Rabu, 01 Maret 2017

FF Seokyu : You're Mine Chapter 4



You’re mine
Chapter 4



Title    : Seokyu
Genre : Romance, Comedy
Type   : Chapter (bersambung)
Cast :   Seo Joo hyun a.k.a Seo Joo hyun
            Cho Kyuhyun a.k.a Cho Kyuhyun
            Kim Taeyeon a.k.a Eomma Seohyun – Ny Seo
            Park Jung Soo a.k.a Appa Seohyun – Tuan Seo
            Choi Siwon a.k.a Appa Kyuhyun – Tuan Cho
            Tiffany Hwang a.k.a Eomma Kyuhyun – Ny Cho
            Im Yoona a.k.a Im Yoona
            Choi Sooyoung a.k.a Choi Sooyoung
            Lee Donghae a.k.a Lee Donghae
            Lee Hyuk Jae a.k.a Choi Eunhyuk
            etc.

Mian for typo and happy reading ^^
I'am Seokyu shipper. Don't Bash and don't Plagiat!!

Previous Chapter 1-2-3


***



Langkah kaki Seohyun tidak bisa berhenti, ia terus mondar mandir ditempat. Dimana Yoona dan Sooyoung sedikit jengah dengan tingkah laku Seohyun.
"Hyunie-ah bisakah kau berhenti?" Sooyoung memposisikan dirinya dihadapan Seohyun dan hampir saja tubuh tinggi kurusnya itu tertabrak.
Seohyun mengambil sedikit jarak dari tubuh Sooyoung, "Mian eouni, aku hanya sedang memikirkan cara yang tepat."
"Cara tepat untuk apa? Sejak kau datang kau hanya terlihat bingung dan bertingkah seperti itu!" Yoona bertulak pingang disalah satu sisinya.
Seohyun terdiam dan beralih menatap Yoona seakan mengisyaratkan 'aku butuh bantuanmu eouni'.
Yoona yang merasa ditatap Seohyun seakan mengerti maksud dari tatapannya. Sooyoung mengerucutkan bibirnya.
"Kenapa kalian saling bertatapan seperti itu?" selidik Sooyoung.
Yoona dan Seohyun terperanjat, mereka berdua baru sadar kalau Sooyoung belum tau apa yang terjadi pada mereka berdua.
"Hn? Kenapa sekarang kalian menjadi diam?" aneh Sooyoung, "Haa. Ada yang kalian sembunyikan dariku ya?" tukas Sooyoung tepat sasaran.
"Tidak ada eouni. Tidak ada yang disembunyikan kok. Benar kan Yoona eouni?" jawab Seohyun dan memberi kode pada Yoona.
"Ah.. Benar itu Soo-ah." Yoona membenarkan.
Sooyoung menyipitkan kedua matanya, "Aku tidak percaya dengan apa yang kalian katakan."
Seohyun tertegun, "Hehee.. Benar kok tidak ada." lanjutnya dengan senyum gajenya (?).
"Hei, kau ini masa tidak percaya dengan kami. Sudahlah apa kau lapar? Kebetulan aku lapar, mari kita kekantin. Aku yang traktir." selak Yoona.
Sooyoung yang mendengar kata 'traktir' langsung berubah haluan melupakan pertanyaannya tadi dan dijawab dengan anggukan semangat 45, "Kajja Yoong-ah" sambil menarik kedua lengan sahabatnya itu.
"Ck. Dasar shinkin!" seru Yoona.
"Kau juga hahahaaa..." jawab Sooyoung dengan tawanya.
'Untunglah Soo eouni tidak melanjutkan pertanyaannya.' lega Seohyun dalam hati.


Sooyoung meninggalkan mereka berdua dikantin setelah menyelesaikan makan besarnya, dikarenakan ia masuk kelas lain terlebih dahulu.
"Benar - benar si shinkin satu itu. Dia ingin membuatku bangkrut!" omel Yoona sembari melihat isi dompetnya. "Tidak akan lagi aku traktir dia!"
Seohyun menahan tawanya, "Punyaku tidak usah dibayar eouni, biar aku saja."
"Ya itu yang kuharapkan." jawabnya beranjak dari kursinya menuju kasir.
Disusul dibelakangnya Seohyun mengikuti.
"Ahjussi. Ini uangnya dimeja nomor dua." Yoona menyerahkan dua lembar uang dan bonnya kepada kasir.
"Terima kasih nona." jawab kasir.
"Ne." ucap Yoona berlalu.
Seohyun menyusul membayar dan buru - buru mengikuti Yoona.
"Eouni tunggu. Ada yang ingin aku bicarakan padamu." Seohyun berlari kecil.
Yoona menghentikan langkahnya, 'Ah pasti mengenai rencana eommanya' gumamnya. "Ne, ada apa Hyunie-ah?"
"Eomma mengajak keluarga cho itu untuk datang makan malam dirumahku akhir pekan ini." 
"Lalu?" tanyanya pura - pura tak tau.
"Eouni kau kan yang bertemu dengannya kemarin. Jika ia melihatku dan dirimu tidak ada, gawatlah aku. Rencanaku bisa berantakan."
"Hee... Lalu kau mau menyuruhku untuk bertukar denganmu lagi?"
Seohyun mengangguk dengan puply eyesnya.
Yoona menghela nafas panjang, "Apa rencanamu?"
Seohyun tersenyum senang, "Eouni datang untuk menemaniku, aku akan minta ijin pada eomma untuk kehadiranmu diacara itu. Jadi ketika laki - laki itu datang dia tidak akan curiga. Aku dan eouni akan mengajak dia ke taman belakang rumah disana kau menemaninya."
"Lalu tugasmu?"
"Aku akan mengawasi eomma. Jika ia mendekati kalian aku akan hadir ditengah - tengah perbincangan kalian. Bagaimana?"
"Setelah itu? Jika calon suamimu terus menganggap aku ini joohyun asli bagaimana? Hal ini tidak bisa dihindari terus menerus Hyunie-ah."
"Aku tau eouni. Tapi aku belum siap menikah. Biarlah kalau misalkan dia tau aku menipunya. Dengan begitu ia akan menganggapku tidak baik. Dan taraaa.. Perjodohan dibatalkan." Seohyun dengan ekspresi antusiasnya.
"Kau yakin? Bagaimana dengan orang tuamu jika perjodohan itu dibatalkan?" Yoona menatap tajam kearah Seohyun.
Seohyun terdiam, "Hemm. Itu bisa dipikirkan nanti eouni. Yang penting satu per satu masalah aku harus selesaikan."
"Haaa. Baiklah aku akan menolongmu kali ini." ucap Yoona disusul dengan senyumnya.
"Benarkah? Kau memang eouniku yang terbaik." Seohyun memeluk erat Yoona dengan erat.
"Yak! Lepaskan Hyunie-ah aku sesak nafas.." salah satu tangan Yoona menepuk - nepuk pundak Seohyun.

***

Kyuhyun fokus dengan layar ponselnya. Dari 15 menit yang lalu ia tak bergeming, semenjak eommanya menelpon memberinya kabar.
Donghae melepas kacamata yang dipakainya, buku disebelah tangannya ditutupnya pelan. Ia melirik kearah Kyuhyun, dahinya mengerenyit. "Hei, ada apa Kyu?"
Kyuhyun diam.
"Hn?" alis Donghae terangkat, "Anak ini!" 
"Appo!" jerit Kyuhyun. Setelah sukses sebuah ketukan buku mendarat dikepalanya. "Yak Hyung! Apa - apaan sih kau ini." protesnya sembari mengelus kepala.
Kedua mata Donghae menyipit, "Aku tanya kau, tapi kau tidak menjawab dan terdiam saja seperti patung. Aku kira kau kesurupan."
"Kau gila, mana mungkin aku kesurupan siang hari seperti ini!" jawab Kyu kesal.
Donghae menghela nafas panjang. "Lalu kau kenapa? Sejak tadi tidak terdengar suara sedikitpun?"
"Eomma menelponku Hyung."
"Eommamu telepon? Kenapa sampai seperti itu reaksimu?"
"Yak Hyung aku frustasiiiiii!!!!" Kyuhyun melompat tepat kesamping Donghae dan memeluknya tanpa sengaja. Dengan ekspresinya yang kacau dan terlihat sedih.
"Yak! Lepaskan aku. Ini menjijikan!" Donghae mencoba melepaskan diri.
"Tidak Hyung, aku tidak mau melepaskanmu." 
Banyak pasang mata memperhatikan tingkah mereka berdua dengan tatapan menyedihkan. Donghae menghela nafasnya dan menundukkan kepalanya.

"Paboya! Kau tinggal datang saja apa susahnya sih?" ucap Donghae ketika mereka mengganti tempat untuk berbicara. 
Sementara Eunhyuk sedang menjalani ujian harian dikelasnya."Aku ingin makan pisaaannngggg...." eluhnya perlahan. Terlihat wajah frustasinya disana.
"Bukan begitu Hyung. Aku belum bertemu dengannya. Kalau nanti acara makan malam itu dia terkejut kalau aku menipunya bagaimana?"
"Bukankah itu yang kau inginkan, perjodohan itu gagal?" senyum jahil Donghae.
Kyuhyun terdiam, sedetik kemudian ia menjentikkan jarinya dan menatap Donghae dengan mata yang berbinar seakan memberi kode pada namja tampan itu kalau ia butuh bantuannya.
Donghae bergidik ngeri, sesaat kemudian ia menghela nafasnya dan mengerti maksud Kyuhyun. "Ne, aku akan membantumu." pasrahnya.
Kyuhyun tersenyum lebar.

***

Kediaman keluarga Choi,
Sooyoung melempar tas selempangnya kesembarang tempat di dalam kamarnya itu. Ia merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Kedua matanya yang bulat itu menatap langit - langit kamar, tersirat akan sesuatu disana.
"Aku tau kalian menyembunyikan sesuatu dariku Yoona-ya dan Seohyun-ya." terkanya sendiri. "Kalian pikir aku tidak tau? Kalau kalian bertukar tempat? Cih aku tidak sebodoh yang kalian pikir." omelnya. 
Kedua mata Sooyoung menyipit, ia terlanjur kesal dengan sikap kedua sahabatnya itu. "Kalian harus membayar semua perlakuan kalian padaku suatu saat nanti!" 
- grrooowwwlll - suara perut lapar Sooyoung tak bisa dikompromi. "Ahhh kalau emosi pasti aku lapar." ucapnya sambil mengelus perutnya yang rata itu.
"Hemmm aku harus memilih tempat dengan menu makanan yang super enak dan tentunya mahal. Dengan begitu semua yang mereka lakukan padaku menjadi impas.  Hahahahahaaa....." tawa Sooyoung memenuhi ruangan serba biru itu. "Aku kebawah dulu mencari makanan didapur. Kali ini eomma masak apa ya?" lanjutnya bergegas keluar kamar.

"Eomma..." teriak Sooyoung dari tangga rumahnya.
"Haiissshhh anak itu. Selalu saja berteriak." gumam Ny. Choi.
Sooyoung sudah berada disamping eommanya dan tersenyum lebar seketika melihat banyak makanan yang sedang disiapkan oleh eommanya itu. "Eomma apa ada pesta? Kenapa banyak makanan disini?" sebuah tangan jahil Sooyoung ingin menyicip sedikit masakan ibunya disana.
Seketika ditepis oleh sang empunya, "Kau sudah cuci tangan belum?"
Sooyoung menggeleng sembari meringis sebab tepisan pedas dari ibunya.
"Anak ini jorok sekali. Cuci tangan dulu sana. Makanan ini sudah capek - capek eomma sediakan untuk kakakmu dan teman - temannya." omelnya.
"Iya iya aku akan mencuci tanganku." Sooyoung menuju wastafel dan memutar sedikit keran air disana. "Huh anak kesayangannya toh yang minta dibuatkan makanan sebanyak itu. Coba kalau aku yang minta pasti akan ada petuah yang sangat panjang menyertai hari - hariku." gumamnya.
"Bicara apa kau disana?" 
"Eh, tidak ada eomma." jawab Sooyoung, "Ah aku boleh makan sushi ini?" pintanya.
"Hem. Ambillah." ucap ibunya sembari memotong - motong buah pisang.
"Hn? Untuk apa buah pisang itu dipotong eomma? Bukankah oppa suka makan langsung seperti..."
"Eomma sedang membuat bolu pisang, jadi pisangnya harus dihancurkan dulu."
Sooyoung mengangguk - angguk sambil terus mengunyah. "Hemm..."
"Kau kenal dengan teman - teman oppamu?"
"Aku hanya kenal nama dan wajah mereka saja eomm . Aku tidak pernah mengobrol dengan mereka."
"Kenapa? Bukankah mereka sering main kesini."
"Aku tidak tertarik eomma."
"Hahaa. Kau ini ada - ada saja. Memangnya mesti tertarik dulu baru kau ajak mengobrol setiap orang begitu?"
"Ahni. Hanya saja, semua teman oppa itu menurutku pasti kelakuannya seperti oppa. Mesum!"
"Hah? Kenapa kau berkata seperti itu?"
Sooyoung terlepas mengatakan kalau oppanya sedikit yadong, "Eh ya kan rata - rata laki - laki seperti itu eomma. Pokoknya aku tak tertarik."
"Hn? Kau ini. Ya sudah kalau begitu bantu eomma membuat kue. Jangan asik makan saja!" serunya.
"Hah? Membantu membuat kue? Aku tidak bisa eomma.." rengeknya.
"Sudah ayo cepat!"

***

Tbc


Mianhae 😣
Author sangat terlambat update dikarenakan mengurus sikecil yang sedang manjanya sama sang ibu. Hingga tak ada waktu untuk tulis menulis cerita, bahkan ini mencuri - curi waktu pas si bayik lagi tidur. Maaf jika ceritanya kependekkan. Author akan usahakan rilis next chapter selanjutnya dengan cepat.
Doakan selalu untuk author ya. Terima kasih 😊


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FF V - EUNHA (BTS X GFRIEND SHIPPER) - THE HANDSOME FREAK CHAPTER 6

The Handsome freak Chapter 6 Previous  1 ,  2 ,  3 ,  4 ,  5 Title : Fanfiction Chapter Genre : Romance, Comedy Ca...