Selasa, 20 Maret 2018

FF V - Eunha (BTS x GFriend Shipper) - The Handsome Freak Chapter 3



The Handsome freak
Chapter 3

Previous 12

Title : Fanfiction Chapter
Genre : Romance, Comedy
Cast  : 
-Kim Taehyung (V) - BTS a.k.a. Kim Taehyung
-Jung Eunbi (Eunha) - Gfriend a.k.a Jung Eunha
-Kim Sejeong - Gugudan a.k.a. Kim Sejeong
-Jeon Jungkook - BTS a.k.a. Jeon Jungkook
-Cha Eunwoo - Astro a.k.a. Cha Eunwoo
-Jung Yerin - Gfriend a.k.a Jung Yerin
-Hwang Eunbi (SinB) - Gfriend a.k.a SinB
-Kim Jungwoo - NCT U a.k.a. Kim Jungwoo

And other cast.

***

Eunha terlihat memikirkan sesuatu dimejanya. Pandangannya kosong saat melihat keluar jendela.
Flash back on
'ting tong' suara bel pintu kediaman keluarga Jung terdengar. Eunha segera berlari mendahului Yerin yang pertama mendengar suara bel itu.
"Biar aku saja Eouni." pinta Eunha menahan tangan Yerin.
Sementara itu Yerin menatap tajam kearah tangannya, "Terserah." jawabnya sambil melepaskan genggaman Eunha dan berlalu pergi.
Eunha menatap punggung Yerin yang terlihat dingin itu. Kemudian ia menghampiri pintu rumahnya dan membuka.
"Ah.. Sejeong." lega Eunha.
"Hmm... Kenapa kau terlihat lega sekali? Sepertinya kau menunggu seseorang datang ya?" terkanya.
"Ahni! Bukan begitu." jawabnya terbata, Eunha melirik apa yang dibawa Sejeong. "Belanjaanku?"
"Aahhh.. Ya ini. Taehyung Oppa minta tolong padaku untuk mengantar ini padamu. Katanya tertinggal dimobilnya." ucap Sejeong sembari memberikan 2 kantung plastik kepada Eunha.
"Gomawoyo.." ucap Eunha.
"Ne. Karena sudah siang sekali aku pulang ya dah.." ucapnya pamit.
"Eh kau tidak mampir dulu?" tawar Eunha.
"Ahniya.. Oppa menungguku dimobilnya. Apa sih manusia itu, kenapa dia tidak mengantarkannya sendiri padamu." gumam Sejeong.
"Baiklah. Hati - hati dijalan."
"Ne."
Flashback off.
Eunha menghela nafasnya panjang sembari memejamkan kedua matanya. Tiba - tiba ia merasa merinding, ia membuka matanya kemudian menyipitkannya kembali, 'Aura bunga - bunga macam apa ini?' ucapnya dalam hati ketika melihat Kim Jungwoo sudah berada didepannya dengan tersenyum lebar.
"Selamat Pagi Eunha-ya." sapanya tanpa menghilangkan senyum lebarnya. "Pagi - pagi kau sudah melamun. Memikirkanku ya?" Percaya dirinya.
"Haaahh...." jawab Eunha jengah.
Sejeong mendekati Eunha, "Eunha, aku ingin bicara denganmu tapi tidak disini, kajja ikut aku?" pintanya
Eunha menoleh kearah Sejeong begitu pula dengan Jungwoo. "Ne." ia bangkit dari duduknya dan mengikuti kemana Sejeong pergi.
Jungwoo memanyunkan bibirnya kesal, kemudian ia melihat sekitar kelas dan pandangannya berhenti di mana Sin B duduk. Terlihat senyum jahil dibibirnya, "Hehehe..."

Sin B tengah berseri - seri hanya karena melihat Jungkook tertawa bersama teman - temannya didepan kelas. Tiba - tiba Jungwoo memunculkan wajahnya dihadapan Sin B, "Ba.." suprisenya.
"Kya..." kejut Sin B hampir meloncat dari kursinya. 
"Hahahaa.." tawa Jungwoo.
"Hisshh.. Kau lagi!" serunya kesal. "Mau apa hah?"
Jungwoo menggeser kursi kesebelah Sin B. "Hey kau menyukainya ya?" selidik Jungwoo.
Sin B membulatkan kedua matanya, "Hah? Siapa yang kau maksud?" gelagapnya.
Senyum jahil Jungwoo muncul, "Hee... Siapa lagi kalau bukan Je.on.Jung.Kook." ejanya sambil menggodan Sin B.
Kedua pipi gadis itu merona, "Ahni! Jangan mengada - ngada!" elaknya dengan memalingkan wajahnya malu.
Lagi dan lagi Jungwoo tersenyum jahil, "Haahh..." helanya, "Hey Jeon Jungkook." panggilnya. Sin B tersentak , sekilas menatap Jungwoo dan kemudian beralih kemana Jungkook berada.
Jungkook yang merasa dipanggilpun menoleh kearah mereka, "Ne. Kau memanggilku." ucapnya.
Jungwoo dengan senyum lebarnya. "Yup." disampingnya Sin B terdiam kaku.
"Hn? Ada apa?"
"Aku hanya ingin bilang kalau dia suka padamu." ucap Jungwoo dengan menunjuk kearah Sin B polos tanpa dosa.
Sin B tercekat namun dengan secepat kilas ia menampik wajah Jungwoo disampingnya hingga tubuhnya terjatuh kelantai.
'gubrak' Jungwoo terjatuh, "Appo..." rintihnya.
"Abaikan saja dia. Dia hanya bercanda. Hehee..." ucap Sin B bangkit dari kursinya menghampiri Jungwoo dan menarik kerah bajunya dari belakang dan membawa Jungwoo keluar kelas, "Dasar manusia ini, ikut aku! Ku pastikan hari ini kau akan langsung ke surga!" ancamnya dengan aura menyeramkan.
"Huaaa... Selamatkan aku..." rintih Jungwoo kembali.
Jungkook dan teman - temannya terkejut dengan sikap Sin B pada Jungwoo.
"Woah.. Sin B kuat juga ya.. Haha"
"Daebak.."
"Apa mereka selalu suka bercanda seperti itu?"
Jungkook terlihat berpikir, "Apa mereka berdua pacaran?" tanyanya teringat pertanyaan dari Jimin tempo hari.

***

Eunwoo berdiam diri menatap bola basket didekat kakinya, tak menghiraukan panggilan dari Jaehyun. Sampai akhirnya Jaehyun berlari mendekati Eunwoo.
"Yak! Eunwoo-ya kenapa diam saja. Ku bilang lempar bolanya." ucap Jaehyun.
"Aniyo!" tolaknya memalingkan wajah.
"Hah? Wae? wae?" 
Eunwoo tetap tak bergeming dan itu membuat Jaehyun kesal. Bola basket itu diambil oleh kedua tangan Jaehyun, Eunwoo melirik dan bergidik ngeri.
"Wae?" tanya Jaehyun melihat ekspresi Eunwoo.
"Iihh.. Kau harus mencuci tanganmu. Menjijikkan." Eunwoo dengan ekspresi gelinya.
"Hah? Apa maksudmu?"
"Kau tau bola itu habis dipegang oleh Moonbin." unjuknya pada diri Moonbin yang berada jauh dari mereka.
"Hn? Memangnya kenapa?" tanya Jaehyun aneh.
Eunwoo terlihat geli, "Aku melihatnya tidak mencuci tangan sehabis ia buang air besar ditoilet tadi. Yak!"
Jaehyun menjatuhkan bolanya seketika, "Yak Moonbin!!!!!" teriaknya.

Jaehyun menyeka keringat diwajahnya. Ia mendudukkan diri disamping Eunwoo yang saat itu tengah menegak air mineral di botol yang ia bawa dari kelas sebelumnya.
Jaehyun mengatur nafasnya yang sedikit tersengal itu sambil melirik Eunwoo. 
Sadar akan dilihat Eunwoo menghentikan aktifitasnya, "Kau mau?" tawarnya.
"Ah ya.." Jaehyun menerima air mineral itu dan diteguknya. "Ahhh... "
Eunwoo memperhatikan permainan basket timnya, "Hey kurasa anggota tim basket kita sudah semakin mahir. Kurasa setelah kita lulus nanti, kita bisa bernafas lega."
Jaehyun mengangguk, "Para junior juga memiliki bakat yang bagus. Permainan mereka boleh juga." ucapnya kemudian sekilas ia melihat gelang tali dipergelangan tangan Eunwoo, "Hey apa itu? Gelang couple?" tanyanya.
Eunwoo menatap sekilas gelang yang ia pakai, "Ya. Pacarku yang membelikan ini untuk kami."
"Kudengar dia bukan anak sekolah ini ya?"
"Ya. Aku bertemu dengannya beberapa bulan lalu diminimarket."
"Jadi dia anak SMA mana?"
"Dia masih kelas 2 SMA X."
Jaehyun hanya beroh ria. Ia teringat dengan wajah Yerin. "Hey Eunwoo bagaimana kau bisa dekat dengan pacarmu?"
"Hn? Aku?"
"Ya. Bukankah disekolah kau adalah siswa populer. Jadi bagaimana kau bisa jadian dengannya? Sedangkan disekolah banyak yang menyukaimu bahkan menembakmu."
"Kau juga."
"Tidak lebih populer dibanding denganmu." elaknya.
"Hem.." Eunwoo mencoba mengingat, "Sebenarnya kami tidak sengaja dekat, justru kesan pertamaku dengannya buruk." jelasnya.
"Buruk?" lirih Jaehyun, 'Seperti kesanku pada Yerin saat itu.' ucapnya dalam hati.
"Aku melihatnya seperti gadis tidak pada umumnya. Dia berani dan sangat maskulin, kupikir dia gadis yang kasar tapi setelah kenal ternyata dia gadis yang baik. Entah sejak kapan aku suka dengannya."
"Bagaimana kau bisa dekat dengannya jika awalnya ia berkesan buruk dimatamu."
"Hem, suatu saat aku tak sengaja melihatnya tengah bersedih, aku mendekatinya. Ia menyeka air mata dikedua matanya. Ku tanya ia kenapa? Awalnya dia bilang bukan urusanku. Dan akhirnya ia bilang kalau ia bertengkar memperebutkan kakak kesayangannya dengan orang lain. Ku pikir ia bertengkar ya mungkin pacar kakaknya. Kau tau? Ternyata ia bertengkar dengan seorang laki - laki."
Kedua alis Jaehyun bertautan, "Hah?"
"Ia menceburkan laki - laki itu ke sungai dekat kawasan rumahnya."
Jaehyun membulatkan matanya. "Ba.. Bagaimana bisa? Apa ia sekuat itu?"
Eunwoo mengangguk, "Tapi ia bukan bersedih karena telah berbuat hal itu, melainkan sang kakak lebih memilih laki - laki itu dibanding dirinya. Tega kan?"
"Eunwoo-ya. Pantas saja kakaknya lebih memilih laki - laki itu, jika tidak ia bisa mati tenggelam disungai."
"Sungainya dangkal."
"Oh. Memangnya kakaknya seorang perempuan?"
"laki - laki."
Jaehyun terkejut, "Oh."
"Jadi kurasa, ah dia memang seorang gadis dimana punya sisi lembut yang disembunyikan dibalik sikap maskulinnya. Dan mungkin dia butuh seseorang untuk melindunginya kelak dari rasa sakit di sisi lembutnya itu."
Jaehyun terdiam.
"Terkadang kita melihat seseorang hanya dari luarnya saja, menilai ini dan itu. Saat mengenal dirinya aku jadi tau bahwa aku tidak berhak menilai seseorang hanya dari sekali bicara apalagi melihat saja."
Jaehyun mengangguk, "Arraso."
Eunwoo mengernyitkan dahinya, "Hey aku baru sadar, mengapa kau menanyakan pacarku? Apa kau menyukainya? Ahniyo kau tidak boleh mengambilnya dariku!" serunya.
'Tuk' bekas botol minuman mendarat mulus dikepala Eunwoo, "Bicara apa kau? Bagaimana bisa aku menyukai bahkan mengambil pacarmu, bertemu saja tidak pernah. Ada - ada saja!"
"Eh? Betul juga. Hehehe.."
"Bersyukurlah jika ia mau menjadi pacarmu."
"Kenapa?"
"Karena kau laki - laki aneh."
"Hn? Aneh? Aku normal tau?!"
"Tidak ada laki - laki normal yang duduk sepertimu!" serunya sembari bangkit dan pergi meninggalkan Eunwoo.
Eunwoo melirik sikap duduknya 'duduk dengan kedua lutut menyatu rapi tanpa sela layaknya duduk seorang yeoja'. "Hey tunggu, memangnya kenapa kalau duduk seperti itu? Normal tau!" 
"Terserah!"

***

Yerin mengambil sebuah buku dirak perpustakaan dan berjalan menghampiri meja. Ia mendudukan dirinya perlahan sembari membetulkan roknya agar tidak terlipat. Sekilas ia melirik dua orang siswi berbisik - bisik membicarakan sesuatu, hal itu sangat menganggunya. Ia mengetuk buku yang ia pegang kearah mereka dan menatap tajam, "Hey. Harap tenang."
Namun dua siswi tersebut tidak mengubrisnya malah memalingkan wajah mereka. 
"Ah... Dasar." desis Yerin. Ia bangkit dari duduknya dan menghampiri kedua siswi tersebut.
"Kalau kalian ingin mengobrol bukan disini tempatnya, keluar sana!" serunya dengan suara pelan penuh tekanan.
Mereka hanya memincingkan matanya tak suka pada perlakuan Yerin. Yerin menghela nafasnya, "Mau jadi apa anak itu?" gumamnya.

Dilain tempat, kelas 2-3 SMA X,
Eunha merenungkan kembali pembicaraannya dengan Sejeong tadi pagi. Ia masih bingung apa yang harus ia lakukan saat ini, apakah harus mengakui apa yang terjadi atau tidak?
Flash back on,
"Kau ingin bicara apa?" tanya Eunha.
Sejeong membalikkan tubuhnya menghadap Eunha, berjalan mendekati dan memberi jarak beberapa centi dengan wajahnya.
Sontak Eunha terkejut dan memundurkan wajahnya, "Wae?"
"Hem? Sebenarnya apa yang terjadi antara kau dengan Taehyung Oppa kemarin?" selidiknya.
"Eh? Tidak terjadi apa - apa kok." sangkal Eunha.
"Lalu kenapa belanjaanmu ada dimobilnya? Apa kemarin kalian janjian atau malah berkencan." telak Sejeong.
"Mwo? Ahniya ahniya! Bukan seperti itu. Kami tidak sengaja bertemu disupermarket kemudian kakakmu minta ditemani makan dan akhirnya ia mengantarku pulang. Iya begitu, memangnya dia tidak cerita apapun?"
Sejeong menggeleng, "Benar begitu?"
Kali ini Eunha mengangguk cepat.
Sejeong memutar tubuhnya, "Tapi sikapnya aneh. Kau tau tiba - tiba.."
'Ingatan Sejeong'
Taehyung berlari dan membuka pintu kamar Sejeong, kemudian ia berteriak, "Yak! Kim Sejeong bangun. Ppali ppali."
Sejeong mengucek kedua matanya malas, "Ah.. Apa sih. Ini kan hari libur, aku ingin bangun siang tau!"
"Cepat bangun dasar pemalas. Bagaimana bisa Eunwoo yang tampan itu suka padamu? Jika dia tau kau seperti ini, pasti dia akan minta putus darimu." omel Taehyung.
"Tidak akan. Dia tidak akan tau.. Hoooaammm..." ia menarik selimutnya kembali.
Taehyung kesal dan menarik paksa tangan Sejeong untuk segera bangun, "Argh.. Bangun cepat bantu aku!"
Aku kesal, "Arghh.. Apa sih Oppa! Kau mengganggu tidurku tau!" 
"Bangun atau foto ini aku kirim ke ponsel Eunwoo?!" Taehyung memperlihatkan foto pose tidur Sejeong yang memalukan. "Eh, kemana anak ini?" Taehyung melongok kesana kemari. Secepat kilat Sejeong hilang sekejap mata dari hadapan Taehyung.
'Set Set Set', "Kau mencari siapa Oppa? Apa yang harus kubantu?" tawar Sejeong yang seketika sudah rapi dengan baju santainya dan bermakeup tipis mengembangkan senyumnya dibalik pintu.
"Eh? Sejak kapan kau, kau???" Taehyung melongo.

"Kita mau kemana Oppa?" tanya Sejeong sembari mengupil dimobil Taehyung.
Taehyung yang sedang konsentrasi menyetir sekilas melirik dan, "Yak Kim Sejeong jangan menempelkan kotoran hidungmu disana!" teriaknya ketika hampir saja Sejeong membuang kotoran itu didashboard mobil.
"Lalu aku harus membuangnya dimana?" tanyanya polos.
"Buang keluar bodoh!" serunya lagi.
"Kau lupa Oppa. Kaca mobil sebelah sini kan macet tidak bisa dibuka." jawab Sejeong santai.
"Ah.. Kalau gitu makan saja, masukkan kedalam mulutmu."
"Mwo jangan bercanda. Cepat buka kaca pintu disebelahmu Oppa." suruh Sejeong.
"Arhh.." Taehyung melepas salah satu tangannya untuk menekan tombol jendela disebelahnya, "Ppali!"
"Hem." Sejeong mengiyakan sembari menyentil kotoran hidungnya kearah luar jendela.
Sesaat kotoran itu melayang pelan menghampiri wajah tampan Taehyung, dengan gerak cepat Taehyung menghindar. lOLOS!
"Wah daebak!"
"Aku tau kau akan sengaja membuangnya kearah wajahku kan?"
"Hahaha... Kau pintar juga Oppa.. Hahaha" tawa Sejeong menggelegar.
"Hey kecilkan suaramu!" omelnya.

Taehyung memberhentikan mobilnya didepan rumah Eunha.
"Hn? Ini kan rumah Eunha." ucap Sejeong, "Mau apa kau kemari?"
"Ayo turun!" 
"Ah ya."
Taehyung membuka bagasi mobil dan mengambil dua kantung belanjaan diberikannya pada Sejeong, "Tolong antarkan ini pada temanmu itu. Barangnya tertinggal dimobilku."
"Heh? Kok jadi aku yang mengantarnya. Kenapa bukannya kau Oppa?"
"Sudah jangan banyak tanya. Cepat, pasti dia menunggu."
"Ada apa sih sebenarnya? Haa... Jangan - jangan kau?"
Taehyung mengancam Sejeong lagi, ibu jarinya mengambang sempurna dilayar ponselnya. "Hanya tinggal menekan tombol kirim,  foto ini akan terkirim sempurna ke ponsel pacarmu."
Sejeong memutar bola matanya, "Ah arraso. Aku akan mengantarnya." 
"Ah. Aku menunggumu disini."
"Ne."

Sejeong sudah kembali dan masuk kedalam mobil, "Haaahhh.." keluhnya.
"Bagaimana?"
"Apanya bagaimana?"
"Apa dia mengatakan sesuatu?"
"Ya. Hanya bilang terima kasih."
"Hanya itu?"
"Ne. Memangnya apa yang kau harapkan Oppa? Apa kau berharap dia akan membayar atas jasa mengantar?"
"Ah.. Tidak tidak." Taehyung terdiam dan merasa lega.
Sejeong yang melihat itu merasa aneh. Kenapa kedua orang tersebut sama - sama terlihat lega satu sama lain. Lagipula sikap Taehyung kali ini terlalu berlebihan, biasanya ia lebih tenang apalagi bersama dengan Jungkook. Hal tersebut membuat Sejeong tersenyum, ia merindukan hal semacam ini dengan kakaknya yang sudah lama tidak ia rasakan. Oppa yang sebenarnya sangat berisik dan bicara sekenanya padanya. Sejeong memeluk Taehyung dari samping.
"Eh.. Apa yang kau lakukan?" Taehyung terkejut dengan sikap Sejeong tiba - tiba.
"Hanya memeluk Oppa saja. Memangnya kenapa tidak boleh? Kau kan kakak kandungku." jawab Sejeong.
"Eh? Tumben. Biasanya kau gengsi jika berpelukan denganku."
Sejeong melepas pelukannya dan merapikan dirinya kembali. "Cepat pulang. Aku lapar!" ucapnya.
"Hah?" 
----
"Bukankah itu aneh? Tapi aku merasa senang. Sosok Oppa yang hilang tiba - tiba kembali lagi." ucap Sejeong senang. "Jadi, benar tidak ada apa - apa di antara kalian?"
Eunha mengangguk.
Flash back off
Eunha menghela nafasnya kembali, "Eottoeghe??" gumamnya.

***

Hari sudah semakin malam, Yerin terlihat keluar dari tempat lesnya. Ia berjalan ditrotoar tak jauh dari halte bus yang biasa ia tumpangi.
Ada seorang siswi SD berlari mengejar temannya yang sudah lebih dulu menyeberang, namun ketika anak itu menginjak garis penyeberangan lampu pejalan kaki berubah menjadi merah dan sebuah mobil melaju kearahnya. Sontak Yerin terkejut dan berlari menghampiri anak itu, "Ah..." Yerin menarik tas dan memeluk anak itu dengan erat. "Hampir saja. Gwaenchana?" ia melepas pelukannya dan menatap anak itu dengan tatapan tak biasa, ada ketakutan dan kekhawatiran disana. Anak itu mengangguk, "Kamsahamida Eouni." ucapnya.
Yerin tersenyum kecil dan mengelus pucuk kepala anak itu. "Syukurlah. Lain kali hati - hati jika menyeberang. Lihat disana, lihat lampunya. Mengerti?"
Lagi anak itu mengangguk, "Ne."
"Soo-ah. Kau tak apa? Cepatlah kesini!" teriak salah satu temannya dari seberang.
"Ne. Aku baik - baik saja." balasnya.
Yerin menggandeng tangan kecil anak itu dan mengantarnya menyeberang jalan. "Kajja." ajaknya.
"Sekali lagi terima kasih Eouni." ucap anak kecil bernama Soo tersebut.
Yerin membungkukkan tubuhnya setara dengan tinggi anak itu. "Ne. Hati - hati." ucapnya tersenyum.
"Dah Eouni."
Yerin melambaikan tangannya pada anak itu dan kembali menuju halte bus.
Tanpa disadari, sejak tadi Jaehyun melihat kejadian langka itu. "Kau benar Eunwoo. Kita tak berhak menilai seseorang hanya dengan melihat atau sekali bicara dengannya." ucapnya pada diri sendiri.

***

Jungwoo berjalan tertatih - tatih, sejak sepulang sekolah ia terlihat lemas. Pasalnya ia dipukuli habis - habisan oleh Sin B. Dikarenakan merasa perlu bertanggung jawab atas tindakannya, Sin B terpaksa mengantarnya pulang.
Lengan Jungwoo mengalung dibahu Sin B. "Argghh.. Sshhh.." keluhnya sepanjang perjalanan pulang.
Sin B merasa jengah, "Kau itu namja atau bukan sih? Masa dipukul begitu saja sudah babak belur begini. Dasar Lemah."
"Bagaimana tidak? Kau kan ahli bela diri." bela Jungwoo masih merintih kesakitan.
"Cih. Padahal hanya lebam dibagian tangan dan kaki saja sudah manja begini." ejek Sin B.
Jungwoo cemberut, "Tapi bahumu kekar juga ya? Apa Jungkook suka dengan gadis maskulin sepertimu?" 
Tanpa babibu Sin B menyikut perut Jungwoo dan itu sontak membuat penderitaan Jungwoo bertambah.
"Auuuhh... Sakit.. Kau ini kasar sekali sih."
"Sekali lagi kau mencampuri urusanku bahkan coba - coba menggodaiku seperti itu lagi, tamat riwayatmu!" ancamnya sambil berlalu pergi.
"Hey, tunggu! Aku tidak bisa berjalan. Kakiku sakit sekali." rintih Jungwoo.
"Haahh.." keluh Sin B memutar kembali tubuhnya dan membantu Jungwoo kembali. "Dasar lemah."
"Hey biar lemah yang penting aku tampan tau." bela Jungwoo kembali diselingi senyum manisnya.
"Menjijikan."
"Yang penting tampan kan? Hahaa"
"Tampan tak berguna!"
"Yang penting tampan. Hahaha"
"Cih."

***

Tbc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FF V - EUNHA (BTS X GFRIEND SHIPPER) - THE HANDSOME FREAK CHAPTER 6

The Handsome freak Chapter 6 Previous  1 ,  2 ,  3 ,  4 ,  5 Title : Fanfiction Chapter Genre : Romance, Comedy Ca...