Selasa, 06 Februari 2018

FF V-Eunha (BTS X GFriend Shipper) - FRIEND X LOVE Chapter 2 End



FRIEND X LOVE
Chapter 2

Title    : FF two shoot
Genre : Romance
Cast     : Eunha (Jung Eunbi) Gfriend
               V (Kim Taehyung) BTS
               Cha Eunwoo Astro
Other cast : Jung Yerin Gfriend, etc.

Chapter sebelumnya, 1

Happy Reading 😊

***

Eunha Pov,
Aku berjalan gontai seusai kerja lembur hari ini. Sesekali menghela nafasku kasar, mungkin saat ini tampilanku sedikit berantakan. "Ahhhh...lelahnya... Aku ingin berendam diair panas sepertinya enak.." khayalku. "Eh itu kan?" tak sengaja aku melihat Eunwoo dan Yerin didepan gerbang rumah Eunwoo.
Yerin tersenyum manis dihadapan Eunwoo yang membelakangiku dan ia mendekatkan wajahnya pada Eunwoo. Spontan aku membalikkan tubuhku, mencengkram kuat jemariku yang terasa sangat dingin itu. Nafasku terasa sesak dan ada sebuncah rasa ingin berteriak didalam diriku.
"Hn? Eunha? Sedang apa kau berdiri disana?" suara yang kukenal itu tiba - tiba menyadari kehadiranku. Aku berbalik dan tersenyum gaje (?). Kudapati tidak ada Yerin disana, sepertinya sudah pulang.
"Ah..hmm.. Aku hanya.." jawabku terbata - bata mencari alasan.
Eunwoo berjalan mendekatiku, "Kudengar dari Yerin, beberapa hari ini kau ditugaskan pergi keluar kota? Bagaimana keadaanmu apa kau sehat?" tanyanya.
Aku menatapnya, 'Dia masih mengkhawatirkanku?'.
Eunwoo melambaikan telapak tangannya dihadapanku, "Kau mendengarku tidak?"
"Eh.. Ya begitulah... Aku.. Baru saja pulang kemarin." jawabku cepat.
"Hemm..." gumamnya mengangguk.
"Hm, apa tadi Yerin kerumahmu?"
Eunwoo tersentak dan kembali normal, "Ah ya. Dia menjengukku."
"Eh menjenguk? Apa kau sakit?" 
"Hanya demam biasa. Sekarang sudah baikan kok."
"Oh begitu ya. Kalau begitu aku masuk dulu. Sampai nanti." aku berlalu.
"Ya. Selamat beristirahat." ucapnya.

Sudah pukul 2 pagi, aku tak bisa memejamkan kedua mataku. Kuhampiri jendela balkon kamarku, ku hirup udara dingin malam yang hampir pagi itu.
'Tuk' "Awww..sshhh.." aku mengelus kepalaku karena terkena lemparan bulatan kertas. "Hn? Bulatan kertas?" aku melirik kearah jendela kamar disamping rumahku.
"Hey, kau yang melempar ini?" tanyaku marah pada seorang namja usil diseberang rumahku.
Dia tersenyum jahil dan mengedipkan sebelah matanya, membuatku bergidik ngeri.
"Hari hampir pagi, kau tak tidur?" tanyanya sambil menopang tubuhnya didinding balkon kamarnya.
"Tidak mengantuk. Kau sendiri?"
"Ah.. Aku baru saja menyelesaikan proposal yang harus dipresentasikan besok. Huaaa..." jawabnya sembari menguap
"Hemm.." aku mengiyakan dan kembali dalam lamunanku.
"Hey, akhir pekan kau ada acara?" tanyanya.
Aku menoleh, "Ahni. Ada apa?"
"Bagaimana kalau kita pergi makan es krim. Akan kutraktir sesukamu."
"Jinja?" aku senang mendengarnya, jarang sekali Taehyung mentraktirku.
"Ne."
"Oke!"

***

Aku menyipitkan kedua mataku, menatap tajam kearah namja yang ada dihadapanku dengan senyum usilnya.
"Kau bilang akan mentraktirku? Kenapa juga harus aku yang bayar?" kesalku.
"Heee... Ku bilang jika kau habiskan itu dengan waktu 10 menit. Aku akan mentraktirmu. Ternyata tidak bisa kan? Hahaaa.." tawanya.
"Haisshhh.. Seharusnya aku menyadarinya dari awal." keluhku.
"Sudahlah, kajja!" ajaknya.
"Mau kemana?"
"Hee.. Apa kau lupa hari ini kan album idolmu rilis. Jika tidak cepat kau akan kehabisan lagi."
"Ah ya.. Bagaimana aku bisa lupa! Kajja." aku menarik pergelangan tangannya.

Author Pov,
Beberapa jam kemudian, Taehyung terlihat jengah. Berkali - kali ia menghela nafasnya kasar, sesekali ia melihat kedalam toko disela - sela jendela memastikan apakah Eunha sudah mendapatkan CD album baru idol favoritnya itu di kerumunan orang - orang yang mengantri sejak lama.
"Haaiissshh lama sekali!" serunya.
"Taehyung Hyung?" seseorang memanggilnya dari belakang.
Taehyung menoleh, "Ah. Eunwoo."
"Sedang apa disini Hyung?" tanya Eunwoo dengan dua kantung belanjaan disebelah tangannya.
Taehyung melirik sekilas, "Ah.. Kau sendiri?"
Eunwoo menaikkan kedua alisnya dan tertawa kecil, "Aku?"
Taehyung mengangguk - angguk dan melirik kearah tangan Eunwoo.
Eunwoo mengikuti arah mata Taehyung, "Ah.. Ini belanjaan..."
"Eunwoo..." panggil seorang gadis yang baru saja keluar toko pakaian yang tidak lain adalah yeojachingunya, Yerin.
Taehyung menoleh kesumber suara begitu juga dengan Eunwoo. Ia tersenyum tipis.
Taehyung tertegun, ia menyadari situasi ini jika Eunha melihat Eunwoo dengan Yerin bagaimana jadinya?
"Ini belanjaan Yerin, Hyung." lanjut Eunwoo.
"Ah.. Ada Taehyung Oppa. Apa kabar?" sapa Yerin.
"Hem. Aku baik - baik saja." jawab Taehyung.
Tak lama Eunha keluar dengan membawa CD album ditangannya dengan mengembangkan senyum manisnya. "Yeah akhirnya... Dimana V Oppa?" Eunha menoleh kekanan dan kekiri. "Eh.. Itu kan.." dia berjalan perlahan menghampiri mereka.
Taehyung menyadari kehadiran Eunha, "Ah.. Kau sudah selesai?"
Eunwoo dan Yerin menoleh ke belakang.
Eunwoo terkejut, "Eunha?"
Yerin tersenyum arti, "Hee.. Jadi kau pergi bersama Taehyung Oppa ya. Apa kalian berkencan?" godanya.
Sontak mereka bertiga terkejut.
"Yerin.." ucap Eunwoo.
"Hn? Apa?" tanyanya tak mengerti dengan ekspresi wajah Eunwoo.
Eunha berjalan mendekati Taehyung dan berdiri disampingnya. "Ya. Kami sedang berkencan." ucapnya dengan lantang seraya merangkulkan tangannya dilengan Taehyung.
Eunwoo dan Taehyung sama - sama terkejut dengan ucapan Eunha.

***

Eunwoo Pov,
Sejak mendengar pernyataan Eunha, entah rasanya sangat sesak. Apakah aku tak bisa menerimanya? Menerima keputusannya? Dasar bodoh! Seharusnya kau kan tau kalau memang perasaanmu padanya hanya sebelah pihak. Kau lihat? Eunha memilih Taehyung daripada kau?
"Eunwoo.. Ada apa? Sejak tadi kau diam saja." tanya Yerin. Saat ini mereka berdua tengah berada disebuah cafe kecil.
Eunwoo tersadar, "Hn? Tidak.. Tidak ada apa - apa."
Yerin tersenyum dan sesaat kemudian ia meraih tangan Eunwoo yang berada dimeja, "Gomawo..."
"Untuk apa?"
"Semuanya."
"Hn?"
Yerin mengambil nafasnya panjang, "Aku belum pernah merasa sebahagia ini."
Eunwoo memperhatikan Yerin bicara.
"Kau tau? Sebelum kau, aku pernah menjalin hubungan dengan seorang laki - laki. Namun tak cukup lama, memang aku yang putuskan dan itu terlihat aku main - main saja dengannya. Bahkan Eunha juga menganggapku begitu. Tapi apa yang sebenarnya terjadi, tidak perlu aku jelaskan padanya dan padamu. Aku mengambil keputusan itu karena aku tidak mau menjadi seseorang yang menghancurkan seseorang lainnya. Aku memiliki trauma dengan percintaan, dua kali aku merasakan cintaku bertepuk sebelah tangan. Ahh.. Tidak tiga kali tepatnya, tapi sekarang aku lega karena kau membalas perasaanku dan itu membuatku bahagia."
'Bertepuk sebelah tangan?' ucapku dalam hati. Aku menundukkan kepalaku, 'Apa yang aku lakukan? Jika aku memutuskan untuk meraih hati Eunha bagaimana dengan Yerin?'
"Eunwoo.." panggilnya lembut.
Aku menoleh kearahnya, "Ne."
"Bagaimana denganmu? Apa kau benar mencintaiku?"
Aku terdiam sebentar, "Ne. Aku mencintaimu."
"Gomawo..." ucapnya tersenyum.


Taehyung Pov,
Haaa... Gadis ini. Kenapa mengatakan hal yang sebenarnya tidak ingin dia katakan. Lihat betapa menyedihkannya dia, raut wajah kecewanya jelas sekali.
Apa dia sebegitu mencintai Eunwoo? Dan kenapa Eunwoo tidak sadar sih? Haaiisss mengapa aku berada disituasi seperti ini.
Aku meliriknya, tanpa sadar aku menyentuh ujung kepalanya.
Dia menoleh kearahku, "Hn?" tatapan mata sendunya seakan memaksaku untuk menjadi sandarannya.
Aku memeluknya segera. Sesaat kemudian tangisannya pecah, aku mempererat pelukanku. Memberinya tempat untuk mengeluarkan semua amarah dalam hatinya.
'Hey gadis kecilku... Kau tak tau betapa aku menyayangimu...'

Beberapa saat kemudian,
Sesekali ia mengusap kedua matanya yang masih berair. Aku meliriknya, "Apa kau sudah lega sekarang?"
Dia mengangguk - angguk.
Saat ini kami berada disebuah taman dekat dengan rumah kami.
"Jika kau mencintainya kenapa kau tidak mengatakannya dari awal."
Eunha terkejut, mungkin ia berpikir mengapa aku mengetahuinya.
Aku melihat kearahnya, "Aku berasumsi seperti itu karena belakangan ini kau aneh dan berubah sejak Eunwoo menjalin hubungan dengan temanmu itu."
Eunha menatapku lama, "Eunwoo tidak mungkin memiliki perasaan yang sama terhadapku Oppa." lirihnya.
"Kau tau darimana?"
"Buktinya dia memilih Yerin eouni dibanding denganku." 
Aku memutar bola mataku, "Kalian berdua kan sudah besar. Kenapa tidak saling jujur saja sih. Dan kenapa pula jadi aku yang repot begini." kesalku.
"Kenapa jadi kau yang kesal?" 
"Haahh... Paboya!" seruku.
"Hn?" Eunha terkejut melihatku.
"Jika kau tau kalau kau mencintainya, kenapa kau memberi jalan pada Yerin untuk menjadi kekasih Eunwoo. Jika kau tau kalau kau mencintainya, kenapa kau tidak jujur pada Eunwoo sebelum ia memberikan jawaban atas pernyataan cinta temanmu itu." jelasku.
Eunha terdiam menundukkan kepalanya.
Aku menghela nafasku, "Dari dulu kau hanya melihat kearah Eunwoo. Tanpa peduli padaku, padahal aku berusaha untuk menarik perhatianmu dengan selalu mengejek dan menggodamu. Kau tau? Aku melakukan semua ini karena aku menyayangi dan mencintaimu. Aku.. Aku ingin kau selalu terlihat bahagia." suaraku tertahan.
Eunha menarik wajahnya, menatapku dengan mata lebarnya.
Aku berdiri, "Tapi tenang saja, aku tidak akan memaksamu untuk membalas perasaanku hanya karena kau kasihan padaku." ucapku.
"Oppa.." lirihnya.

***

Eunha Pov,
Sebulan berlalu semenjak kejadian itu. Aku tak lagi bertemu dengan Eunwoo maupun Taehyung.
Bukan karena aku menghindari mereka, hanya saja kesibukan mereka yang menjadi jawaban atas kesendirianku saat ini.
Eunwoo sedang ditugaskan ke Jepang oleh perusahaannya, sedangkan Taehyung juga sedang melakukan trial proyek barunya dipulau Jeju.
"Eunha.. " panggil Yerin saat aku berada dikantin.
"Ah.. Eouni."
Yerin tersenyum padaku, "Boleh aku duduk disini?"
"Ya tentu saja."
Yerin mendudukkan dirinya dihadapanku, "Sudah lama ya kita tidak berbincang."
Aku menyunggingkan senyum tipisku.
"Eunha.. Aku kesini untuk meminta maaf padamu."
"Hn? Minta maaf?"
"Hem.. Perihal Eunwoo. Aku sangat jahat padamu bukan? Aku merebutnya darimu. Aku tidak dulu meminta pendapatmu sebelum aku menyatakan cinta padanya. Aku seperti mengambil kesempatan itu."
"Aku tidak mengerti maksudmu Eouni."
Yerin menyunggingkan senyum getir, "Aku seperti wanita serakah.. Hanya karena tidak ingin merasakan cinta sebelah pihak, aku seakan memaksa Eunwoo untuk mencintaiku."
"Eouni, aku benar - benar..."
Yerin menggenggam tanganku, "Eunha.. Aku tau sebenarnya Eunwoo memendam rasa padamu. Raganya memang bersamaku tapi hatinya tidak."
Aku mengernyitkan dahiku, "Eouni apa yang kau bicarakan?"
"Aku mau kau mengatakan padanya akan perasaanmu yang sesungguhnya. Aku tau kau menyukainya juga kan?"
Deg, Yerin eouni tau?. "Ah..ahniyo.."
"Sudahlah jangan berbohong seperti kala itu."
"Kala itu?"
"Ya, kau berbohong kalau kau berkencan dengan Taehyung oppa."
Aku terdiam, "Darimana kau tau?"
"Taehyung yang mengatakannya padaku."
Ah, aku tau bahwa dibalik permintaan Yerin eouni hari ini adalah kepedulian Taehyung padaku.

Author Pov,
Taehyung baru saja tiba dari perjalanan bisnisnya di pulau Jeju. Mobil terparkir dihalaman depan rumahnya, ia turun dari mobil dan merenggangkan tubuhnya.
Ketika ia berdiri didepan pintu rumahnya, ada sebuah note kecil tertempel disana.
"Dari Eunha?" lirihnya.

Taehyung berjalan segera ke tempat taman yang ditulis oleh Eunha. Ia mengatur nafasnya yang tak beraturan itu.
Dilihatnya dari jauh, gadis kecilnya itu tengah mengusap - ngusap kedua belah tangan karena udara dingin malam ini.
"Hey, ada apa?" tanyanya.
Eunha melihatnya, "Ah.. Oppa duduklah."
Taehyung duduk disebelahnya, "Apa ada masalah?"
"Aku minta kau mendengarkan perkataanku baik - baik hari ini." pintanya.
Taehyung mengiyakan.
"Aku... Ingin minta maaf padamu atas segala sikap kekanakanku selama ini." jeda Eunha, "Aku.. Juga ingin berterima kasih atas segala waktu yang kau berikan untukku, baik senang maupun sulit."
Taehyung mulai menatap Eunha dari samping.
"Kau benar Oppa! Aku adalah manusia bodoh yang tidak bisa jujur akan perasaan yang aku punya. Aku juga bodoh terlalu larut dalam masalah yang seharusnya aku mencari solusi bukan terdiam dan pasrah." Eunha menegakkan wajahnya menatap langit hitam penuh bintang saat itu, "Aku... Juga bodoh karena tidak sadar bahwa banyak hal yang sebenarnya membuatku bahagia.."
"Lalu?" tanya Taehyung.
Eunha menoleh kearahnya, "Aku akan mengungkapkan perasaanku pada laki - laki yang aku cintai saat ini." jawabnya.
"Baguslah kalau begitu. Apapun keputusanmu jika itu adalah yang terbaik bagimu, aku akan selalu mendukungmu." ucap Taehyung dewasa.
Eunha bangkit dari duduknya dan menghampiri Taehyung, mengambil kedua tangan Taehyung dari saku mantelnya.
"Kau tau Oppa siapa laki - laki itu?"
"Tentu saja. Siapa lagi kalau bukan Eunwoo?" terka Taehyung yang sebenarnya ia sendiri bingung dengan sikap Eunha malam ini.
Eunha cemberut, "Pabo!"
"Eh?"
"Laki - laki itu adalah kau Oppa!" serunya.
"Hah? Kau bercanda?"
"Ahni!" 
"Eh..  Kau sedang mengerjaiku ya.. Ulang tahunku sudah lewat!" serunya menutupi rasa bahagia yang menyelimuti hatinya.
"Tidak. Aku serius, aku mencintaimu Taehyung Oppa!"
"Hee.... Bagaimana bisa?" ucapnya tak percaya.
"Karena aku baru sadar akan hal itu, lagipula aku tidak pernah bilang kalau aku mencintai Eunwoo kan?"
"Ta..tapi?"
"Oppa.. Sudahlah.. Jadi kau tidak mencintaiku seperti yang kau ucapkan waktu itu hm?" godanya.
"Eh tentu saja. Aku masih...." tiba - tiba wajah Taehyung memerah.
Senyum jahil Eunha menghiasi wajahnya, "Heee... Ayo katakan.. Kenapa? Tak usah malu - malu begitu." godanya lagi.
"Siapa yang malu.. Hanya saja ini begitu tiba - tiba." sangkalnya.
"Ya sudah kalau begitu, aku pulang saja dan anggap hari ini aku tidak mengatakan apa - apa..." rajuknya sembari melangkah pergi.
Sedetik kemudian Taehyung menarik Eunha kepelukannya, "Saranghaeyo..." bisiknya.
Eunha tersenyum, "Nado saranghae..."

Flash back on,
Tiga hari sebelumnya, Eunha pergi menemui Eunwoo dirumahnya.
"Tunggu sebentar, eh Eunha.. Ayo masuk." tawar Eunwoo.
Eunha memasuki ruang tamu, "Apa kau sedang sendirian dirumah?"
"Ya.. Eommaku sedang ke supermarket. Untung saja aku sudah pulang dari Jepang."
"Ya.. Aku tau itu."
"Kau tau dari mana? Ini minumnya." tanya Eunwoo dengan menyuguhkan secangkir teh untuk Eunha.
"Yeojachingumu." Eunha mengambil minumannya dan meneguknya sekali.
"Ahhh.. Iya ya dia kan sekantor denganmu."
"Ada yang perlu ku katakan padamu." 
Eunwoo menatap Eunha serius, "Apa?"
"Maaf jika ini menjadi sangat terlambat. Tapi... Sebenarnya aku..."
"Jangan diteruskan.."
"Eh?"
"Aku sudah tau apa yang akan kau katakan."
"Aku kan belum bilang apa - apa?"
"Eunha... Sebenarnya aku menyukaimu sejak lama. Bahkan rasa itu berubah setiap waktunya, aku bersyukur bisa didekatmu selama ini. Aku sadar bahwa sebenarnya orang yang benar - benar kau butuhkan bukanlah aku, melainkan Taehyung."
"Hn?"
Eunwoo tersenyum, "Aku memang mencintaimu. Tidak apa bagiku jika kau tidak memiliki perasaan yang sama padaku. Eunha.. Kau tau? Tanpa sadar sebenarnya kau mencintai Taehyung bukan aku."
"Apa maksudmu?"
"Mungkin jika aku tidak ada didekatmu, kau hanya mengkhawatirkan keberadaanku. Tapi berbeda dengan tidak adanya Taehyung didekatmu. Taehyung bagaikan udara bagimu bukan?" Jelas Eunwoo, "Seperti kau membutuhkannya tanpa sadar jika kau tak menghirupnya, hidupmu akan mati. Berbeda denganku, mungkin aku adalah seberkas cahaya bagimu, jika cahaya itu hilang kau bisa mengambil lilin, senter atau semacamnya yang bisa menggantikan cahaya itu kembali."
"Ta..tapi.. Aku..."
"Aku harap kau cepat menyadarinya." sela Eunwoo sambil tersenyum.
Eunha tertegun dengan penjelasan Eunwoo padanya. Memang benar sejak kecil Taehyung selalu berada dimanapun situasi dan kondisi Eunha. Taehyung bagaikan udara bagi Eunha, dia seperti begitu bergantung pada Taehyung, bahkan tanpa ia pahami bagaimana ia memperlakukan Taehyung dengan sikapnya selama ini.
Flash back off.

***

"Hey... Kenapa cemberut?" tanya Taehyung, sejak selesai menonton konser idol favoritnya Eunha terus menekuk wajahnya.
Eunha menatap sebal kearah Taehyung, "Kau menyebalkan Oppa!"
"Kenapa?"
"Bagaimana bisa, kau merubah moodku yang bagus tadi menjadi hancur ketika kau mengatakan bahwa mereka (idol) memiliki tubuh bagus dibandingkan aku.. Huaaa...." rajuknya.
"Eehh.. Aku kan hanya berkata jujur.."
"Tapi itu menyakitkan.. Huaaa.."
"Hey.. Sudahlah jangan berteriak seperti itu. Haduuhhh.." paniknya.
"Tidak mau, kau menyebalkan Oppa.. Huaaa..." rengek Eunha membanting kedua kakinya.
"Haahhh.. Haissshh anak ini..." Taehyung segera membungkam tangisan Eunha dengan mengatup kedua pipi Eunha dan 'Chu~' tepat ciuman itu mendarat mulus dibibirnya. "Nah kan.. Diam.. Hehe.."
Wajah Eunha merona, ia mengatup wajahnya dengan tangannya sendiri, "Kau menciumku Oppa..." lirihnya.
"Eh?" Taehyung baru tersadar apa yang ia lakukan baru saja. "Benarkah?"
"Huaaa... Lagi - lagi kau menyebalkan Oppa!" serunya berlari menjauh.
"Eh. Hey.. Tunggu!" seru Taehyung menyusul gadis yang dicintainya itu.

***

End


Gomawo..
Dan mianhaeyo.. Ceritanya gaje banget ya. Maksa biar cepet selesai 😥.
Tapi inilah hasil imajinasi absurd yang author punya. No plagiat, really ini hasil sendiri 😰😰😰.
So.. Happy reading 😘

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FF V - EUNHA (BTS X GFRIEND SHIPPER) - THE HANDSOME FREAK CHAPTER 6

The Handsome freak Chapter 6 Previous  1 ,  2 ,  3 ,  4 ,  5 Title : Fanfiction Chapter Genre : Romance, Comedy Ca...