Jumat, 09 Maret 2018

FF V - Eunha (BTS x GFriend Shipper) - The Handsome Freak Chapter 2



The Handsome freak
Chapter 2

Previous 1

Title : Fanfiction Chapter
Genre : Romance, Comedy
Cast  : 
-Kim Taehyung (V) - BTS a.k.a. Kim Taehyung
-Jung Eunbi (Eunha) - Gfriend a.k.a Jung Eunha
-Kim Sejeong - Gugudan a.k.a. Kim Sejeong
-Jeon Jungkook - BTS a.k.a. Jeon Jungkook
-Cha Eunwoo - Astro a.k.a. Cha Eunwoo
-Jung Yerin - Gfriend a.k.a Jung Yerin
-Hwang Eunbi (SinB) - Gfriend a.k.a SinB
-Kim Jungwoo - NCT U a.k.a. Kim Jungwoo

And other cast.


***

Eunha membuka kenop pintu rumahnya, ia merasakan lelah yang sangat hari ini. Ia ingin merebahkan tubuhnya dikamar dengan segera.
"Kau sudah pulang?" Sapaan pertama dari Ibunya.
"Ne." jawabnya malas.
"Kenapa kau tidak ikut les tambahan seperti eounimu, bisa - bisa nanti nilaimu akan terkejar lagi olehnya. Jangan buat ibu dan ayahmu malu dengan hasil nilaimu kali ini." ocehnya.
"Ne." ucap Eunha sambil berjalan menuju kamarnya dan menutup pintunya rapat.
"Haisshh anak itu?!" Gumamnya menggelengkan kepala.

"Selalu saja begitu. Bikin bosan dirumah saja." celetuk Eunha sebelum ia melemparkan tubuhnya ditempat tidurnya. "Haahhh... Dia terus yang dibanggakan.. Memangnya eomma dan appa tau apa tentang sifat aslinya yang buruk itu.. Mengesalkan.." celoteh Eunha sebelum ia menutup kedua matanya dan tertidur pulas.

***

"Jung Yerin!" seru seorang namja berlari mendekatinya.
Yerin hanya menatap dingin, "Apa lagi ini?" desisnya.
"Hosh hosh hosh..." namja bernama Jaehyun itu tengah mengatur nafasnya, "Yerin..."
"Hem?" jawabnya malas.
"Kau mau langsung pulang?" tanyanya.
"Ya. Kenapa?"
"Ah.. Jika kau tidak keberatan, ikutlah denganku.. Ah ahni.. Maksudku ikutlah dengan kami." pintanya diselingin senyum manis.
"Kemana?"
"Ah.. Salah satu teman kita berulang tahun, ia ingin merayakannya bersama kita. Kau mau ikut?"
Yerin melirik ke belakang Jaehyun, terdapat beberapa teman satu lesnya yang lain tengah menunggu."Dengan mereka?"
Jaehyun menengok kebelakang dan kembali menatap Yerin, "Ya. Ada apa?"
Yerin membuang muka, "Aku tidak mau. Aku juga tidak ada waktu untuk bersenang - senang menghamburkan uang dan tidak memikirkan masa depan seperti kalian." ketusnya.
Senyum dibibir Jaehyun perlahan hilang, "Kenapa kau bicara seperti itu?"
Yerin mendelik tajam, "Orang - orang seperti kalian lah yang membuat para orang tua percuma mengeluarkan uang demi pendidikan. Kau dan mereka tidak bisa berpikir bagaimana kita sebagai anak harus membalas budi atas kerja keras mereka."
Jaehyun kesal dan menahan emosinya, "Jika kau tidak mau ikut bilang saja tidak, tapi kau tak berhak menilai kami seperti itu."
"Cih."
"Ah.. Aku salah ya menilaimu. Kupikir kau anak yang bisa diajak bicara baik - baik ternyata tidak." Jaehyun berlalu begitu saja meninggalkan Yerin.
Yerin terdiam, "Apa - apaan anak itu." gumamnya.

***

Eunwoo berdiri disebuah toko, sesekali ia melihat layar ponselnya dengan wajah cemas. "Ah.. Kemana dulu dia? Apa dia tersesat?" gerutunya.
Sejeong berlari menghampiri Eunwoo, "Oppa!" teriaknya dan membuat notice pada Eunwoo.
"Sejeong-ah.."
"Mianhaeyo... Aku terlambat.. Hosh hosh..." Sejeong mencoba mengatur nafasnya.
"Gwaenchana.." jawabnya dan memberikan senyuman khas flower boy pada Sejeong.
Sejenak Sejeong terpana akan hal itu, 'Ah.. Rasanya aku ingin pingsan melihatnya.. Eunwoo Oppa...' ucapnya dalam hati dengan mata berbinar - binar. Kemudian, "Ah Oppa kau ingin mengajakku kencan kemana?" tanyanya.
Eunwoo mengembangkan senyuman pernuh arti itu, membuat Sejeong merasa curiga.

Sejeong menyipitkan kedua matanya, sekilas tak percaya dengan apa yang ia dan eunwoo lalukan sekarang. 'Kupikir Eunwoo Oppa akan mengajakku kencan dengan nonton bioskop atau makan malam romantis. Tapi apa ini?' gerutunya dalam hati. 
"Nona apa wajahmu ingin difacial juga seperti pacarmu yang tampan itu?" tanya seorang pekerja disalon itu.
Sejeong memutar bola matanya, "Ah.. Ya. Boleh boleh.." jawabnya malas.
'Sebenarnya aku sudah tau akan begini, bagaimana bisa dia mengajakku kencan ke Salon!' kesalnya.
"Heemm..Apa wajahku sudah terlihat bersih dari jerawat? Apa ini krim yang bagus untuk perawatan.. Tapi aku takut tidak cocok, sebenarnya kulitku ini jenis kulit yang normal sih... Hemm... Tapi tidak boleh sembarangan juga ya memakai krim wajah yang asal - asalan... Bla bla bla...." celoteh Eunwoo pada pekerja salon yang sedang men-facial wajahnya.
"Bagaimana aku bisa jatuh cinta dengan namja itu?" tanya Sejeong pada dirinya sendiri.

***

Sebuah bus berhenti disebuah halte, beberapa penumpang naik dan memenuhi kursi kosong disana. Jungkook dan Taehyun duduk bersama.
"Kookie gomapta." ucap Taehyung.
"Ne Hyung." jawabnya sedetik kemudian ia melirik kantung belanja milik Taehyung, "Hyung kenapa kau beli itu?"
"Hem?" Taehyung melihat kantung belanjanya, "Ah...lain kali kau harus coba pakai ini." ia memberikan satu sachet masker wajah pada Jungkook. Dan Jungkook menerimanya. "Kau harus coba. Karena banyak waktu menyita harimu, pasti kau sangat lelah.. Dan akibat dari kelelahan itu kulit wajahmu akan terlihat kusam, apalagi jika kau seharian berolah raga dan terkena terik matahari. Jadi kusarankan agar kau menjaga kelembaban kulit wajahmu agar terlihat selalu segar." jelas Taehyung dengan penuh keyakinan.
Jungkook hanya menganggukkan kepalanya sambil sesekali membolak balik kemasan masker wajah tersebut, "Benarkah itu Hyung?"
"Ne." ucap Taehyung mantap.
"Jika kau yang bicara aku percaya.. Baiklah akan kupakai.."
"Anak baik." Taehyung mengusap pucuk kepala Jungkook.
Jungkook tersenyum senang.
Jung Yerin yang satu bus dengan mereka dan duduk berseberangan dengan Jungkook bergidik ngeri melihat tingkah laku dan pembicaraan mereka, "Apa - apaan itu.. Apa mereka menyukai sesama jenis?" desisnya.
"Ngomong - ngomong kau tau darimana tentang ini Hyung?" tanya Jungkook kembali.
Taehyung mencoba mengingat, "Mm ah.. Dari Sejeong." 
"Hah? Sejak kapan Sejeong peduli denganmu atau hal semacam itu? Bukankah dia gadis tomboy?" 
"Hemm.... Mungkin sejak ia jatuh cinta dengan... Hemmm... Biar ku ingat dulu... Hemmm..." Taehyung tengah berusaha mengingat dengan ekspresi lucunya.
Jungkook menunggu dan sekilas menahan tawanya, "Cha Eunwoo?"
"Ah.." Taehyung menjetikkan jari, "Benar... Sejak ia jatuh cinta dengan namja itu.. Sejeong mulai merubah dirinya menjadi feminim.. Dan sering memintaku menemaninya ke face shop untuk membeli perlengkapan make up atau serba serbi perawatan wajah.. Ahh.. Ini salah satunya.."
"Hee.... Tapi bagiku dia sama saja tidak berubah."
"Hahahaa.... Kau akan terpana nanti jika melihat ia berdandan."
"Tidak akan Hyung."
"Hn? Kenapa?"
"Karena aku hanya suka melihatmu Hyung.. Hehehe" 
Taehyung menatap haru pada Jungkook, "Oh dongsaeng kesayanganku. Kemari hyung peluk.." Taehyung meregangkan kedua tangannya dan Jungkook menerima pelukan itu dengan senang.
"Ah.. Aku mau muntah!" seru pelan Yerin melihatnya.

***

Akhir pekan dikediaman keluarga Jung. Saat ini mereka sekeluarga tengah menikmati sarapan pagi bersama. Namun hanya dentingan sendok dan pisau beradu dengan piring yang berisi roti panggang yang terdengar.
"Aku sudah selesai." ucap Yerin Sembari merapikan bekas makannya dan menaruhnya di wastafel dapur.
Eunha melirik sekilas kearah Yerin.
"Aku mau kekamar. Tolong jangan ganggu aku, karena aku harus belajar untuk persiapan ujian kelulusan nanti." Lanjutnya dengan sikap dingin.
"Ne. Kami tau. Cepatlah kekamarmh, kami tidak akan mengganggu." jawab Eommanya dengan diselingi senyuman. Sedangkan Appanya hanya mengangguk.
Kemudian Yerin langsung berlalu menuju kamarnya, terlihat Eunha menghela nafasnya pelan.
"Aku juga sudah selesai." susul Eunha.
"chankaman.." tahan Eommanya, "Hari ini kau tidak kemana - mana kan?"
"Ya."
"Karena Eomma dan Appamu akan berkunjung kerumah pamanmu hari ini, bisakah kau membeli bahan makanan disupermarket? Karena Eomma pikir jika akan membeli setelah pulang nanti tidak ak..."
"Ya.. Berikan saja listnya. Aku akan mengambil sweater dikamar." jawab Eunha berlalu menaruh piring makannya didapur dan menuju kamarnya.

Eunha menaiki bus sendirian dan beberapa menit kemudia ia sampai ditempat yang dituju. "Haahhh... Setiap bulan aku kesini bukan untuk shopping seperti remaja lainnya, bahkan aku merasa seperti ahjumah - ahjumah." gerutunya pelan.
Eunha mengambil troli dan berjalan menuju lorong lorong supermarket itu, membeli berbagai bahan makanan yang ditulis eommanya. "Kubis? Hemm.. Kubis yang dimaksud yang mana ya?" Eunha merasa kubis itu samadengan wortel, maka kedua tangannya memegang wortel dan kol (kubis).
"Yang ini." tunjuk salah seorang disampingnya menunjuk kol yang dipegang Eunha.
"Oh.. Kamsahamida.." jawab Eunha menundukkan kepalanya kepada orang disampingnya itu,  "Aargghh.." kagetnya ketika melihat siapa orang itu.
"Annyeong." sapa namja yang tak lain adalah Taehyung.
Dengan cepat Eunha menundukkan kepalanya kembali, "Annyeonghaseyo."
"Wah... Tak usah begitu. Kau sopan sekali." ucapnya tersenyum.
Eunha tersenyum kecil sembari membetulkan kacamata bulatnya.
Pandangan Taehyung beralih ke troli yang berada didepan Eunha, "Kau berbelanja sendirian sebanyak itu?" tanyanya.
"Ah.. Iya.." jawabnya. "Apa kau juga Taehyung-ssi?" tanyanya balik.
"Hm? Oh aku? Ahh.. Ini tiba - tiba aku ingin makan ramyeon. Tapi stok ramyeon dirumah habis."
"Oh jadi kau kesini hanya membeli mie ramyeon saja?"
"Aniyo."
"Hn?"
"Hem,, setelah kupikir - pikir aku ingin makan dengan kimchi saja. Kebetulan eomma dirumah tidak ada persediaannya."
"Ya sih memang ada yang jual kimchi instan. Hanya itu?" 
"Ahni."
"Eh?"
"Tapi setelah melihatmu, aku seperti ingin makan bakpao ya. Apa disini jual bakpao?"
Eunha menyipitkan kedua matanya kesal, "Tidak tau." 
Taehyung terlihat menimang - nimang apa yang harus ia beli sebenarnya.
'Kenapa namja ini aneh sekali sih?' ucap Eunha dalam hati.
"Ah.. Aku tau, bagaimana kalau kau temani aku makan mie ramyeon didepan sana. Otthe?" pinta Taehyung dengan polosnya.
"Hah?!"

Dikedai mie diseberang supermarket,
'Padahal tadi aku sudah sarapan, kenapa sekarang aku jadi menemani dia makan? Tapi karena dia sudah membantuku untuk belanja cepat, jadi aku tidak bisa menolaknya walaupun dia membantu atas kemauannya sendiri.' gumamnya.
"Silahkan dimakan." ucap Taehyung membuyarkan lamunan Eunha.
"Ah.. Ne." Eunha mengambil sumpit dimejanya dan mengaduk semangkuk mie disana. Sekilas ia melirik kearah Taehyung, uap panas yang mengembul dari mie dimangkuknya membuat Taehyung lebih dulu meniupnya perlahan sebelum memakan mienya. Eunha dengan seduktif memperhatikan gerak bibir Taehyung, rahangnya yang tajam, hidungnya yang mancung dan kedua mata yang hampir tidak terlihat lipatannya itu membuat jantungnya berdegub kencang. Tanpa sadar ia menyuap mie kearah hidungnya, "Appo!" Eunha membuang sumpitnya sembarang dimeja dan segera mengelus hidungnya yang terasa kepanasan.
"Ah.. Gwaenchana?" Taehyung terkejut dan segera menaruh mie yang disumpitnya tadi kembali kemangkuk. Mengambil tisu dan dilapnya hidung milik Eunha dengan perlahan, "Panas? Cepatlah ketoilet beri air. Ayo aku antarkan." dengan sigap Taehyung merangkul bahu Eunha dan membawanya ke Toilet.

Beberapa menit kemudian, Eunha keluar dari toilet dan ternyata Taehyung menunggu disana.
"Bagaimana apa masih sakit?" tanyanya khawatir.
Eunha terkejut dengan reaksi Taehyung, "Aku baik - baik saja. Maaf membuatmu khawatir Taehyung-ssi." jawab Eunha menunduk malu.
Eunha membulatkan kedua matanya saat sebuah tangan mengelus pucuk kepalanya, ia menegakkan wajahnya.
Taehyung tersenyum tulus pada Eunha, "Syukurlah kau tak apa. Kuantar kau pulang. Kajja!" tanpa ijin Taehyung menggandeng pergelangan tangan Eunha.
Eunha terdiam dan pasrah mengikutinya.

Didalam mobil milik Taehyung, keduanya terdiam tidak ada yang saling membuka pembicaraan.
"Kamsahamida." lirih Eunha.
Taehyung menoleh kearahnya dan tersenyum kemudian ia kembali fokus kedepan jalan, "Sama - sama."
"Taehyung-ssi kau tak perlu repot mengantarkanku sampai rumah."
"Tidak apa. Sebagai permintaan maafku atas kejadian tadi."
"Ah.. Tidak apa - apa kok. Aku yang teledor."
"Hem.. Dari sini belok kemana?" tanya mengalihkan.
"Eh.. Belok ke kiri kemudian belok kanan." jawab Eunha cepat.
Taehyung mengangguk.
Eunha sempat melirik kearah Taehyung, 'Dia tampan juga ya. Eh bicara apa aku ini?' runtuknya.
"Disebelah mana rumahmu?" tanya Taehyung sembari menoleh kekiri kanan.
Eunha terperanjat, "Disana. Sedikit lagi sampai.. Ya disini."
"Disini?"
"Hem." angguknya. Eunha mengalami kesulitan ketika membuka belt mobil yang melintang didadanya.
Taehyung yang sudah lebih dulu selesai memarkirkan mobil dan mematikan kontak kuncinya serta sudah melepas belt dari tubuhnya menoleh, "Ah.. Macet ya?"
Eunha menoleh kearahnya, "Hehe.. Iya.."
"Mian mobil lama hehe.. Mari aku bantu tekan tombolnya, kau tarik kaitnya." coba Taehyung namun tak ada hasil hingga ia mendekatkan dirinya ke bangku mobil yang didudukin oleh Eunha. 
Eunha tertegun dengan posisi dimana wajahnya sangat dekat dengan wajah Taehyung.
"Haaiisshh.." gumam Taehyung masih berkutat dengan tombol belt mobilnya. "Apa kau bisa mengendurkan talinya sedikit." pinta Taehyung tanpa menatap Eunha.
"Ah.. Iya." Eunha dengan sigap menarik ujung tali dari ujung kanan atas mobil, baginya ini bagus karena ia tak perlu berhadapan langsung dengan wajah Taehyung.
"Sedikit lagi." ucap Taehyung.
"Iiihh agak susah sepertinya sudah diujung tali." jawab Eunha masih menarik.
Taehyung menegakkan wajahnya dan sebelah tangannya mencoba gapai ujung tali dengan melingkari tubuh Eunha dari depan.
Eunhapun sedikit terkejut dengan sentuhan jari Taehyung di jemarinya tanpa sengaja ia menoleh kearah Taehyung dan 'chu~'. 
Keduanya terdiam karena shock dalam kondisi bibir keduanya menempel sempurna. Dengan cepat Taehyung melepas dan kembali ketempatnya semula, "Sudah lepas." lirihnya tanpa menatap Eunha.
Eunha yang saat itu masih terlihat shock hanya mengangguk dan segera keluar dari mobil tanpa pamit. Ia berlari mengitari bagian depan mobil dan membuka gerbang rumahnya cepat.
Taehyung yang sadar akan hal itu, cepat - cepat membuka kenop pintu mobilnya dan keluar menghampiri Eunha, "Anu." serunya.
Eunha menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang, "Ne." jawabnya malu.
"Siapa namamu?"
"Eh?" Eunha menegakkan wajahnya. "Jung Eunha." kemudian ia menundukkan kepalanya dan kembali melangkahkan kakinya cepat untuk masuk kedalam rumah.
Taehyung terdiam disana sambil mengingat apa yang terjadi barusan padanya. "Kami.... Itu... Yang pertama..." lirihnya terbata.

Eunha menutup pintu rumahnya dengan kencang dan hal itu membuat Yerin terkejut saat berada diruang televisi.
"Ah.. Kukira siapa?" ucap Yerin menghampiri dan kemudian menatap Eunha yang tengah mengatur nafasnya.
Eunha menggenggam erat kesepuluh jarinya didepan dada. Masih teringat jelas kejadian tadi, hal yang sangat memalukan dan pertama baginya.
Yerin menatap tajam, "Hey. Kau mengacuhkanku?"
Eunha tersadar, "Maaf Eouni." jawabnya menunduk.
Yerin diam dan mencoba mengingat sesuatu, "Bukankah tadi kau disuruh eomma untuk berbelanja. Sekarang mana kantung belanjanya?" tanyanya.
Kedua bola mata Eunha melebar, "Aak! Paboya Eunha!" serunya menepuk jidat dan segera membuka pintu rumahnya, berlari kedepan gerbang. "Hosh hosh.. Ahh dia sudah pergi?!" ucapnya.

***

Tbc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FF V - EUNHA (BTS X GFRIEND SHIPPER) - THE HANDSOME FREAK CHAPTER 6

The Handsome freak Chapter 6 Previous  1 ,  2 ,  3 ,  4 ,  5 Title : Fanfiction Chapter Genre : Romance, Comedy Ca...