Selasa, 16 Juni 2015

FF Seokyu - Between Love Chapter 3



BETWEEN LOVE
Chapter III

Tittle : Seokyu
Genre : Romance
Cast : Seo joo hyun, Cho Kyuhyun, Im Yoona, Lee Donghae, etc

Mian for typo..
Dont plagiat!!
Happy reading ^^

***

Seohyun tengah berjalan dikoridor kampusnya dengan sebuah buku tebal digenggamnya, dia terlihat memikirkan sesuatu tentang eouninya. Karena minggu – minggu terakhir ini eouninya tak pernah menanyakan kabarnya, biasanya eouninya sangat rajin mengingatkan Seohyun untuk minum obat atau apapun kegiatan Seohyun.
Sebuah tangan halus menepuk bahunya pelan, Seohyun menoleh kearahnya, “Sulli-ah..” ucapnya tersenyum manis.
Sulli tersenyum cerah, “Bagaimana kabarmu Seohyun-ah?”
“Aku baik – baik saja, bagaimana denganmu? Bukankah kau sedang mengejar skripsimu?”
Sulli tersenyum geje (?), “Baru BAB 1 Seo-ah..”
“Mwo? Apa kau akhir – akhir ini kehilangan semangat belajarmu?” tanya Seohyun terlihat khawatir.
“Ah, aniyo! Aku hanya...” jawab Sulli tampak muram.
“Kau memikirkan Minho lagi?” tebak Seohyun mengajak Sulli untuk duduk dibangku taman kampusnya.
“Ne.” angguk Sulli.
“Paboya kau Sulli-ah!” kesal Seohyun. Sulli tercengang mendengar Seohyun berkata demikian, pasalnya Seohyun yang dikenalnya  selalu lemah lembut.
“Aku?” Sulli menunjuk dirinya sendiri.
“Iya, kau! Pabo!” ucap Seohyun menyakinkan dan mengalihkan pandangannya kedepan, “Kau ini, apa tidak ada laki – laki lain selain Minho? Kau rela kehilangan waktu belajarmu hanya karena memikirkan laki – laki itu? Laki – laki yang tidak pernah tau perasaanmu? Laki – laki yang hanya menganggapmu hanya sebatas sahabat? Dan laki – laki yang sudah mencintai orang lain.” cetus Seohyun memarahi Sulli.
Sulli terlihat sedikit terkejut akan ucapan Seohyun, “Seohyun-ah, kau berkata seperti itu kepadaku. Apakah kau kesal denganku?” tanyanya.
Tatapan tajam Seohyun tepat mengarah kewajah Sulli, “Appo.” Sulli tengah mengaduh kesakitan dan mengelus- elus kepalanya setelah pulpen yang Seohyun pakai mendarat mulus dikepalanya.
Seohyun menggeretakan giginya, dia terlihat sedikit kesal dan mendengus kasar. Melihat tingkah Seohyun yang aneh, Sulli perlahan menatap Seohyun dari samping.
“Kau, ada masalah?”
Seohyun tiba – tiba menunduk, “Ahni.”
“Jangan berbohong, katakan padaku Seo-ah.” bujuk Sulli menggunjang bahu Seohyun pelan.
“Yoona Eouni.” ucapnya lirih.
“Ada apa dengannya?” tanya Sulli.
“Aku tidak tau, akhir – akhir ini Yoona eouni aneh.”
“Hmm?” Sulli mengerutkan keningnya.
“Ya, dia sering pulang larut malam dan sering pergi pagi sekali. Bahkan menegurku pun tidak sempat.” lesu Seohyun.
“Mungkin dikantornya eounimu sedang banyak pekerjaan, makanya dia begitu.”
Seohyun menggeleng, “Tidak, biasanya biarpun dia pulang larut malam, dia selalu sempat menemuiku dikamar hanya sekedar menanyakan kabarku. Tapi belakangan ini, tidak sama sekali.”
“Kau sudah coba menanyakan hal itu padanya?”
“Belum, aku takut menganggu.”
“Hmmm.. apa eounimu tau kalau kau bekerja separuh waktu?” tebak Sulli.
“Aku tidak tau, tapi memang dia sering melihatku pulang larut malam tapi aku menepisnya dengan alasan ada belajar kelompok.” Seohyun menghela nafasnya perlahan, “Tapi...” seketika Seohyun membulatkan mata bulat indahnya itu, “Sulli-ah, jangan – jangan eouni sudah tau kalau aku berbohong?” tebak Seohyun khawatir.
“Mungkin saja.”
“Otthoke? Apakah Yoona eouni benar – benar marah padaku sampai tidak mau berbicara padaku lagi?.” gerutu Seohyun.
“Lebih baik kau harus coba menanyakan kabar eounimu terlebih dahulu, kalau kalian saling diam maka tidak akan tau seperti apa masalahnya, iya kan?”
“Hmmm, benar juga.” ucap Seohyun mengangguk – angguk, sedetik kemudian memeluk Sulli dengan erat, “Gomawo Sulli-ah, kau memang sahabat terbaikku!” serunya bersemangat.
“Ne ne Seo-ah.” ucap Sulli menepuk – nepuk bahu belakang Seohyun.

***
Kyuhyun terlihat sibuk melihat berkas – berkas yang berada dimeja kantornya, ada satu proyek yang diberikan oleh Donghae kepadanya. Berupa proyek besar yang harus ia jalankan di pulau jeju, ia harus mencari penanam saham yang cukup besar untuk proyek ini.
“Huft.” Kyuhyun menghela nafasnya kasar, bersandar pada belakang kursinya. Ia memijit pelan kepalanya. “Aahhh, tugas mana yang harus aku selesaikan terlebih dahulu?” gumamnya memikirkan permintaan Donghae hyung untuk mencari tau keseharian Seohyun adik dari tunangannya itu.
Dia bangun dari kursinya dan mengambil jas hitam pekat dari belakang kursinya tadi kemudian ia pergi keluar dari ruangan tersebut.
“Ah, Sekretaris Cho.” ucap seorang wanita berpakaian rapih layaknya wanita kantoran tepat berada dihadapan Kyuhyun yang sedang melangkah keluar ruangan.
Kyuhyun terhenti, “Hmm, ada apa Nona Choi?”
“Ada berkas yang harus anda cek.”
Kyuhyun mengernyitkan dahinya dan melihat kearah map yang dipegang oleh wanita itu, “Berkas apa?”
“Ini berkas dari sekertaris Park dipulau Jeju, beliau ingin anda memeriksanya.”
Kyuhyun menghela nafasnya, dia mengambil berkas itu dari tangan Nona Choi, “Aku akan memeriksanya nanti, aku ada urusan lain.” ucapnya sambil berlalu dari hadapan wanita itu.
Wanita yang disebut sebagai nona choi itu hanya tercengang dengan sikap dingin dari laki – laki yang sampai saat ini masih memenuhi hatinya, “Cho Kyuhyun.” lirihnya, ia menghela nafasnya pelan. “Sampai kapan kau bersikap dingin seperti itu padaku?” tanyanya sendiri.
Pasalnya Choi Sooyoung adalah teman kecil Kyuhyun, ia menyukai Kyuhyun saat mereka di sekolah dasar. Kyuhyun adalah anak pendiam dan tidak suka berkumpul dengan teman – teman yang lainnya.
Setiap waktu luang yang ada, Sooyoung selalu mencoba mencari tahu kehidupan Kyuhyun pada saat itu, kenapa Kyuhyun menjadi anak pendiam dan tidak mau bersosialisasi dengan yang lain. Namun sebuah musibah benar datang pada Kyuhyun saat ia lulus dari sekolah dasar, kedua orang tuanya bercerai dan masing – masing tidak ada yang mau bertanggung jawab terhadap masa depan Kyuhyun. Kyuhyun yang saat itu hanya diam dengan meneteskan air mata didepan pintu rumahnya. Sooyoung tak sengaja melihat hal itu karena sebelumnya ia mengikuti Kyuhyun pulang dari sekolah. Ia berniat berpamitan dengan Kyuhyun dan mengungkapkan perasaannya sebelum ia pergi meninggalkan Seoul untuk ikut Ayahnya pindah kerja ke daerah Gangnam.

Flash back on
Kyuhyun kecil berlari keluar pagar dengan menangis terisak – isak tanpa suara, ia terus  berlari menjauh dari rumahnya, hatinya bagai terpukul atas kejadian yang terjadi pada kedua orang tuanya. Terlebih lagi kedua orang tuanya tidak ada yang mau bertanggung jawab akan masa depan Kyuhyun.
Sooyoung kecil yang sejak tadi membututi Kyuhyun kecil sampai kerumahnya, ia bersembunyi dibalik tiang listrik dekat rumah  Kyuhyun. Ia terkejut mendengar teriakan dari dalam rumah Kyuhyun, saat itu Kyuhyun berhenti didepan pintu rumahnya sesaat kemudian ia berlari. Sooyoung tersadar dan mengikuti Kyuhyun pergi.
Kyuhyun terhenti disebuah sungai, bahunya naik turun menahan isak tangisnya.
“Cho Kyuhyun.” ucap Sooyoung dibelakang Kyuhyun, ia mencoba mengatur nafasnya setelah berlari mengejar Kyuhyun.
Kyuhyun mengusap air matanya, kemudian menoleh kesumber suara, “Kau?” ucapnya dengan lirih.
Sooyoung masing tersengal – sengal, “Iya, ini Aku Kyuhyun.” ucapku tersenyum dan mendekatinya.
Kyuhyun kembali diam seperti biasanya, “Ada apa?” tanyanya datar.
Sooyoung tersenyum, Kyuhyun merasa aneh dengan sikap gadis kecil dihadapannya.
“Kenapa kau tersenyum?” tanya Kyuhyun tidak mengerti.
“Kau berbicara denganku, walaupun hanya sedikit.”
Kyuhyun tercekat kemudian ia menunduk, “Mianhae.”
Sooyoung bingung dengan ucapan Kyuhyun, “Kenapa minta maaf?”
“Karena kau melihat pertengkaran kedua orang tuaku.” jawabnya masih menundukkan kepala.
“Tidak perlu. Kau tidak perlu minta maaf padaku. Hal seperti itu sudah biasa aku lihat.”
Kyuhyun menenggakkan kepalanya menatap gadis kecil didepannya, “Sudah biasa?”
Sooyoung mengangguk senang, ia mencoba berbagi kisah dengan Kyuhyun, “Ayah dan Ibuku dulu juga sering seperti itu.” ucapnya, sesaat kemudian ia berbalik kearah yang berbeda menatap langit sore yang terbentang luas dihadapannya, “Tapi itu sudah berlalu, yang terpenting jika kita ingin bahagia kita harus berusaha untuk membahagiakan diri sendiri.”
Kyuhyun menatap wajah kanan Sooyoung, “Apa maksudmu?”
Sooyoung beralih menatap kedua mata Kyuhyun, “Hey, kau masih punya aku?”
Kyuhyun mengernyitkan dahinya.
“Ayo berkenalan denganku, namaku Choi Sooyoung.” ucapnya semangat dengan menjulurkan tangannya kearah Kyuhyun.
Kyuhyun hanya melihat tangan Sooyoung.
“Ayo, tunggu apa lagi? Aku akan jadi temanmu dan akan membuatmu bahagia.”
Kyuhyun kini menatap wajah Sooyoung, tidak ada kesedihan disana yang dilihatnya hanya wajah yang penuh dengan kegembiraan, perlahan ragu Kyuhyun menjulurkan tangannya untuk menjabat tangan Sooyoung.
Sooyoung gemas melihat tingkah Kyuhyun, tanpa sabar ia menyambar tangan Kyuhyun saat itu, “Sekarang kita berteman, sebutkan namamu!” suruhnya.
“A.. a..ku.. Cho Kyuhyun.” ucapnya terbata.
“Senang berkenalan denganmu Cho Kyuhyun.” jawab Sooyoung ceria sembari melepas jabatan tangannya.
Perlahan Kyuhyunpun tersenyum kecil. Sejak saat itu Sooyoung menjadi teman satu – satunya untuk Kyuhyun, ia yang selalu membuat Kyuhyun tersenyum walaupun sulit. Jauh didalam lubuk hati Sooyoung, ia sangat menyukai Kyuhyun.
Sampai pada akhir sekolah menengah pertama, Sooyoung harus berpisah dengan Kyuhyun karena tugas Ayahnya yang harus dipindahkan ke daerah Gangnam setelah beberapa tahun terakhir diundur karena Sooyoung memaksa untuk tetap bersekolah di Seoul. Kyuhyun tinggal bersama neneknya setelah kedua orang tuanya bercerai dan ia bersekolah ditempat yang sama dengan Sooyoung. Perpisahan dengan Sooyoung membuat Kyuhyun merasa kehilangan orang yang penting di dalam hidupnya.
Flash Back Off
***
Kyuhyun tiba disebuah kedai kopi tempat bekerja Seohyun, ia memilih duduk ditepi jendela menghadap taman kecil disekitar kedai tersebut, cuaca mendung disore hari membuatnya malas melakukan apapun terlebih lagi tugas – tugas yang harus ia selesaikan dalam waktu dekat.
Kyuhyun menghela nafasnya pelan, sesaat ia menunduk melihat berkas yang diberikan Sooyoung dikantor tadi, “Choi Sooyoung.” lirihnya dengan tatapan dingin.
“Aku datang!” seru seorang wanita membuka pintu, hal itu membuat Kyuhyun mengalihkan  pandangannya.
Kyuhyun tersenyum kecil dan segera berdiri dari kursinya menghampiri meja kasir didepannya.
“Anneyoung.” ucap Seohyun, wanita yang baru saja datang tadi. “Eh, kau?” ia terkejut melihat Kyuhyun dihadapannya.
“Aku datang mengambil bajuku.” ucapnya datar. Kebetulan kedai kopi itu sedang sepi.
“Eh.. hehe aku tidak membawa bajumu. Tertinggal dirumah.” jawab Seohyun tersenyum geje (?).
Kyuhyun membuang mukanya, “Kau ini tidak bertanggung jawab sama sekali.” ucapnya dingin.
Seohyun terkejut atas ucapan Kyuhyun, “Mwo? Kau bilang aku tidak bertanggung jawab?”
Kyuhyun melihat ke arahnya kembali, ia menganggukkan kepalanya.
Seohyun menggembungkan kedua pipinya, menandakan ia kesal atas sikap namja dihadapannya ini, “Baik kalau begitu, aku akan mengambilnya sekarang.” ucapnya sembari melepas celemek yang dipakainya.
“Tidak usah! Nanti saja.”
“Hah?” Seohyun terkejut, “Mau apa orang ini? Tadi dia mengatakan aku adalah orang yang tidak bertanggung jawab. Sekarang dia bilang nanti saja!” gumam Seohyun dalam hati.
“Aku akan kesini lagi, nanti malam.” ucap Kyuhyun sambil berlalu meninggalkan kedai tersebut.
“Mwo? Benar – benar orang aneh.” Seohyun menggumam sambil melihat punggung namja yang menyebalkan itu.

Kyuhyun melangkahkan kakinya dipinggiran kota, tatapan matanya kosong. Ia enggan kembali lagi ke kantor, banyak hal yang hinggap dipikirannya saat ini. Semilir angin sore menerpa wajah putihnya yang mulus, ia terhenti sejenak dan melihat kearah sekelilingnya.
Kyuhyun melihat sebuah toko pernak pernik wanita, ia melangkahkan kakinya menuju toko tersebut.
“Selamat datang di Toko Chery kami.” sapa seorang penjual toko.
Kyuhyun hanya tersenyum kecil dan mengangguk, sedetik kemudian ia berkeliling melihat isi toko pernak – pernik tersebut mencari sesuatu untuk dibeli. Entah ada angin apa ia tertarik masuk ke toko ini, ia hanya mengikuti kata hatinya. Sebuah gantungan kunci berbentuk hati berwarna perak menarik perhatiannya, tangannya segera menggapai benda itu.
“Pilihan yang bagus Tuan.” ucap penjual toko yang berdiri disamping Kyuhyun.
“Ahjumah benda ini berapa harganya?” tanyanya pada penjual toko.
“Harganya 4000 won tuan.” jawabnya ramah.
Kyuhyun mengangguk, “Aku ambil yang ini saja.” ucapnya sembari memberikan benda itu pada penjual.
“Mau sekalian dibungkus Tuan.”
Kyuhyun tampak berpikir, “Boleh.”
“Ne, Tuan tunggu sebentar.” ucapnya sambil berlalu.
Sementara itu Kyuhyun melihat – lihat kembali isi dari toko tersebut dan kembali ke meja kasir.
“Ini Tuan, kado anda.” Penjual itu telah selesai membungkus benda tersebut pada sebuah tempat mungil dan dibalut kertas berwarna peach dan berpita putih kecil diujungnya.
“Ini uangnya Ahjumah.” kata Kyuhyun sembari memberikan uang dan mengambil barangnya dari penjual toko tersebut.
“Terima kasih atas kunjungannya.”
“Benda ini aku berikan untuk siapa? Dan kenapa aku membeli benda ini?” tanya Kyuhyun yang baru tersadar, sesaat kemudian ia teringat Seohyun. “Ah, aku berikan pada dia saja.” ucapnya sambil berlalu.
***
Diperusahaan periklanan,
Yoona terlihat frustasi, ia terduduk dikursi meja kantornya. Kedua tangannya sedang menampung kepalanya yang saat itu terasa berat.
kring kring , telepon dimejanya berbunyi,
Yoona mengambilnya dengan lesu, “Yobseo.”
“Nona Im, tolong ke ruanganku sebentar.” ucap sang penelpon.
“Ne, sekertaris Kim.” Yoona memutuskan sambungan teleponnya kemudian dia bergegas keruangan sekertaris Kim.
Tok tok,
“Masuklah.” ucap seseorang dari dalam ruangan.
Yoona membuka kenop pintunya, “Permisi, Sekertaris Kim. Anda memanggilku?” tanya Yoona berdiri didepan meja sekertaris Kim.
“Silahkan duduk.” Sekertaris Kim mempersilahkan Yoona untuk duduk.
Yoona mengikuti perintahnya.
“Im Yoona, kau ditugaskan untuk melakukan presentasi bulan depan mengenai produk baru kita kepada para pemegang saham.”
“Benar, Sekertaris Kim. Aku diperintahkan atas permintaan Presdir langsung.”
Sekertaris Kim itu membuka kacamatanya dan menaruhnya diatas meja. Ia menghela nafasnya pelan, “Im Yoona, kau tau aku bertanggung jawab atas segala tugas yang diberikan kepada bawahanku. Jangan sampai membuat aku malu, kau sudah satu kali gagal menghadiri presentasi.” wanita kecil itu menekan setiap perkataannya dihadapan Yoona. Yoona hanya terdiam dan dirinya memang mengakui kesalahannya pada dua minggu lalu itu.
“Baik Sekertaris Kim, aku akan menyelesaikan tugasku kali ini.” ucap Yoona meyakinkan.
Sekertaris Kim menghela nafasnya lagi, “Yoona, aku tau kinerja kerjamu bagus, tapi beberapa minggu ini mengapa target kerjamu menurun. Apa ada masalah?” tanyanya pelan.
“Tidak Sekertaris Kim, hanya saja aku tidak fokus terhadap pekerjaanku sekarang.”
“Yoona, walaupun diperusahaan ini aku adalah atasanmu diluar kau adalah sahabatku, ingat itu.”
Yoona menatap Kim Taeyeon sahabatnya itu dengan mata sendu, kemudian ia menunduk, “Mianhae, atas kesalahan kerja yang telah aku buat.”
“Apa maksudmu?”
“Belakangan aku memang kurang fokus, aku memikirkan adikku. Mianhae Tae-ah.” ucapnya dengan air mata yang menggenang dikedua matanya yang indah itu.
Taeyeon sempat melihatnya dan ia menggeserkan dirinya untuk bangkit dari kursinya, ia menghampiri Yoona. “Sudahlah, maaf kalau aku terlalu keras padamu. Aku hanya ingin menjaga kinerja kerjamu saja Yoona-ah.” kata Taeyeon memeluk sahabatnya itu.
Yoona terisak dan membalas pelukan Taeyeon, saat ini situasinya bukan antara atasan dengan bawahan, namun antara sahabat yang mengerti masalah sahabatnya yang lain.
“Sebaiknya kau mengambil cuti beberapa hari, selesaikanlah masalahmu dengan adikmu itu. Kau mendiamkannya agar ia jujur kepadamu, namun malah kau yang tersiksa dengan keputusan sikapmu itu. Kau itu lucu.” terang Taeyeon.
“Ne, aku terlalu menyayanginya Tae-ah.”
“Ne, aku tau itu.”
“Gomawo Tae-ah, kau memang sangat mengerti aku.” ucap Yoona melepas pelukannya.
Taeyeon hanya mengangguk senyum, “Bersemangatlah Yoona-ah, semua pasti akan baik – baik saja.”
Yoona mengangguk dan tersenyum.
***
Tbc ^^
Lanjut ke chapter 4 tunggu ya ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FF V - EUNHA (BTS X GFRIEND SHIPPER) - THE HANDSOME FREAK CHAPTER 6

The Handsome freak Chapter 6 Previous  1 ,  2 ,  3 ,  4 ,  5 Title : Fanfiction Chapter Genre : Romance, Comedy Ca...