Minggu, 15 November 2015

FF Seokyu : Between Love Chapter 6



BETWEEN LOVE
Chapter VI


Tittle : Seokyu
Genre : Romance
Cast : Seo joo hyun, Cho Kyuhyun, Im Yoona, Lee Donghae, etc

Mian for typo..
Dont plagiat!!
Happy reading ^^

Previous Chap 1-2-3-4-5

***

Sulli tengah berlari dipinggiran kota, karena eouninya menelpon memintanya untuk bertemu malam ini juga. “Hosh hosh.. kenapa dengan eouni? Dan dimana dia?” ucap Sulli tersengal – sengal sembari memperhatikan setiap tempat mencarinya eouninya.
“Ah ketemu itu dia!” seru Sulli ketika ia melihat tubuh jangkung eouninya itu berdiri didekat tiang taman bermain. “Soo eouni.” panggilnya sambil menghampiri eouninya.
Sooyoung membalikkan tubuhnya, segaris senyum terhias dibibir mungilnya itu. “Sulli-ah, akhirnya kau datang juga.”
“Ada apa eouni malam – malam begini kau menelponku?” tanya Sulli masih terengah – engah.
“Tenanglah dulu, ini minumlah.” ucap Sooyoung sambil memberikan softdrink kepada adiknya itu. “Ikut aku.” ajak Sooyoung.
“Mmm?” gumam Sulli setelah meneguk minumannya.
Sooyoung melangkahkan kakinya menuju cafe di seberangnya, “Kita kesana yah.” unjuk Sooyoung pada Sulli yang dijawab dengan anggukan.
Sooyoung dan Sulli tengah berada dalam cafe tersebut, keduanya terdiam. Sulli memperhatikan sikap Sooyoung yang kala itu tidak seperti biasanya.
“Eouni, ada apa?” tanya Sulli memulai pembicaraan.
Sooyoung yang sejak tadi hanya diam seketika menatap adiknya diseberang mejanya, “Ahni, Sulli-ah. Hanya saja...” ucapnya terputus.
Sulli memanyunkan bibirnya, “Kau ada masalah? Ceritalah padaku.”
Sooyoung menghela nafasnya pelan, “Sulli-ah, apa kau masih ingat dengan laki – laki yang pernah ku ceritakan dulu?”
“Hmmm... sepertinya masih. Ada apa? Apa kau sudah bertemu dengannya?”
Sooyoung menunduk, “Aku sudah bertemu dengannya sudah lama.”
“Jinja! Lalu apa dia mengingatmu?” tanya Sulli antusias.
“Mungkin.”
Sulli mengernyitkan dahinya, “Apa maksud eouni dengan kata mungkin? Apa dia tidak ingat padamu?”
“Bukan, bukan begitu maksudku. Hanya saja, dialah yang pura – pura tidak mengingatku.”
“Mwo?”
“Sulli-ah, sepertinya cintaku bertepuk sebelah  tangan.” sedihnya.
“Eouni-ya. Kenapa bisa seperti itu? Ceritakan padaku.” pinta Sulli sedikit memaksa dengan menggoyang-goyangkan kedua tangan Sooyoung dimeja. “Siapa laki – laki itu? Apa maksudnya dia bersikap seperti itu padamu, sebagai adikmu aku tidak terima. Memangnya siapa dia, berani – beraninya menyakiti perasaan eouniku.” cibir Sulli.
“Sulli-ah...” ucap Sooyoung sendu, ia sangat kagum pada perhatian Sulli padanya. “Kau tidak usah terlalu emosi padanya, semua itu aku yang salah.” jelas Sooyoung pelan.
“Mwo? Apa yang eouni katakan! Jelas – jelas eouni merasa bahwa dia yang berpura – pura tidak mengenalmu, bagaimana mungkin kalau eouniku yang baik dan cantik bak bidadari ini menyakiti perasaan orang lain.” Sulli melakukan pembelaan.
Sooyoung tersenyum lebar melihat tingkah laku dari adik satu – satunya itu dan kemudian ia menarik tangannya dari genggaman Sulli untuk mengacak – acak rambut Sulli.
“Yak! Eouni-ya!” seru Sulli saat Sooyoung mengacak rambutnya.
“Kau itu tidak pernah berubah, selalu bertindak konyol dan semaunya sendiri! Tanpa mau mendengarkan penjelasan dan memikirkan perasaan orang lain. Tapi kau itu tetap adik kesayanganku.” jelas Sooyoung.
“Apa – apaan eouni ini, memperlakukanku seperti anak kecil. Aku kan sudah mau lulus kuliah dan umurku sudah lebih dari 20 tahun.” cibir Sulli tidak terima.
“Aigo.. adikku merajuk??” goda Sooyoung sambil tertawa kecil.
“Yak eouni katakan apa yang sebenarnya terjadi padamu? Jangan bercanda.” ujar Sulli mendesak.
Sooyoung mulai terdiam dan berdehem, “Kau sudah berteman lama dengan Seohyun?”
Sulli mengernyitkan dahinya, “Tentu saja, dia bukan saja temanku dia adalah sahabat terbaikku eouni. Dia selalu membantuku dalam setiap mata kuliah bahkan hal – hal pribadipun aku dibantu olehnya. Aku sempat takut kehilangan pada saat dia kecelakaan dan koma dirumah sakit, tapi Tuhan berkehendak lain, dia kembali hidup dari komanya.” jelas Sulli antusias.
Sooyoung mengangguk – angguk, “Jadi kau lebih sayang mana antara dia dengan aku?”
“Tentu saja sayang kepada kalian berdua!” serunya riang dan tersenyum lebar.
“Tapi, jika dia salah satu orang yang menyebabkan perasaan eounimu ini sakit bagaimana?”
“Mwo? Apa maksudmu eouni?”
“Kau ingat laki – laki yang kita temui pada saat tadi siang dikantorku? Dan sempat berselisih dengan Seohyun?”
Sulli mengangguk.
“Dia adalah laki – laki yang pernah kuceritakan padamu, laki – laki yang tidak pernah hilang posisinya dihatiku, bahkan namanya pun masih tertulis disana. Tapi disaat aku bertemu dengannya lagi seakan semua yang pernah kami jalani pada waktu itu hilang tak berbekas.” Sooyoung menghela  nafasnya pelan mengambil jeda dalam luapannya, “Aku selalu berpikir, kenapa dia seperti itu padaku? Apa yang salah denganku? Dan ku rasa dia melakukan itu karena sudah ada Seohyun.”
“Mwo? Tidak mungkin. Aku sangat mengenal  Seohyun.”
Sooyoung kembali menatap kedua bola mata  Sulli.
“Eouni, setauku Seohyun tidak pernah bertemu dengan laki – laki sebelumnya bahkan sebelum dia mengalami kecelakan beberapa bulan lalu. Tidak ada laki – laki yang dekat dengannya karena dia adalah wanita yang sangat dingin. Yang dia pikirkan hanyalah eouninya, dihatinya hanya eouninya. Dan dia bilang padaku bahwa dia akan menjadi dongsaeng terbaik untuk eouninya kalau perlu hidup dan matinya hanya untuk eouninya itu.”
“Benarkah? Jadi menurutmu aku salah mengira?”
“Aku juga tidak tau eouni, tapi apa kau pernah berbicara empat mata dengan tuan Cho?”
“Aku ingin melakukan itu jika aku bisa, tapi dia selalu terlihat sibuk. Dia selalu menghindariku disaat aku ingin mendekatinya. Entah ada apa dengannya?”
“Eouni, apa kau memikirkan sesuatu? Semisal memikirkan perasaannya pada saat itu?”
“Pada saat itu?”
“Iya pada saat kau meninggalkannya.”
Sooyoung terdiam sejenak, pikirnya apa yang dikatakan adiknya itu memang benar. Dia tidak terlalu memikirkan Kyuhyun pada saat itu, dia hanya meminta maaf jika tidak bisa bersamanya lagi.
“Apa mungkin tuan Cho sakit hati padamu eouni?” ucap Sulli mengira – ngira. “Sebaiknya kau harus memiliki waktu untuk menyelesaikan masalah ini dengannya, agar tidak terjadi salah paham.” jelas Sulli lagi.
Sooyoung menatap adiknya itu seakan apa yang dikatakan oleh Sulli ada benarnya, ia harus mencari waktu mungkin lebih tepatnya  memaksa Kyuhyun untuk berbicara empat mata dengannya agar semua masalahnya selesai dan Seohyun?. “Lalu ada hubungan apa Seohyun dengan Kyuhyun?”
“Molla, aku juga tidak tahu eouni.” Sulli menjawab seadanya.
Sooyoung terdiam. 'Aku harap mereka tidak ada hubungan apa – apa.' gumamnya dalam hati.
***
Yoona melipat kedua tangannya dan duduk disalah satu sofa dirumahnya, sementara Seohyun dan Kyuhyun duduk diseberangnya.
“Mmmm...” gumam Seohyun sambil menunduk.
Kyuhyun yang disampingnya melihat kearah Seohyun dan kemudian berpaling kearah Yoona, Yoona sedikit mengalihkan pandangannya kearah lain.
“Eouni mianhae.” ucap Seohyun lirih.
“Untuk apa?” jawabnya masih dengan posisi yang sama.
“Atas sikap kekanak – kanakkan ku.” balas Seohyun.
“Jadi?”
“Aku meminta maaf atas semua yang kulakukan. Aku hanya tidak ingin membuat hidupmu susah dengan mengurusku eouni. Itu saja.”
Yoona menatap Seohyun tajam, “Apa maksudmu? Apakah aku sudah tidak mampu lagi membiayai kuliahmu?”
“Ahni, ahni.. bukan begitu maksudku.” Seohyun terlihat takut dengan amarah Yoona, kemudian ia kembali menundukkan kepalanya, “Aku.. aku.. dari kecil aku selalu menyusahkanmu eouni. Aku selalu dimanja oleh Appa dan Eomma, kau selalu menjagaku, kau selalu membelaku dari orang jahat. Bahkan setelah orang tua kita meninggal, kau menjadi kakak sekaligus orang tua bagiku. Aku hanya merasa kenapa aku selalu menyusahkan hidupmu.” jelas Seohyun menahan isaknya.
Tatapan Kyuhyun menjadi sendu melihat Seohyun, ingin rasanya ia memeluk gadis itu.
“Kau bodoh! Kau bodoh Seohyun-ya!” seru Yoona dan hal itu sontak membuat mereka berdua Seohyun dan Kyuhyun menatap Yoona. “Kau sungguh – sungguh bodoh! Kau tau perasaanku atas sikapmu ini, huh?” ucap Yoona sambil menahan amarahnya. Bahunya terlihat naik turun, nafasnya sedikit tersengal.
“Justru karena ini aku meminta maaf padamu eouni.” jawab Seohyun dengan menatap intens kedua mata Yoona sendu. Kyuhyun terdiam disana.
Keduanya saling terdiam sampai ketika Yoona membuang wajahnya, ia menghembuskan nafasnya kasar. “Paboya.” ucapnya lirih.
“Yoona-ssi, aku...” Kyuhyun mencoba bicara.
“Tidak usah kau ikut campur urusanku dengan adikku, Kyuhyun-ssi.” jawab Yoona memotong.
Kyuhyun mengatup mulutnya lagi, “Aku memang tidak sepantasnya disini. Tapi setidaknya aku mencoba untuk mengerti kondisi Seohyun, bagaimana dia melakukan semuanya dibelakangmu. Setidaknya kau mau mendengarkan apa yang dia utarakan dan kau coba pikirkan dengan tindakannya itu. Diusianya yang saat ini sudah lebih dari cukup jika ia memutuskan untuk melakukan sesuatu untuk kakak tercintanya.” ucapnya kembali. Kyuhyun berdiri dari duduknya dan merapihkan jasnya, “Kupikir kau perlu berpikir dengan menggunakan hati nuranimu  ketimbang dengan egomu.” ujarnya.
Seohyun menatap Kyuhyun tercengang dan Yoona terdiam.
“Ah, aku permisi Seohyun-ssi. Aku permisi Yoona-ssi.” ucap Kyuhyun sambil membungkuk dan segera meninggalkan rumah Seohyun.
“Apa yang dikatakannya barusan? Sungguh tidak sopan!” seru Yoona menahan amarahnya.
“Apa yang dikatakannya memang seharusnya seperti itu. Kenapa eouni tidak memberiku kesempatan untuk melakukan sesuatu menurut pikiranku sendiri? Apa yang aku lakukan semuanya itu akan berakibat kesalahan yang besar? Apa menurutmu seperti itu eouni?” tanya Seohyun kembali.
“Seohyun-ya!” pelik Yoona.
“Apa yang salah denganku eouni? Aku hanya ingin bisa melakukan semuanya sendiri tanpa menyusahkanmu, apa itu tindakan yang salah?”
Yoona terdiam, tenggorokannya tercekat.
“Aku... aku menyayangimu eouni melebihi apapun itu. Aku hanya mencoba memberikanmu waktu istirahat dari segala kebutuhan hidupku. Aku sudah dewasa, aku berhak melakukan tindakan menurut pikiranku sendiri asal tidak lewat dari batas – batas tertentu. Apa kau pernah paham mengenai perasaanku eouni? Apa kau hanya berpikir, apa yang kau lakukan semuanya benar dan tidak memikirkan perasaanku?”
Yoona membuang wajahnya, nafasnya memburu. “Kalau itu yang kau pikirkan, berarti semua yang kulakukan untukmu adalah keegoisanku.” ucapnya perlahan – lahan pelan.
“Kurasa tidak semua, jika kali ini kau mau mengerti kondisiku.”
“Apa kau pikir, yang kau lakukan sekarang adalah sikap terbaikmu untukku?” tanya Yoona.
“Kau hanya perlu memikirkannya dengan hati nuranimu eouni. Seperti yang dikatakan Kyuhyun-ssi.”
Yoona menghela nafasnya pelan, “Aku tak menyangka bahwa adik kecilku sudah dewasa sekarang.” tatapan Yoona beralih ke wajah Seohyun, “Kurasa aku harus memikirkannya dengan hatiku.”
Seohyun hanya diam atas jawaban eouninya itu.
“Sekarang istirahatlah. Hari sudah larut.” ucap Yoona memutuskan mengakhiri pembicaraan malam ini.
Seohyun bangkit dari duduknya, “Aku kekamar dulu eouni.” ucapnya sambil membungkuk dan pergi meninggalkan Yoona diruang tamu.
Kedua mata Yoona terasa memanas dan tak kuasa ia menahannya. Air mata itu mengalir tanpa ijin dikedua pipi tirusnya.

***

Kyuhyun merebahkan dirinya ditempat tidur king size apartemennya itu, tatapannya fokus dilangit – langit kamar yang penuh nuansa putih itu. Pikirannya terfokus pada wajah Seohyun, sekilas ia teringat pembicaraan antara dua kakak beradik itu. Kyuhyun terlihat gusar, sesekali ia mengacak rambutnya dan akhirnya ia mendudukkan dirinya ditepi kasurnya.
“Seohyun-ah... kenapa aku begitu peduli dengan kehidupanmu?” tanyanya pada diri sendiri.

Malam berganti pagi begitu cepat,
Seohyun terlihat terburu – buru memasuki kampusnya, sepertinya ia terlambat masuk kelas akibat kurang tidur semalam. Seorang gadis nan tinggi dan cantik itu memanggilnya dan melambaikan tangannya kearah Seohyun mengajaknya untuk cepat masuk kelas.
“Ahh.. Sulli-ah, kau juga terlambat.” ucap Seohyun terengah – engah ketika ia sampai berada disamping Sulli yang saat itu hanya menampilkan sederet gigi putihnya saja pada Seohyun.
“Kajja!” seru Sulli menarik lengan Seohyun. Seohyun hanya mengikuti ajakan Seohyun.
“Anneyoung Seongsaenim.” ucap kedua sahabat itu pada dosennya.
“Anneyoung. Cepat duduklah kelas akan segera dimulai.” ucap dosen yang penuh dengan kewibaan itu.
Seohyun dan Sulli segera menuju tempat duduk yang kosong dan dengan cepat menyiapkan buku serta memperhatikan dosennya didepan.
Waktu terus berlalu begitu saja, bersama semilir angin berhembus menerpa dedaunan dari rating pohon yang telah rapuh itu.

“Seohyun-ah, ada apa denganmu? Sejak tadi kau pendiam sekali.” tanya Sulli sambil membuka kotak bekalnya.
Seohyun hanya menghembuskan nafasnya pelan.
“Kau mau?” tawar Sulli dengan mulut penuh dengan sandwich buatan kakaknya itu.
“Ahni, gomawoyo.” ucap Seohyun pelan.
Sulli mengangguk – angguk, dia memilih sibuk dengan makanannya.
'Apa hubunganku dengan eouni akan baik – baik saja?' gumam Seohyun dalam hati. 'Dan kenapa aku terus memikirkan namja itu ya?'.
Sulli telah menghabiskan sandwichnya, “Seohyun-ah, kenapa kau melamun eoh?” ucapnya sambil menyenggol lengan Seohyun pelan.
Seohyun sedikit terperanjat, “Ahni, tidak ada apa – apa Sulli-ah. Aku baik – baik saja.” ucapnya dengan senyum yang dipaksakan.
“Kau ini selalu menyimpan semua sendiri. Bicaralah padaku!” seru Sulli.
“Aku hanya bingung saja Sulli-ah.” akhirnya Seohyun angkat bicara.
“Hmm? Bingung? Ada apa sebenarnya?”
“Aku sudah jujur dengan kondisiku pada Yoona eouni, tapi sepertinya dia belum bisa menerimanya.”
“Jangan begitu, mungkin eounimu butuh waktu untuk memikirkannya.”
“Aku pikir juga begitu, sudah terlalu lama juga aku membuatnya menjadi seperti ini.”
“Tenanglah Seohyun-ah semua pasti akan kembali seperti semula.” supprot Sulli sambil merengkuh bahu kanan Seohyun dan tersenyum manis, Seohyun pun membalasnya.
“Tapi aku juga sedang memikirkan seseorang Sulli-ah.” ucap Seohyun.
“Siapa?”
“Seorang namja.”
“Namja?!” Sulli terlihat histeris.
“Nde, namja yang pernah kita temui di kantor  eounimu.” ucapan Seohyun membuat Sulli tertegun, ia teringat akan pertanyaan eouninya kemarin malam.
“Ada hubungan apa kau dengannya Seohyun-ah?” tanya Sulli dengan wajah serius.
Seohyun menunduk dan kemudian menegakkan wajahnya kembali, “Aniyo, dia hanya namja suruhan Donghae Oppa untuk mengawasiku.”
Sulli mengeryitkan dahinya, “Maksudmu?”
“Donghae Oppa adalah tunangan Yoona eouni, karena permintaan eouniku untuk mengawasi kegiatanku akhirnya ia menyuruh namja itu untuk mengawasi segala aktifitasku.”
“Mengawasimu? Aku tidak mengerti.”
“Aku sulit menjelaskannya Sulli-ah, tapi.. entah kenapa aku terus memikirkannya sejak malam itu.”
“Mwo? Ada hubungan apa kau dengannya Seohyun-ah?” selidik Sulli.
“Ahni, aku tidak ada hubungan apa – apa dengannya. Tapi..” Seohyun terdiam sejenak mengingat sekilas kejadian beberapa hari yang lalu dengan Kyuhyun. “Tapi dia melakukan sesuatu padaku sampai aku tidak bisa melupakannya.”
“Mwo? Melakukan apa Seohyun-ah? Apa dia menyakitimu?”
“Ahni, dia hanya menciumku secara tiba – tiba.”
“Mwo??” Sulli terperanjat atas ucapan lugu Seohyun itu, dengan kedua matanya yang terbelakak dan hampir melompat dari tempat  duduknya.
***



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FF V - EUNHA (BTS X GFRIEND SHIPPER) - THE HANDSOME FREAK CHAPTER 6

The Handsome freak Chapter 6 Previous  1 ,  2 ,  3 ,  4 ,  5 Title : Fanfiction Chapter Genre : Romance, Comedy Ca...