kyu, tugasmu akan ku
tambah. Cari dan selidiki siapa dalang dari masalah penggelapan dana perusahaan
ini.”
“Baik Hyung. Kalau begitu aku permisi dulu.”
Kyuhyun bergegas keluar ruangan Donghae.
***
Kim
Taeyeon tak sengaja melihat raut wajah Yoona yang tidak bersemangat itu, “Apa
yang terjadi padanya? Apakah ada masalah? Aku harus bicara padanya.” Taeyeon
menghampiri Yoona dimeja kerjanya.
“Yoona-ah..
bisa kita bicara sebentar?” pinta Taeyeon yang sudah berdiri di hadapan Yoona.
Yoona
menyambutnya dengan lemas, “Ah, baiklah.”
Taeyeon mengajak Yoona kedalam
ruangan meeting yang saat itu tidak terpakai. Dia duduk berhadapan dengan
Yoona.
“Apa
ada masalah denganmu?” Tanya Taeyeon.
Yoona
yang memang tidak bersemangat itu hanya mengangguk lemas.
“Apa
ini masalah keluargamu?” terkanya.
“Ne.”
“Hah..”
Taeyeon menghela nafasnya pelan. “Ada apa? Ceritakan padaku. Aku tidak mau
melihat karyawanku tidak bersemangat ditempat kerja.”
“Mianhae-yo.”
“Yoona-ah,
ada apa dengan keluargamu? Ceritalah.” Paksa Taeyeon.
“Aku
tidak tau apa yang kulakukan padanya. Aku rasa sikapku sudah sangat keterlaluan
padanya. Padahal dia sudah meminta maaf, tapi kenapa aku masih merasa kesal dan
bersikap dingin kepadanya.” jelas Yoona terlihat sangat sedih, ia menangkup
wajahnya dengan kedua telapak tangan.
Taeyeon
mengernyitkan dahinya, ia turut merasa sedih melihat sahabatnya itu. “Tenanglah
Yoona-ah.” Ucapnya sambil membelai lembut bahunya.
“Aku
bukankah kakak yang baik untukknya. Aku tidak bisa menjaganya dan membuatnya
menjadi anak yang baik.”
“Kau
sudah berusaha bukan?”
Yoona
mengangguk, “Tae-ah.. apakah aku salah jika aku kesal dengan adikku ketika ia
mengatakan bahwa ia sekarang sudah dewasa dan tidak mau bergantung padaku lagi,
serta ia memintaku untuk menghargai keputusan dan tindakannya?”
Taeyeon
terkejut dengan perkataan Yoona, tak lama ia tersenyum. “Pabo!”
“Hah?”
“Kau
ini bodoh.”
“Aku?”
Taeyeon
mengangguk, “Kau ini bodoh. Seohyun adik kesayanganmu itu telah tumbuh menjadi
gadis dewasa. Bukankah itu bagus, jika ia sudah bisa memutuskan jalan yang
terbaik bagi hidupnya dan dia tidak mau bergantung lagi padamu?”
“Tapi
aku khawatir dengannya Tae-ah.”
“Justru
itu, kau ini bodoh. Dan sangat egois! Kau pikir semua yang kau lakukan tidak
membuat beban dalam hidupnya. Kau bekerja siang malam untuknya sejak kau lulus
sekolah hingga saat ini dan ia tidak melakukan apapun yang bisa meringankan
hidupmu. Jika dia menjadi dirimu dan kau menjadi dirinya, apa yang kau lakukan?”
Yoona
terdiam mendengar perkataan Taeyeon.
“Mempunyai
kakak yang sangat egois sepertimu itu, membuat Seohyun mengambil jalan diam –
diam untuk mengurangi beban yang ada dipundakmu tanpa harus kau
mengkhawatirkannya secara berlebihan.” Teayeon menambahkan kembali, “Apa kau
tidak bahagia jika memang Seohyun menjadi gadis dewasa? Apa kau masih
menganggapnya anak kecil? Kau bodoh dan sangat egois.”
“Begitukah?”
Yoona tercengang dan dia mulai membuka matanya akan kondisi Seohyun saat ini. “Apa
aku benar – benar egois.”
“Bahkan
kau seperti anak – anak. Meminta bantuan tunanganmu untuk menyelidiki kegiatan
adikmu.”
“Tapi..”
ucapan Yoona terpotong saat Taeyeon memeluknya.
“Sudahlah
Yoona-ah, kau harus menghilangkan sifat egoismu itu dan mencoba memberikan
kepercayaan kepada Seohyun. Dia pasti tau mana yang benar dan mana yang salah.”
Taeyeon melepas pelukannya dan menatap kedua mata sahabatnya yang penuh dengan
genangan air mata itu.
Yoona
mengangguk, “Ne, aku akan memaafkan Seohyun, menghargai usahanya dan mencoba
untuk percaya dengan jalan yang diambilnya.” Ucapnya sambil menghapus air
matanya.
“Hem..
dan yang harus kau lakukan adalah memberikan support padanya.”
Yoona
tersenyum dan kembali memeluk sahabatnya itu, “Terima kasih Tae-ah, terima
kasih kau sudah membuka hatiku.
“Ne.”
***
Siang telah berganti malam,
Seohyun
tengah membersikan dan merapikan meja kasirnya ditempat ia bekerja. Bergegas ia
mengambil coat berwarna cream itu dan segera ia kenakan mengingat cuaca malam ini
begitu dingin.
Ia
menggenggam kedua tangannya dan mencoba menghangatkan diri, ia berjalan
perlahan menuju halte bis yang terletak tidak jauh dari tempat kerjanya. “Aku
rasa bus terakhir akan datang beberapa menit lagi.” Ucapnya ketika melihat jam
ditangan kanannya. Sesekali ia menoleh kearah lain, sepertinya ia merindukan
sesuatu.
“Biasanya
ia selalu datang setiap malam dan katanya ia akan terus mengawasiku. Tapi mala
mini sepertinya ia tidak datang.” gumam Seohyun menggembungkan kedua pipinya.
“Kau
menungguku?” Kyuhyun sudah berada disana, tepat berada disamping Seohyun.
Seohyun
terkejut atas kehadiran Kyuhyun yang datang tiba – tiba. “Mwo? Kapan kau ada
disini?”
“Aku
hanya pergi ke minimarket disana, ketika aku ke tempat kerjamu. Ternyata kau
sudah pulang.” Ucap Kyuhyun sembari meminum soft drinknya.
“Eh,
bukankah itu minuman dingin. Kau tidak merasa kedinginan?” Seohyun tercengang
melihat Kyuhyun yang meminum softdrink dingin diudara yang sedingin ini.
“Hmm..
memangnya kenapa? Ada yang aneh?” Kyuhyun memajukan wajahnya ke wajah Seohyun.
“Yak!
Jangan dekat – dekat.” Ucap Seohyun mendorong tubuh Kyuhyun untuk menjauh
darinya.
“Ckck..
padahal tadi kau bergumam merindukan aku.” Goda Kyuhyun yang saat itu mengambil
posisi duduk dihalte bus.
“Heh?
Siapa yang mengatakan hal itu.” Seohyun berteriak dihadapan Kyuhyun, tapi
Kyuhyun tidak menanggapinya. “Rggghhh.. huh!” Seohyun memalingkan wajahnya.
“Bagaimana
dengan keadaanmu? Apakah kau baik – baik saja?” Kyuhyun mengalihkan pertanyaan.
“Aniyo.
Eouni belum memaafkanku.” Jawab Seohyun berubah posisinya menjadi duduk
disamping Kyuhyun.
“Hemm..
begitu? Ternyata eounimu itu sangat keras kepala juga yah.”
“Begitulah.
Baginya mungkin aku masih anak kecil. Makanya dia tidak percaya padaku.”
“Jangan
sedih begitu, pipimu sudah seperti bakpau kalau ditambah dengan raut
kesedihanmu itu aku jadi ingin mamelukmu.” Kata Kyuhyun datar.
Seohyun
sedikit terkejut dengan ucapan Kyuhyun dan wajahnya merona, “Apa yang kau katakana
barusan.”
“Tidak
ada.”
“Tadi
jelas – jelas mengatakan ingin memelukku!” tegas Seohyun. Seohyun terlihat
sedikit geram dengan wajahnya yang kini tengah memerah melihat wajah Kyuhyun
yang acuh seperti itu.
Kyuhyun
menoleh dan menatap kembali mata Seohyun, “Ne. aku ingin memelukmu.”
Seohyun
terdiam dan menelan salivanya, ‘Apa – apaan namja ini?’ keluhnya.
Kyuhyun
terus menatap Seohyun dengan tatapan datarnya, akhirnya Seohyun mengalah dan
mengalihkan pandangannya kedepan jalan raya.
“Tuan
Cho Kyuhyun, sepertinya anda suka bercanda yang tidak lucu ya.” Ketus Seohyun. ‘Bagaimana
bisa ia menatapku dengan mata yang tidak ada ekspresinya itu. Menyebalkan.’
“Ck..
aku tidak bercanda nona Seohyun.” Kyuhyun memunculkan smirknya dan meneguk
softdrinknya kembali.
Seohyun
mengerucutkan bibirnya, “Kenapa busnya belum datang – datang juga sih?” Seohyun
terlihat panik karena ini sudah lewat dari kedatangan bus terakhir.
“Busnya
tidak akan datang. Ini sudah hampir jam sebelas malam nona Seohyun.”
“Biasanya
ada kok.” Seohyun mencari alasan, ia merasa terganggu dengan kehadiran Kyuhyun
disampingnya, ia takut kejadian yang lalu terulang lagi. ‘Namja ini lama – lama
menakutkanku.’
Kyuhyun
menarik lengan Seohyun tiba – tiba dan memasukkannya kedalam mobil hitam
miliknya. Seohyun terkejut atas tindakan Kyuhyun yang tiba – tiba itu.
Setelah
berada didalam mobil, “Kau ini selalu saja seenakmu Kyuhyun-ssi.” Protesnya.
“Aku
hanya menjalankan perintah Donghae Hyung untuk menjagamu Seohyun-ssi.” Jawabnya
datar.
Seohyun
cemberut dan menggerutu sendiri, kedua tangannya dilipat didepan dadanya
menandakan ia kesal atas sikap Kyuhyun. Kyuhyun yang saat itu memulai kemudinya
mendiamkan Seohyun namun sesekali ia mencuri pandang kearah Seohyun.
‘Yeoja
aneh.’ Gumamnya dalam hati. Dan ia fokus mengendarai mobilnya menuju rumah
Seohyun.
Seohyun
turun dari mobil Kyuhyun dan berdiri didepan gerbang rumahnya, begitu pula
dengan Kyuhyun ia turun dari mobil dan menghampiri Seohyun.
“Kamsahamida
Kyuhyun-ssi.” Seohyun menunduk mengucapkan terima kasih pada Kyuhyun dengan
terpaksa.
“Hmm..”
gumamnya. Kyuhyun melihat sekilas kearah rumah Seohyun, “Apakah eounimu sudah
pulang?”
“Kurasa
belum, ia memang pulang larut malam akhir – akhir ini.” Jawabnya dengan nada
yang biasa.
“Hem..
kalau begitu aku pamit pulang dulu.” Kyuhyun berpamitan dengan Seohyun.
Seohyun
terkekah kecil saat Kyuhyun membalikkan tubuhnya.
“Hah? Kenapa
kau tertawa seperti itu? Ada yang lucu?” Kyuhyun membalikkan tubuhnya menghadap
Seohyun ketika mendengar suara Seohyun tertawa kecil.
“Ahni. Sudahlah
kau pulang, hari sudah larut sekali.” Jawab Seohyun yang menahan tawanya.
Kyuhyun
menghampiri Seohyun, “Katakan padaku apa ada yang lucu?” paksa Kyuhyun dengan
tatapan dinginnya.
Seohyun
memundurkan wajahnya, “Tidak, aku tertawa karena kau begitu formal padaku tadi
saat kau berpamitan akan pulang.”
“Hn? Apa itu
salah?”
“Tidak,
hanya bagiku itu lucu. Mian.” Jawab Seohyun tersenyum manis.
Kyuhyun
terpesona dengan senyuman Seohyun, ia terdiam sesaat menatap wajah Seohyun.
Seohyun
melihat tingkah Kyuhyun aneh, lalu ia menggerakkan kedua tangannya untuk
melambai – lambai dihadapan Kyuhyun, “Hei, Kyuhyun-ssi kau tidak apa – apa? Kau
seper……” ucapan Seohyun terhenti seketika saat Kyuhyun menarik sebelah tangan
Seohyun, yang membuat wajah dan tubuh Seohyun dekat dengan Kyuhyun.
Seohyun
sangat terkejut dengan tindakan Kyuhyun barusan. Ia menapakkan kakinya ditangga
rumah menuju kamar tidurnya dengan lemas. Ia masih memegang bibir tipisnya itu.
Seohyun membuka kenop pintu kamar dan mendudukan dirinya disofa. Menempatkan tas
dan buku – buku kampus disampingnya. Ia memegang bibir tipisnya lagi dengan
kesepuluh jarinya. Kedua matanya berbinar, jantungnya berdetak kencang sekali
dan ia merutuki dirinya sendiri yang tidak dapat menolak tindakan Kyuhyun
terhadapnya.
Flash
Back On
Kyuhyun
melepas genggaman tangannya dipergelangan tangan Seohyun, tangan satunya
menghampiri tengkuk Seohyun dan ia memperdalam ciumannya pada Seohyun. Seohyun
yang awalnya membelakak dan terkejut dengan sikap Kyuhyun menjadi pasrah dan
tidak melakukan penolakan. Matanya terpejam dan tanpa sadar membalasnya.
Seohyun
masih terdiam setelah Kyuhyun melepas ciumannya.
“Mian,
aku tidak dapat menahannya.” Ucap Kyuhyun sambil membelai pipi Seohyun kala
itu, tatapan matanya berbeda dari biasanya dan begitu hangat bagi Seohyun. “Mungkin
aku namja kurang ajar yang pernah kau kenal, dan aku sangat menjengkelkan
bagimu. Tapi ketika melihat senyummu, ada perasaan yang menggejolak disini.” Jelasnya
lagi sambil menunjukkan letak hatinya.
“Kyuhyun-ssi..”
panggil Seohyun pelan. Ia masih shock dengan apa yang terjadi.
“Aku
mencintaimu Seohyun-ssi.” Bisik Kyuhyun tepat ditelinga Seohyun.
Seohyun
menelan salivanya, “Aakuu….” Ucapannya terbata dan tenggorokannya seakan
tercekat dan tak bisa berkata apa – apa.
Kyuhyun
tersenyum kecil dan membelai pipi Seohyun lagi, “Aku pamit pulang. Sampai jumpa
besok Seo-ah.” Kemudian Kyuhyun melangkahkan kakinya menuju mobil dan
meninggalkan Seohyun yang masih shock dengan perlakuannya barusan.
Flash
Back Off
“Namja itu mencintaiku? Dan apa tadi
aku membalasnya?” Seohyun menangkup wajahnya, “Kenapa aku membalas ciumannya!
Argggghhhh…. Aku malu sekali…” teriaknya malam itu.
Dan malam itu adalah malam kedua
yang tidak akan pernah dilupakan oleh Seohyun.
***
To Be Continue
To Be Continue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar